Teks -- 1 Timotius 3:16 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
BIS -> 1Tim 3:16
BIS: 1Tim 3:16 - dan dinyatakan benar oleh Roh Allah dan dinyatakan benar oleh Roh Allah: atau dan dalam keadaan rohani, dinyatakan benar.
dan dinyatakan benar oleh Roh Allah: atau dan dalam keadaan rohani, dinyatakan benar.
Jerusalem: 1Tim 3:16 - Dia Ialah Kristus. Sejumlah naskah dan terjemahan memakai kata penghubung yang menunjuk barang. Kalau demikian maka pelaku semua kata kerja yang berikut i...
Ialah Kristus. Sejumlah naskah dan terjemahan memakai kata penghubung yang menunjuk barang. Kalau demikian maka pelaku semua kata kerja yang berikut ialah rahasia ibadat kita". bdk Kol 2:3+. Ayat ini kiranya sebuah kutipan dari madah jemaat purba, bdk 1Ti 6:15-16; 2Ti 2:11-13 dan juga Fili 2:6-11. Nyanyian ini boleh dibandingkan dengan Efe 1:3-14; 5:14; Kol 1:15-20
Jerusalem: 1Tim 3:16 - dibenarkan dalam Roh Pembenaran Kristus serta keilahianNya khususnya dinyatakan oleh kebangkitanNya, bdk Rom 1:4+
Pembenaran Kristus serta keilahianNya khususnya dinyatakan oleh kebangkitanNya, bdk Rom 1:4+
Ialah pengangkatan Kristus ke sorga, Kis 1:2,11,22.
Ende: 1Tim 3:16 - Ia Menurut naskah purba dengan "Ia" disini dimaksudkan Kristus, sebagai
rahasia iman jang terwudjud didalamNja. Itu tjukup terang pula dari isi kalimat-k...
Menurut naskah purba dengan "Ia" disini dimaksudkan Kristus, sebagai rahasia iman jang terwudjud didalamNja. Itu tjukup terang pula dari isi kalimat-kalimat itu.
dengan mendjadi manusia dan hidup sebagai manusia.
Ende: 1Tim 3:16 - Dibenarkan dalam Roh Pernjataan-pernjataan Roh Kudus membuktikan, bahwa Ia
Mesias dan pembawa kebenaran.
Pernjataan-pernjataan Roh Kudus membuktikan, bahwa Ia Mesias dan pembawa kebenaran.
Ende: 1Tim 3:16 - Diangkat dalam kemuliaan jaitu dalam kebahagiaannja dan ketika didudukkan
disebelah kanan Allah.
jaitu dalam kebahagiaannja dan ketika didudukkan disebelah kanan Allah.
Ref. Silang FULL -> 1Tim 3:16
Ref. Silang FULL: 1Tim 3:16 - agunglah rahasia // ibadah // rupa manusia // antara bangsa-bangsa // dalam kemuliaan · agunglah rahasia: Rom 16:25; Rom 16:25
· ibadah: 1Tim 2:2; 1Tim 2:2
· rupa manusia: Yoh 1:14; Yoh 1:14
· antara bangsa-b...
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 1Tim 3:14-16
Matthew Henry: 1Tim 3:14-16 - Rahasia Ibadah Rahasia Ibadah (3:14-16)
Paulus menutup pasal ini dengan sebuah petunjuk khusus kepada Timotius. Ia berharap segera dapat menjumpai Timotius, agar ...
Rahasia Ibadah (3:14-16)
- Paulus menutup pasal ini dengan sebuah petunjuk khusus kepada Timotius. Ia berharap segera dapat menjumpai Timotius, agar lebih jauh dapat memberinya petunjuk serta bantuan dalam pekerjaannya, dan untuk melihat apakah iman Kristen tertanam dengan baik dan berakar dalam-dalam di Efesus. Itu sebabnya, Ia menulis singkat-singkat saja kepada Timotius. Namun ia menulis bahwa seandainya ia terlambat, Timotius sudah tahu bagaimana ia harus hidup sebagai keluarga Allah, bagaimana ia harus berperilaku sebagai seorang pemberita Injil, dan sebagai orang yang menggantikan Paulus. Perhatikanlah,
- I. Barangsiapa ditetapkan untuk bekerja di dalam keluarga Allah, ia harus memastikan bahwa ia berperilaku baik, supaya jangan sampai mendatangkan celaan terhadap keluarga Allah, dan nama Allah sendiri yang mulia, karena mereka disebut sebagai keluarga Allah. Para pelayan Tuhan harus berperilaku baik. Mereka tidak hanya memperhatikan doa dan pemberitaan firman, tetapi juga perilaku mereka. Jabatan mereka mengharuskan mereka berperilaku baik, karena dalam kedudukan ini mereka tidak boleh sembarangan saja. Timotius harus tahu bagaimana berperilaku baik, tidak hanya di tengah jemaat di mana sekarang ia ditunjuk untuk tinggal sementara waktu, tetapi sebagai seorang penginjil dan wakil Rasul Paulus, ia juga harus belajar bagaimana berperilaku baik di tengah jemaat yang lain, di mana nanti dia juga akan ditunjuk untuk tinggal sementara waktu. Oleh karena itu, yang disebut sebagai jemaat dari Allah yang hidup ini bukan jemaat Efesus, melainkan jemaat secara umum, yang di sini disebut sebagai keluarga Allah. Perhatikanlah di sini,
- 1. Allah adalah Allah yang hidup. Dia adalah mata air kehidupan. Dia sendirilah kehidupan itu, dan Ia memberikan hidup, nafas, serta segala sesuatu bagi ciptaan-Nya. Di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, dan kita ada (Kis. 17:25, 28).
- 2. Jemaat adalah keluarga Allah. Allah berdiam di situ. Tuhan telah memilih Sion, untuk bersemayam di situ. “Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku telah memilihnya.” Di sanalah kita dapat melihat kekuatan dan kemuliaan Allah (Mzm. 63:3).
- II. Merupakan dukungan yang besar bagi jemaat bahwa mereka adalah jemaat dari Allah yang hidup, yaitu Allah yang sejati, tidak seperti ilah-ilah palsu, berhala yang bisu dan mati.
- 1. Mengenai jemaat Allah, ia adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. Artinya,
- (1) Jemaat sendiri adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. Bukan berarti kuasa firman tergantung pada kuasa gereja, seperti yang diaku-aku oleh para pengikut gereja tertentu, karena kebenaran adalah tiang penopang dan dasar bagi jemaat, melainkan jemaat menyampaikan firman dan ajaran Kristus, seperti halnya tiang yang ditempeli pengumuman menyampaikan pengumuman itu. Sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga (Ef. 3:10). Atau,
- (2) Ada juga yang memahami tiang dan dasar kebenaran itu sebagai Timotius sendiri. Bukan hanya Timotius sendiri, tetapi dia sebagai seorang pemberita Injil, dia dan para pelayan Tuhan lainnya yang setia, mereka itu semua adalah tiang penopang dan dasar kebenaran. Tugas merekalah untuk menjaga, menopang, dan menyampaikan kebenaran Kristus di tengah jemaat. Mengenai para rasul, dikatakan bahwa mereka dipandang sebagai sokoguru jemaat (Gal. 2:9).
- [1] Marilah kita tekun dan tidak berat sebelah dalam usaha kita mencari kebenaran. Marilah kita bersedia membayar berapa pun harganya untuk mendapatkan kebenaran itu, dan tidak ambil pusing dengan segala kesakitan apa pun yang harus kita hadapi demi memperolehnya.
- [2] Marilah kita menyimpan dan memelihara kebenaran dengan hati-hati. “Belilah kebenaran dan jangan menjualnya (Ams. 23:23), jangan berpisah darinya, apa pun alasannya.”
- [3] Marilah kita berusaha menyebarkan kebenaran itu, dan menyampaikannya kepada anak-cucu kita dalam keadaan utuh dan tidak berubah.
- [4] Ketika jemaat tidak lagi menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran, maka kita boleh dan harus meninggalkannya. Kita harus lebih menghargai kebenaran daripada jemaat. Kita tidak lagi terikat untuk terus tinggal di dalam jemaat apabila jemaat itu tidak lagi menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran.
- 2. Namun, apakah itu kebenaran, yang ditopang dan didasari oleh jemaat dan para pelayan Tuhan? Paulus memberi tahu kita (ay. 16) bahwa sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita. Cendekiawan Camero menghubungkan pernyataan ini dengan pernyataan sebelumnya menjadi, “Tiang penopang dan dasar kebenaran, dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita.” Ia berpendapat bahwa yang dimaksud rahasia ini adalah tiang penopang, dst. Perhatikanlah,
- (1) Kekristenan adalah sebuah rahasia, yaitu rahasia yang tidak dapat ditemukan dengan akal atau melalui hikmat alam, dan tidak dapat diselami oleh akal budi, karena Kekristenan melampaui akal budi, sekalipun tidak bertentangan dengan akal. Kekristenan adalah sebuah rahasia, bukan rahasia yang berasal dari filsafat atau perkiraan, melainkan rahasia ibadah, yang dirancang untuk mengajak orang beribadah. Dalam hal ini, rahasia ini melampaui segala rahasia bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Rahasia ini juga merupakan suatu rahasia yang telah disingkapkan, bukan rahasia yang tertutup dan terkunci meterai. Dan rahasia ini tidaklah menjadi bukan rahasia lagi hanya karena sekarang sudah tersingkap sebagian. Namun,
- (2) Apakah rahasia ibadah itu? Itu adalah Kristus. Di sini diceritakan enam hal mengenai Kristus, yang membentuk rahasia ibadah itu.
- [1] Bahwa Kristus adalah Allah yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia. Allah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia. Ini membuktikan bahwa Kristus adalah Allah, Firman yang kekal, yang menjadi manusia dan menyatakan diri dalam rupa manusia. Ketika Allah hendak menyatakan diri-Nya kepada manusia, Ia berkenan untuk menyatakan diri dalam rupa Anak-Nya sendiri. Firman itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14).
- [2] Ia dibenarkan dalam Roh. Walaupun Kristus dikecam seperti seorang berdosa, dan dihukum mati seperti seorang penjahat, Ia dibangkitkan kembali oleh Roh. Karena itu, Ia dibenarkan dari segala tuduhan yang ditimpakan kepada-Nya. Ia dibuat menjadi dosa karena kita, dan diserahkan karena pelanggaran kita. Namun dengan dibangkitkan kembali, Ia dibenarkan di dalam Roh. Maksudnya, tampaklah bahwa pengorbanan-Nya diterima, dan itu sebabnya Dia bangkit kembali supaya kita dibenarkan, sebab Ia diserahkan karena pelanggaran kita (Rm. 4:25). Kristus dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan menurut Roh (1Ptr. 3:18).
- [3] Ia menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat. Para malaikat menyembah-Nya (Ibr 1:6). Mereka hadir ketika Kristus menjadi manusia, ketika Dia dicobai, menderita, mati, bangkit, dan naik ke sorga. Pertama-tama ini dilakukan sebagai penghormatan bagi Kristus, dan menunjukkan betapa besar bagian yang dimiliki-Nya di sorga, hingga malaikat pun melayani-Nya, karena Dia adalah Tuhan atas para malaikat.
- [4] Ia diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Inilah bagian yang agung dalam rahasia ibadah, bahwa Kristus ditawarkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah sebagai seorang Penebus dan Juruselamat. Bahwa sementara sebelumnya, keselamatan adalah milik orang Yahudi, namun sekarang, tembok pemisah itu telah dirubuhkan, dan bangsa-bangsa yang bukan Yahudi pun dibawa masuk. Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (Kis. 13:47).
- [5] Bahwa Ia dipercayai di dalam dunia, sehingga Ia tidak diberitakan dengan sia-sia. Banyak orang bukan Yahudi menyambut Injil yang ditolak oleh orang Yahudi. Siapa akan mengira bahwa dunia, yang berkubang di dalam kejahatan, akan percaya kepada Anak Allah dan menjadikan-Nya sebagai Juruselamat mereka, padahal Dia sendiri disalibkan di Yerusalem? Namun, sekalipun mereka tetap meyakini segala prasangka itu, Ia tetap dipercayai, dst.
- [6] Ia diangkat dalam kemuliaan, ketika naik ke sorga. Ini memang terjadi sebelum Kristus dipercayai di dalam dunia. Namun pernyataan ini ditempatkan paling belakang, karena ini merupakan mahkota peninggian atau pengangkatan-Nya. Selain itu, bukan pengangkatan Kristus saja yang dimaksudkan, melainkan juga bahwa Ia duduk di sebelah kanan Allah, di mana Ia berada untuk selama-lamanya, bersyafaat, dan berkuasa, baik di sorga maupun di bumi. Juga, karena di tengah kemurtadan yang dibahas Paulus pada pasal berikutnya, keberadaan Kristus di sorga akan disangkal oleh orang-orang yang mengaku-aku telah menurunkan Dia ke atas mezbah mereka di dalam roti yang dikuduskan. Perhatikan, pertama, Dia yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia itu adalah Allah, benar-benar Allah yang sejati, Allah menurut kodrat, bukan hanya oleh jabatan, dan inilah yang menjadi rahasia itu. Kedua, Allah menyatakan diri dalam rupa manusia, benar-benar manusia yang sesungguhnya. Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka (Ibr. 2:14). Selain itu, yang lebih mengagumkan lagi, Kristus menyatakan diri dalam rupa manusia setelah seluruh umat manusia hidup bejat, walaupun Dia sendiri kudus sejak di dalam kandungan. Ketiga, ibadah sendiri adalah suatu rahasia di dalam setiap seginya, sejak awal hingga akhir, sejak Kristus menjadi manusia hingga Dia diangkat ke sorga. Keempat, karena ini adalah sebuah rahasia yang besar, maka kita harus lebih mengaguminya dengan sikap rendah hati, dan dengan saleh meyakininya. Kita tidak boleh malah menyelidikinya dengan penuh kecurigaan, atau menjadi yakin secara berlebihan dengan telaah kita terhadap rahasia itu serta kesimpulan yang kita buat mengenainya, lebih dari apa yang telah disingkapkan kepada kita oleh firman yang kudus.
SH: 1Tim 3:14-16 - Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran (Kamis, 13 Juni 2002) Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran
Dari apa yang Paulus tuliskan pada bagian ini, jelaslah bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaima...
Keluarga Allah, dasar dan penopang kebenaran
Dari apa yang Paulus tuliskan pada bagian ini, jelaslah bahwa tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana para anggota jemaat harus hidup sebagai keluarga Allah. Keluarga Allah itu juga digambarkan sebagai tiang penopang dan kebenaran. Penggambaran ini sebenarnya lazim digunakan oleh Paulus. Dalam surat yang lain, ia sering menggunakan kata "saudara-saudariku." Juga dalam pengajarannya, ia menyatakan Allah sebagai Bapa, dan mereka yang telah ditebus oleh Yesus Kristus sebagai anak-anak Allah (mis. Gal. 4:1-7). Juga bahwa Yesus Kristus adalah "yang sulung di antara banyak saudara" (Rm. 8:29).
Kata-kata "keluarga Allah" menyiratkan bentuk hubungan yang seharusnya terjadi di dalam jemaat. Tiap anggota jemaat seharusnya memperlakukan anggota lainnya sama seperti ia mengasihi kaum keluarga kandungnya. Inilah salah satu alasan mengapa Paulus mensyaratkan keadaan keluarga yang baik bagi para calon penilik jemaat dan diaken.
Jemaat, sebagai keluarga, adalah tiang penopang dan dasar kebenaran (ayat 15). Penggambaran ini menunjukkan tugas gereja untuk menyatakan kebenaran melalui tindakan-tindakan, kehidupan, dan pelayanan anggota-anggotanya. Gereja adalah keluarga yang menyediakan tempat bagi para anggotanya untuk melaksanakan tugas tersebut. Inilah yang dimaksudkan Paulus dengan kesalehan (ayat 2:2) dan "memelihara rahasia iman dengan hati nurani yang suci" (ayat 3:9). Yang dipentingkan oleh Paulus di sini bukanlah sekadar perbuatan baik yang dilakukan Kristen, tetapi bahwa ibadah itu dilakukan berdasarkan keyakinan iman atas karya Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia (ayat 16).
Renungkan: Kini sudah jarang Kristen yang menghubungkan suasana kekeluargaan dengan gereja/jemaat. Banyak Kristen yang secara tidak sadar sudah terbiasa dengan tidak adanya suasana kekeluargaan di dalam gerejanya. Semestinya, suasana kekeluargaan itu diwujudkan supaya suasana saling membangun dan melayani karena kasih karunia Allah dapat ditampilkan untuk menjadi kesaksian bagi dunia sekitar.
SH: 1Tim 3:14--4:5 - Identitas jemaat dan tantangannya (Jumat, 1 Desember 2006) Identitas jemaat dan tantangannya
Perilaku para pemimpin dan anggota jemaat dalam kehidupan berjemaat
(2:1-3:13) berkaitan erat dengan identitas...
Identitas jemaat dan tantangannya
Perilaku para pemimpin dan anggota jemaat dalam kehidupan berjemaat (2:1-3:13) berkaitan erat dengan identitas jemaat, sebagai "keluarga (bhs. Yun. rumah tangga) Allah" (3:15). Setiap orang percaya adalah anggota keluarga Allah melalui iman kepada Kristus dan kelahiran baru oleh Roh (Gal. 3:26-27), dan keluarga Allah adalah tempat di mana "Allah yang hidup" itu tinggal (Yos. 3:10). Kesadaran bahwa Allah yang hidup diam di tengah jemaat-Nya, seharusnya memperkaya kehidupan kita berjemaat dalam berbagai aspek dan kegiatan, seperti ibadah, persekutuan, dll.
Jemaat adalah "tiang penopang dan dasar kebenaran." Sebagai tiang penopang, jemaat harus menjunjung tinggi kebenaran agar dunia melihat terang Injil. Sebagai dasar kebenaran, jemaat harus memegang teguh dan mempertahankan Injil Kristus terhadap serangan berbagai ajaran sesat. Esensi "kebenaran" adalah Kristus sendiri (16b), sesuai dengan sebuah pengakuan iman jemaat mula-mula. Baris 1-3 menyatakan inkarnasi Kristus dan pekerjaan-Nya di dunia (Ia menyatakan diri, dibenarkan, disaksikan oleh malaikat); baris 4-6 menyatakan Kristus yang ditinggikan (Ia diberitakan, diimani, dimuliakan). Kristus adalah "rahasia ibadah" kita; kata "ibadah" berulang kali dipakai di surat ini dalam arti "hormat dan takut akan Allah," dan mengacu kepada pola hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Berpegang pada kebenaran Injil adalah satu-satunya cara melawan ajaran sesat, yang tak pernah berhenti mengancam iman dan kehidupan umat Tuhan (4:1-2). Paulus menyangkal ajaran sesat yang menolak karya cipta Allah (3) dengan menegaskan bahwa semua yang Allah ciptakan dan berikan kepada kita adalah baik, termasuk perkawinan dan makanan (4). Semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah yang menciptakan atau meneguhkannya, dan oleh doa syukur kita sebagai pengakuan bahwa pemberian itu berasal dari Allah (5).
Renungkan: Ingat, Kristus adalah citra sempurna Allah yang menjadikan identitas kita harus sesuai dengan-Nya.
SH: 1Tim 3:14-16 - Hidup sebagai Keluarga Allah (Rabu, 17 November 2021) Hidup sebagai Keluarga Allah
Kita semua tahu bahwa keluarga sangatlah penting sebab di dalam keluarga kita menerima cinta kasih, dukungan, dan kerang...
Hidup sebagai Keluarga Allah
Kita semua tahu bahwa keluarga sangatlah penting sebab di dalam keluarga kita menerima cinta kasih, dukungan, dan kerangka nilai bagi tiap anggotanya.
Demikianlah Paulus menggambarkan jemaat Allah layaknya sebuah keluarga (15). Bagi Paulus, orang-orang percaya di semua tempat pada kenyataannya adalah saudara dan saudari di dalam Kristus. Oleh sebab itu, kita dapat melihat bahwa nasihat Paulus tentang keluarga secara biologis-sebagai satu unit sosial-diletakkan dalam kerangka jemaat, yakni keluarga Allah.
Kita pun dapat membandingkan kehidupan rohani sama seperti kehidupan jasmani di dalam keluarga. Orang tua menyediakan cinta kasih dan mengajarkan kebaikan, anak-anak bertumbuh sehat dan bersikap taat. Semua itu dilakukan di dalam jemaat yang adalah keluarga Allah.
Paulus mengemukakan fungsi jemaat sebagai keluarga Allah. Pertama, sebagai tiang penopang, yaitu memberikan kekuatan dan dukungan bagi orang-orang yang lemah secara rohani. Gereja harus menjadi tempat yang aman dan tak tergoncangkan bagi setiap orang percaya. Kedua, dasar kebenaran. Gereja harus berpegang pada Injil sebagai fondasi hidup. Hal ini bertujuan untuk mengatasi berbagai ajaran sesat yang muncul.
Bagaimana mungkin jemaat dapat menjalankan semua fungsi tersebut? Rahasia dari keluarga Allah adalah Kristus Yesus sendiri yang telah menjadi manusia, yang disaksikan dalam pemberitaan Injil, dan yang ditinggikan dalam kemuliaan (16). Kristus dan kebenaran Injil menyatukan setiap orang percaya menjadi satu keluarga.
Jika kita melihat gereja masa kini, fungsi ini kurang dilakukan dengan baik. Anggota jemaat sering menjadi batu sandungan bagi saudaranya yang lain. Kebanyakan dari kita saling bersaing, menjatuhkan, iri hati, dan bergosip satu dengan yang lain. Kita harus ingat bahwa pusat gereja adalah Kristus dan kebenaran utama yang dipegang gereja adalah Injil, bukan diri kita dan cara pikir kita sendiri.
Oleh sebab itu, marilah kita berbenah diri dan hidup sebagai satu keluarga Allah yang saling mengasihi dan saling menopang memberi dukungan satu sama lain sesuai dengan firman Tuhan. [SDL]
SH: 1Tim 3:1-16 - Pemimpin Rohani (Sabtu, 18 Juni 2016) Pemimpin Rohani
Pada zaman ini terjadi krisis di berbagai bidang, termasuk krisis kepemimpinan rohani. Banyak pemimpin gereja yang mahir membuat prog...
Pemimpin Rohani
Pada zaman ini terjadi krisis di berbagai bidang, termasuk krisis kepemimpinan rohani. Banyak pemimpin gereja yang mahir membuat program, organisatoris yang hebat, pengkhotbah hebat, tetapi hidup pribadi dan rumah tangganya, bahkan karakternya menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Paulus mengajarkan kepada Timotius agar tidak sembarangan dalam menentukan pemimpin-pemimpin rohani di tengah jemaat, baik itu penilik jemaat maupun diaken. Ada kualifikasi-kualifikasi yang perlu dipenuhi sebelum orang-orang tersebut ditetapkan sebagai pemimpin jemaat. Pertama, kualifikasi dalam kehidupan pribadi (2-3, 6, 8-10). Calon pemimpin itu perlu memiliki karakter dan kepribadian yang baik dan teruji, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kedua, kualifikasi dalam kehidupan keluarga (2, 4-5, 11-12). Hal ini sangat penting, sebab jika calon pemimpin itu tidak dapat memimpin keluarganya dengan baik, bagaimana mungkin ia mampu memimpin jemaat Tuhan. Ketiga, kualifikasi dalam kehidupan sosial (7), yaitu si calon pemimpin haruslah merupakan orang yang punya nama baik di luar jemaat.
Mengapa Paulus perlu menekankan kualifikasi-kualifikasi tersebut? Pertama, karena jabatan sebagai pemimpin jemaat adalah pekerjaan yang indah (1) yang berasal dari Allah. Sebab itu, si pemangku jabatan tersebut haruslah orang-orang yang punya keteladanan hidup yang baik, yang menghormati Allah sebagai pemberi jabatan itu dan menghormati sesamanya, yang dilayaninya. Kedua, agar kehidupan dan kepemimpinan yang dijalankan oleh pemimpin rohani tersebut dapat menjadi kesaksian yang baik di tengah masyarakat yang belum mengenal Allah (7, 13).
Jabatan kepemimpin rohani bukan sekadar status di hadapan manusia, tetapi suatu keindahan di hadapan Allah. Kepemimpinan rohani bukan sekadar keahlian atau kehebatan secara manusiawi. Pilihlah orang yang memiliki hati yang takut akan TUHAN dalam segala hal dan dapat membimbing keluarganya di dalam kasih dan kekudusan Allah. [MFS]
Baca Gali Alkitab 7
Menjadi seorang pemimpin itu mudah. Tetapi bertanggung jawab atas orang yang dipimpinya bukan hal yang gampang. Sebab seorang pemimpin merupakan figur yang dapat diteladani oleh banyak orang. Untuk itu, dibutuhkan kriteria yang ketat dalam memilih seorang pemimpin.
Apa saja yang Anda baca?
1. Apa maksud dari ungkapan tersebut (1)?
2. Apa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi penilik jemaat (2-4, 7-9)?
3. Apa kaitan mengurus umat dengan keluarga (5)?
4. Mengapa penilik jemaat tidak boleh orang yang baru bertobat (6)?
5. Mengapa penilik jemaat dan diaken harus diuji (10)?
6. Apa saran Paulus terhadap para isteri (11)?
7. Apa syarat seseorang terpilih sebagai calon diaken (12-13)?
8. Apa harapan Paulus terhadap Timotius (14-16)?
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa memilih penilik jemaat dan diaken harus melewati pelbagai tes kelayakan?
Apa respons Anda?
1. Tekad apa yang Anda buat saat terpilih menjadi seorang penilik jemaat atau diaken?
2. Sebagai seorang pemimpin umat, dosa apa yang hendak Anda bereskan di hadapan Allah agar pelayanan Anda menjadi berkat dan teladan bagi jemaat?
Pokok Doa:
Agar Tuhan memberikan kepekaan rohani kepada setiap orang percaya untuk menjadi teladan bagi sesamanya.
Utley -> 1Tim 3:14-16
Utley: 1Tim 3:14-16 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 1Tim 3:14-1614 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. 15 Jadi jika aku terlambat,...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 1Tim 3:14-16
14 Semuanya itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau. 15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. 16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
1Tim 3:14-15 Paulus berencana untuk mengunjungi Timotius di Efesus. Roh mengarahkan agar dia menulis sehingga kehendak Tuhan dinyatakan dalam 1 Timotius dapat memberkati dan mengarahkan gereja-Nya sepanjang waktu.
Ayat-ayat ini mengkonfirmasi konteks penafsiran pasal 1Tim 1; 2; 3 sebagai berhubungan dengan ibadah umum (seperti juga 1Kor 11; 12; 13; 14). Saya juga berpikir bahwa bab-bab ini merupakan reaksi-reaksi dan kualifikasi- kualifikasi berdasarkan kehadiran guru-guru palsu. Ini bukan suatu latar belakang yang netral!
Situasi teologis yang sama ini terlihat pada Imamat. Buku ini bukan kumpulan hukum atau kebiasaan higienis yang menjadi reaksi dari budaya Kanaan. Sama seperti banyak undang-undang khusus yang ditulis untuk membuat orang-orang Kanaan dan Israel sejauh mungkin secara sosial dan religius, bagian-bagian ini memisahkan Surat-surat Pastoral dan guru-guru palsu Yahudi / Gnostik.
1Tim 3:15 " Jadi jika aku terlambat," Ini adalah sebuah KALIMAT THIRD CLASS CONDITIONAL, yang berarti tindakan potensial.
□ "sebagai keluarga Allah" Paulus menggunakan banyak metafora kelompok yang kuat untuk menggambarkan gereja, seperti "tubuh", namun keluarga / rumah tangga adalah salah satu yang paling berwawasan (Allah sebagai Bapa, Yesus sebagai Anak, orang percaya sebagai anak-anak).
□ "jemaat" Ekklesia adalah kata majemuk Yunani dari "keluar dari" dan "memanggil." Ini digunakan dalam Bahasa Yunani Koine untuk menggambarkan jenis perkumpulan apa pun, seperti majelis kota (lih. Kis 19:32). Gereja Yahudi awal memilih istilah ini karena digunakan dalam Septuaginta, terjemahan bahasa Yunani dari PL, yang ditulis pada awal 250 B.C. Untuk perpustakaan di Alexandria, Mesir. Istilah ini menerjemahkan istilah Ibrani qahal, yang digunakan dalam frasa "jemaat Israel" (Keluaran; Bil 20:4). Para penulis PB menegaskan bahwa mereka adalah "orang yang dipanggil secara ilahi" yang adalah Umat Allah di zaman mereka. Orang-orang percaya Yahudi awal tidak melihat adanya perpecahan radikal antara Orang-orang PL dari Allah dan diri mereka sendiri, Umat Allah PB. Orang-orang percaya, oleh karena itu, menegaskan bahwa Gereja Yesus Kristus, bukan Yudaisme kerabian modern, adalah pewaris sejati Kitab Suci PL. Lihat Topik Khusus pada 1Tim 3:5.
□ "dari Allah yang hidup" PL menegaskan bahwa hanya ada satu dan satu Allah saja (lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00191\\ MONOTEISME
\+ pada 1Tim 2:5, lih. Kel 8:10; 9:14; Ul 4:35,39; 6:4; 32:39; 1Sam 2:2; Yes 40:10-13; 44:6-8; 45:5-7). Kata sifat "hidup" berasal dari nama perjanjian (lih. 1Tim 4:10) untuk Allah, YHWH, yang berasal dari kata kerja bahasa Ibrani "menjadi" (lih. Kel 3:14; lihat TOPIK KHUSUS: \=
Lihat topik khusus NAMA-NAMA UNTUK TUHAN
\+ di 2Tim 1:2).
□ "tiang penopang dan dasar kebenaran" Ini mungkin merupakan singgungan kepada Yes 28:16, fondasi dari Allah adalah Yesus sang batu penjuru, yang juga disinggung dalam 2Tim 2:19. Ini adalah yang ketiga dalam serangkaian frasa deskriptif yang menghubungkan Allah dan gereja.
- 1. "rumah tangga Allah" (1Tim 3:15)
- 2. "gereja dari Allah yang hidup" (1Tim 3:15)
- 3. "tiang penopang dan dasar kebenaran" (1Tim 3:15)
Istilah kebenaran ini (alētheia) sangatlah umum dalam tulisan-tulisan Paulus (dan Yohanes). Ini biasanya merujuk pada isi Injil (lih. Rom 1:18,25; 2:2,8; 3:7; 15:8; 1Kor 13:6; 2Kor 4:2; 6:7; 7:14; 13:8; Gal 2:5,14; 5:7; Ef 1:13; 4:21; 5:9; Fili 1:18; Kol 1:5,6; 2Tes 2:10,12,13; 1Tim 3:15; 4:3; 6:5; 2Tim 2:15,18,25; 3:7,8; 4:4; Tit 1:1,14). Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00118\\ KEBENARAN DALAM TULISAN-TULISAN PAULUS
\+ di 1Tim 2:4.
- NASB "dan sesungguhnya"
- NKJV "tanpa kontroversi"
- NRSV, NJB "tanpa keraguan"
- TEV "tidak ada yang bisa menyangkal"
Ini adalah istilah Yunani yang biasanya digunakan untuk pernyataan seseorang atau pengakuan iman (lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00223\\ PENGAKUAN
\+ at 1Tim 6:12). Ini adalah penanda sastra bahwa baris berikut adalah penegasan kredensial awalnya
□ "agunglah rahasia ibadah kita" "Rahasia" dalam tulisan-tulisan Paulus sering merujuk pada misi non- Yahudi (lih. Ef 2:11-3:13), yang mungkin merupakan kunci bagi 1Tim 3:16. Lihat Topik Khusus pada 1Tim 3:9. Untuk "ibadah" lihat Topik Khusus pada 1Tim 4:7.
Ini memperkenalkan sebuah pernyataan pengakuan awal atau sebuah nyanyian rohani Kristen. Hal semacam ini yang lain ditemukan dalam 2Tim 2:11-13 Pola strukturnya mungkin
- 1. A B C D E F (mengungkapkan kebenaran tentang Kristus)
- 2. AB, BA, AB (kontras antara bumi dan surga atau penghinaan dan permuliaan)
- 3. ABC, ABC (mengungkapkan kebenaran tentang Kristus dan gereja-Nya)
Pola-pola Siastik di dalam Alkitab semakin nyata bagi para ahli modern. The Companion Bible yang diterbitkan oleh Kregel pada tahun 1990 dan Penyair dan Petani Kenneth E. Bailey menggunakan pendekatan ini secara ekstensif.
Paulus tampaknya mengutip satu ayat dari sebuah nyanyian rohani awal atau mungkin liturgi gereja. Ayat ini menekankan kemanusiaan Yesus dan pelayanan-Nya di seluruh dunia. Ini tidak mengandung tiga penekanan teologis utama Paulus: (1) salib; (2) kebangkitan; dan (3) kedatangan Kedua. Paulus mengutip beberapa sumber dalam I, 2 Timotius dan Titus yang menjelaskan kosakata unik dan penggunaan istilah teologis yang berbeda yang digunakan secara berbeda dalam penulisan khas Paulus.
- NASB "Dia yang telah dinyatakan dalam daging"
- NKJV "Tuhan dimanifestasikan dalam daging"
- NRSV "Dia dinyatakan dalam daging"
- TEV "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia "
- NJB "Dia dibuat terlihat dalam daging"
Ini berbicara tentang Inkarnasi (kelahiran) Yesus Kristus di Betlehem: Hidup, pengajaran, kematian, dan kebangkitan-Nya, yang sepenuhnya mengungkapkan Allah Bapa (lih. Yoh 1:14-18). Ada juga kesimpulan yang kuat tentang pra-eksistensi-Nya (lih. Yoh 1:1-5; 8:57-58; 2Kor 8:4; Fili 2:6; Kol 1:17). Inilah kebenaran utama Injil tentang Yesus Kristus, bahwa Dia sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia (lih. Yoh 1:14; 2:6-8; Kol 1:14-16; 1Yoh 4:1-6).
Ada varian manuskrip Yunani di kemudian hari yang di dalamnya kata ganti relatif hos (MSS א, A, C, F, G; UBS4 memberikan peringkat "A" [pasti] untuk hal ini) nya diubah menjadi theos. Perubahan di kemudian ini mungkin telah muncul
- 1. Dengan kebingungan atas OC (singkatan dalam bahasa Yunani berhuruf besar untuk siapa) yang dibaca sebagai H C (singkatan bahasa Yunani berfuruf besar untuk "Tuhan") atau
- 2. Sebagai suatu perubahan teologis yang disengaja oleh ahli-ahli Taurat berikutnya (lihat MSS אc, Ac, C2, dan D2) yang ingin membuat teks menjadi lebih spesifik terhadap ajaran sesat adopsionis (lih. Bart D. Ehrman, Korupsi Kitab Suci Ortodoks, hal. 77-78)
Lihat topik khusus FLESH (SARX)
- NASB "dibenarkan dalam Roh"
- NKJV, NJB "dibenarkan dalam Roh"
- NRSV "dibenarkan dalam roh"
- TEV "terbukti benar oleh Roh"
Frasa ini telah dipahami dengan beberapa cara.
- 1. Apakah itu berarti dibuktikan benar atau dibenarkan (yaitu, ditunjukkan sebagai benar)?
- 2. Apakah ini berarti bahwa Roh Kudus aktif dalam pelayanan Yesus (NASB)?]
- 3. Apakah itu berarti bahwa roh Yesus diteguhkan oleh Bapa (lih. Mat 3:17; 17:5) sementara Yesus hidup sebagai manusia (NRSV)?
Beberapa teolog melihat bahwa "Roh" ini merujuk pada keilahian Yesus, yang dibuktikan benar oleh kebangkitan-Nya (lih. Rom 1:4; 1Pet 3:18).
□ "yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat" Para malaikat rindu untuk mengetahui apa yang Tuhan lakukan dengan manusia yang jatuh (lih. 1Kor 4:9; Ef 2:7; 3:10; 1Pet 1:12). Namun demikian, ini mungkin merujuk pada pelayan malaikat kepada Yesus, baik pada pengalaman pencobaan-Nya (lih. Mat 4:11; Mr 1:13), di Taman Getsemani (lih. Luk 22:43, yang merupakan sebuah naskah yang patut dipertanyakan), atau segera setelah kebangkitan (lih. Luk 24:4,23; Yoh 20:12).
Ungkapan ini begitu singkat dan rancu sehingga beberapa teori telah ditawarkan oleh para komentator dan semuanya hanyalah sekedar spekulasi:
- 1. Para malaikat melayani Yesus (di atas)
- 2. Para malaikat melihat kenaikanNya (malaikat yang saleh dan / atau malaikat yang jatuh lih. 1Pet 3:19-20,22)
- 3. Para malaikat melihat penobatan surgawi-Nya yang agung
□ "diberitakan di antara bangsa-bangsa" Ini adalah khotbah Injil di seluruh dunia (lih. Luk 24:46-47) yang akan sangat mengejutkan orang Yahudi pada abad pertama, tapi ini benar-benar merupakan inti keseluruhannya (lih. Mat 28:18-20). Inilah misteri ibadah itu (lih. Ef 2:11-3:13).
- NASB, NKJV "yang bisa dipercayai di dalam dunia"
- NRSV, TEV,
- NKJV "dipercayai di seluruh dunia"
Ini bukanlah hanya merupakan suatu pesan universal, tapi ada respons universalnya, dan sekarang Gereja terdiri dari orang Yahudi dan bukan Yahudi (bandingkan Ef 2:11-3:13). Ini telah selalu menjadi rencana Allah.
Satu-satunya Allah yang benar telah memenuhi janji-Nya dari Kej 3:15. Pertobatan dan iman pribadi (lihat Topik Khusus pada 1Tim 1:16) di dalam Injil sekarang, dalam kehidupan ini, membuka surga untuk "barangsiapa" (lih. Yoh 1:12; 3:16; Rom 10:9-13). LIHAT TOPIK KHUSUS: PENGGUNAAN PAULUS AKAN KOSMOS di 1Tim 1:16.
□ "diangkat dalam kemuliaan" Hal ini sepertinya merujuk pada kenaikan-Nya. Sungguh mengejutkan bahwa kematian, kebangkitan, dan kembalinya Yesus tertinggalkan, namun demikian jika ini adalah nyanyian rohani Kristen, yang mungkin hanya dikutip sebagian, maka ini dapat dimengerti. Juga, pola ritmik (siastik) yang mana yang diikuti meentukan interpretasi seseorang (lih. 1Tim 3:16). Himne / kredo ini yang terkait dengan pernyataan pembuka akan secara kuat menolak Gnostisisme. Manusia Yesus dimuliakan (lih pola siastik # 2)! Namun demikian, mengikuti NRSV, tiga baris terakhir ini mungkin merujuk pada Gereja (lih. Pola siastik # 3). Untuk catatan yang lebih lengkap tentang "kemuliaan" lihat 1Tim 1:17.
Galilah -> 1Tim 3:14-16
Galilah: 1Tim 3:14-16 - Keluarga Allah 1Timotius 3:14-16 Sub Tema: Keluarga Allah
Hal-hal ini saya tuliskan kepadamu, dalam harapan untuk segera datang kepadamu, tetapi kalau saya terlam...
1Timotius 3:14-16 Sub Tema: Keluarga Allah
Hal-hal ini saya tuliskan kepadamu, dalam harapan untuk segera datang kepadamu, tetapi kalau saya terlambat, (saya menulis) supaya kamu tahu bagaimana orang harus berlaku dalam keluarga Allah, yang adalah gereja Allah yang hidup, yaitu suatu tiang penopang dan dasar kebenaran. Dan misteri dari iman kita sungguh agung:Diadinyatakan dalam daging,dibuktikan benar oleh Roh,dilihat oleh malaikat-malaikat,diberitakan di antara bangsa-bangsa,dipercaya di dunia,diangkat dalam kemuliaan.
ay. 14 Hal-hal ini saya tuliskan kepadamu – Kata grafo (tulis) bersifat masa kini, terus menerus, jadi hal-hal ini (tauta) berkaitan dengan isi surat ini. Jadi bagian ini penting, karena Paulus menyampaikan maksud dan tujuan dari surat 1 Timotius. Kata tauta ini dipakai berulang-ulang di 1 Timotius dan biasanya berkaitan dengan bagian yang sedang dibicarakan. Lihat 4:6, 11, 15, 5:7, 21, 6:1, 11. Ayat 14 dan 15 ini agak kaku dalam Bahasa asli.
Dalam harapan untuk segera datang kepadamu – Paulus lebih suka hadir dengan Timotius, tetapi juga merasa perlu menunggu di Makedonia,202 sehingga dia mengirim surat untuk mendorong Timotius dan menjadi pedoman untuk pelayanannya di Efesus.
ay. 15 Tetapi kalau saya terlambat – Kata bradyno berarti pelan, atau lambat.203 Sifat aktif memberi kesan bahwa Paulus tidak merasa ditahan, tetapi dia sendiri merasa perlu tetap ada di Makedonia lebih lama.204
(Saya menulis) supaya kamu tahu bagaimana orang harus berlaku dalam keluarga Allah – Frase saya menulis tidak ada di teks asli, tetapi karena kakunya kalimat ini, perlu diulangi supaya jelas ikatannya dengan saya tuliskan di ay. 14. Contohnya:
Hal-hal ini saya tuliskan kepadamu, (dalam harapan untuk segera datang kepadamu, tetapi kalau saya terlambat,) supayakamu tahu bagaimana orang harus berlaku…
Kata oida (tahu), berkaitan dengan pengetahuan praktis, dan lebih praktis lagi kalau dipakai bersama kata pos (bagaimana) bersifat tunggal yang berarti Paulus berbicara langsung kepada Timotius. Paulus tahu bahwa isi dari surat ini pasti diteruskan pada para penatua di Efesus, bahkan digunakan untuk meluruskan masalah-masalah yang mereka alami. Jadi walaupun ditujukan pada Timotius, tidak usah kita menganggap bahwa dia tidak tahu artinya hidup saleh.205 Kata dei (harus) dipakai lagi di sini. Lihat penjelasan di 3:2. Sangat tegas dalam konteks ini!206 Orang yang mengaku percaya, wajib menuruti Firman Tuhan. Jadi walaupun kadang-kadang bersalah dan bergumul, otoritas Firman Tuhan selalu diakui dan patokannya selalu dikejar. Kata anastrefo (berlaku) dalam bentuk pasif ini, menekankan tanggung jawab orang untuk kelakuannya207 dan artinya luas, berkaitan dengan kelakuan yang sesuai dengan seluruh pengajaran Paulus ini.208 Frase oiko theou secara harfiah berarti rumah/isi rumah Allah, menarik melihat bahwa bahasa di ayat ini bicara bangunan, sedangkan di 5:1-2 bicara mengenai kesamaan antara keluarga dan jemaat Kristus. Kemungkinan besar maksudnya adalah keduanya, karena dia bicara mengenai kelakuan orang, yang tentu juga berkaitan dengan kekeluargaan, lalu fungsi Tubuh ini dalam menjadi tiang penopang dan pondasi bagi kebenaran.209 Lihat penjelasan akan kata oikos (rumah) di 3:4-5. Gambaran ini sangat indah! Lihat juga Efe. 2:19, Ib 3:6, 1 Pet. 4:17.
Yang adalah gereja Allah yang hidup – Gambarannya menjadi berubah sekarang, dari keluarga/gedung Allah, menjadi gereja/jemaatNya. Kata ekklesia berarti memanggil ke luar, yaitu mengumpulkan orang.210 Boleh digunakan mengenai Israel (Ib 2:12) dan juga gereja/jemaat lokal (Kis 8:1) dan yang Am (Efe 1:22).211 Theou zontos (Allah yang hidup) menggambarkan Allah sebagai Allah yang benar, tidak seperti ilah-ilah, dan juga bahwa Dia aktif di dunia ini, secara khusus dalam jemaatNya (Mat 16:16, 26:63, Kis 14:15, Rom 9:26, 2 Kor 3:3, 1 Tes 1:9, Ib 9:14, 12:22, Wah 7:2)212. Dalam kedua gambaran ini yang dimaksud adalah keluarga Allah dan jemaat Allah yang hidup, ada kesan bahwa orang seharusnya sangat menghormati dan menghargai gereja, karena itu milik Allah sendiri, bukan hanya semacam kumpulan masyarakat.213 Lihat penggunaan Allah yang hidup di Ib 3:12-13!!
Yaitu suatu tiang penopang dan dasar kebenaran – Kata stylos berarti tiang penopang, menggambarkan tiang besar, karena boleh dikaitkan dengan tiang-tiang besar yang menopang bait Allah (Wah 3:12 dan 1 Raja-Raja 7:15 di LXX214). Dalam Galatia 2:9, pemimpin-pemimpin jemaat Yerusalem disebut sokoguru (stylos). Kata hedraioma (dasar) berarti pondasi/dasar215, yaitu tempat yang kokoh di mana tiang penopang dipasang. Yang dimaksudkan di sini adalah gereja perlu mendukung kebenaran Allah, karena kalau mereka rapuh, kebenaran menjadi keliru. Bentuk dari kedua kata ini membuat jelas bahwa bukan hanya gereja yang menopang kebenaran, itu sebabnya kata suatu diperlukan supaya jelas.216 Allah sendiri juga giat supaya kebenaranNya tidak hilang. (Matt 24:35)
ay. 16 Dan misteri dari iman kita sungguh agung – Kata mysterion (misteri) berarti kebenaran yang telah dinyatakan Allah. Lihat penjelasan di 3:9. Kata eusebeia (iman) sulit diterjemahkan. Biasanya diterjemahkan ibadah oleh TB, tetapi kalau berkaitan dengan orang, kata ini membawa arti kesalehan/takut akan Tuhan, tetapi kalau berkaitan dengan kegiatan, boleh diterjemahkan agama/iman.217 Lihat penjelasan di 2:2. Jadi di sini berkaitan dengan iman Kristiani. Kata homologoumenos sulit juga diterjemahkan. Pada dasarnya kata ini berarti menurut pengakuan semua orang,218 sehingga boleh diterjemahkan sungguh, sesungguhnya (TB), ataupun tidak seorang pun dapat menyangkal (BIS). Kata megas (agung) adalah sumber dari kata mega (besar sekali), tetapi agung lebih cocok di sini. Ingat bahwa Paulus masih menegaskan bahwa gereja harus menopang kebenaran iman mereka, jadi di sini dia menguraikan sedikit indahnya. Kemungkinan besar dia menggunakan sebuah hymne/pengakuan singkat yang dipakai pada waktu itu, tetapi yang sudah hilang. Ada banyak pembahasan mengenai strukturnya, tetapi tidak ada yang pasti, sehingga lebih baik kita merenungkan setiap poin saja.
Dia dinyatakan dalam daging – Bentuk dari hymne/pengakuan ini sangat sederhana. Kata hos (Dia) hanya dipakai satu kali, lalu setiap dari keenam klausa berikut mempunyai bentuk yang sama, yaitu sifatnya masa lampau secara pasif219, sehingga awalan di dipakai. Lihat juga BIS yang perhatikan detil ini.
Kata faneroo berarti menyatakan, atau memperkenalkan. Lihat di Yoh 1:31, Ib 9:26, 1 Pet 1:20, 1 Yoh 1:2, 3:5, 8.220 Sifat pasif menunjukkan bahwa Allah yang menyatakannya. En sarkhi (dalam daging) adalah kebenaran yang sangat penting bagi gereja mula-mula, karena filsafat Yunani dan nantinya Gnostisisme menganggap sarks (daging) jahat. Jadi penting untuk orang sadar bahwa Kristus menjadi manusia sejati, bukan hanya rupa manusia. Kata sarks ini dipakai oleh Paulus secara kiasan dalam arti kecenderungan manusia untuk berdosa, tetapi dia tidak percaya bahwa dagingnya secara harfiah adalah sumber dari dosanya (Gal 2:20).221 Lihat Yoh 1:14, 18, Gal 4:4-7, Kol 1:22, Ib 5:7, dll.
Dibuktikan benar oleh Roh – Seperti dijelaskan di tafsiran Surat Yakobus, kata dikaioo lebih sering berarti terbukti benar, dan biasanya begitu di luar dari tulisan Paulus.222 Di sini lebih masuk akal kalau berarti dibuktikan benar/dinyatakan benar, mengingat kesaksian Yohanes Pembaptis di Yohanes 1:29-34. Dengan Roh turun dan tinggal di atasNya, Yesus dinyatakan sebagai Anak Allah. Dia juga dibuktikan benar dalam kebangkitanNya (Rom 1:4). Kristus tidak mungkin perlu dibuat benar (1 Pet 1:19, 2:22, dll.).
Dilihat oleh malaikat-malaikat – Maksud dari klause ini kurang jelas, tetapi kata horao (dilihat) sering digunakan dalam kaitan dengan Kristus, ketika menampakkan diri sesudah kebangkitan-Nya (Luk 24:31, Kis 13:31, 26:16, 1 Kor 15:5-8).223 Menarik juga bahwa para malaikat (angelos) yang lebih dulu melihat Dia dan memberitakan kebangkitanNya (Mat 28:5-7, Mar 16:5-7, Luk 24:4-7), dan juga kenaikanNya (Kis 1:9-11)224. Jadi kalau ditafsirkan bahwa dilihat ini bicara mengenai kebangkitan Kristus, hal ini sangat cocok dalam konteksnya, yaitu sebelum Dia diberitakan kepada bangsa-bangsa dan juga karena kenaikan-Nya dibicarakan nanti. Atau boleh dua-duanya.
Kata horao ini, kalau dalam bentuk pasif, boleh membawa arti menampakkan diri (TB),225 tetapi karena posisinya, mungkin lebih baik berarti dilihat.226
Yang sedikit membingungkan adalah kenapa sampai kematian Kristus tidak dibicarakan. Memang kurang jelas. Mungkin karena fakta itu tidak dapat disangkal dan sudah sangat nyata bagi semua.
Diberitakan di antara bangsa-bangsa – Kata kerysso berarti memberitakan atau berkhotbah, tetapi di sini jelas bicara mengenai pemberitaan injil, karena Kristuslah yang diberitakan dan dipermuliakan di antara bangsa-bangsa. Kata ethnos berarti bangsa-bangsa, dan sering dalam konteks orang non-Yahudi. Di 1 Tim 2:7 Paulus berkata bahwa dia diberi tugas sebagai keryx (pemberita) kepada bangsa-bangsa dalam arti orang non-Yahudi, tetapi jangan kita lupa bahwa Tuhan Mulia kita memberi perintah supaya kita menjadikan panta ta ethne (semua bangsa) murid-Nya (Mat 28:18-20), hal ini berbicara mengenai seluruh dunia. Topik ini sangat dekat di hati Paulus!
Dipercaya di dunia – Klausa ini tidak perlu dijelaskan terlalu jauh. Dipercaya (pisteo) berkaitan dengan respon kepada pemberitaan Kristus. Sekali lagi kita melihat bahwa Kristus dipermuliakan, karena ketika diberitakan, orang percaya kepada-Nya.
Diangkat dalam kemuliaan – Klausa ini sulit dimengerti posisinya, karena kenaikan Kristus terjadi sebelum Dia diberitakan dan dipercaya di bangsa-bangsa. Mungkin tidak perlu dipersoalkan, karena dalam kalimat sajak atau puisi, bukan urutan waktu yang paling penting, melainkan kesan, sehingga poin terakhir ini menambah pada kemulian yang kita lihat di kedua poin tadi, dengan menggambarkan ulang kemenanganNya ketika naik ke angkasa. Kata analambano (diangkat) dipakai beberapa kali dalam konteks kenaikan Kristus (Mar 16:19, Luk 9:51, Kis 1:2,11,22). En dokse boleh diterjemahkan dalamkemuliaan (berkaitan dengan kemuliaan kenaikan Kristus), atau kedalam kemuliaan (berkaitan dengan surga, di mana kemuliaan Allah bersinar). Sulit ditentukan yang mana yang dimaksudkan. Kristus tentu dimuliakan dalam kebangkitan-Nya dan kembali menikmati kemuliaan yang Dia miliki sebelum menjadi manusia (Yoh 17:5). Kesiapan-Nya menebus dosa manusia juga sangat memuliakan Dia (Filipi 2:9-11). 1 Petrus 3:18-22 memberi satu contoh lain,227 yang mencakup seluruh pelayanan Kristus, dan tekanan terakhir di situ adalah Kristus naik ke surga (TB) (eis ouranon = masuk surga). Jadi mungkin yang dimaksudkan oleh Paulus di sini adalah ke dalam kemuliaan Allah di surga.
- Apakah saudara menghargai kekeluargaan dengan orang percaya di jemaat?
- Apakah posisi Allah sebagai Kepala dan Pemilik dari gereja membuat saudara takut menodai, atau menghancurkan jemaatNya?
- Apa kesan saudara setelah membaca dan mengetahui bahwa Allah yang memiliki gereja memang hidup? Apakah saudara siap berlaku sesuai kehendakNya?
- Apakah saudara, sebagai anggota jemaat, ikut mendukung dan memelihara kebenaran Firman Tuhan, atau menghancurkannya dengan teladan dan kepercayaanmu?
- Melihat pengakuan iman di ay. 16, apa yang paling berkesan bagi saudara?
- Ambil waktu untuk memuji Kristus, merenungkan keenam poin ini.
Topik Teologia -> 1Tim 3:16
Topik Teologia: 1Tim 3:16 - -- Yesus Kristus
Penggenapan
Luk 24:51 Kis 1:9 1Ti 3:16 1Pe 1:21
Keilahian Kristus
Roh Kudus
Sifat Ilahi Roh K...
- Roh Kudus
- Sifat Ilahi Roh Kudus
- Wahyu Allah
- Mode atau Cara Wahyu
- Makhluk-makhluk Supranatural
- Para Malaikat Baik
- Pekerjaan Para Malaikat Baik
- Para Malaikat di Dalam Pelayanan Kristus
- Para Malaikat dan Peninggian Kristus
- Para Malaikat Membuktikan Peninggian Kristus
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Unsur-unsur Pembentuk Keindividualitas Manusia
TFTWMS -> 1Tim 3:16
TFTWMS: 1Tim 3:16 - Rahasia Kesalehan "RAHASIA KESALEHAN" (1 Timotius 3:16; NASB)
16 Oleh pengakuan bersama, agunglah rahasia kesalehan itu: Ia yang telah dinyatakan dalam rupa ...
"RAHASIA KESALEHAN" (1 Timotius 3:16; NASB)
16 Oleh pengakuan bersama, agunglah rahasia kesalehan itu: Ia yang telah dinyatakan dalam rupa manusia, Dibenarkan dalam Roh; Dilihat oleh para malaikat, Diberitakan di antara bangsa-bangsa, Dipercayai di dalam dunia, Diangkat dalam kemuliaan.
Dalam 3:15 (NASB), Paulus bicara tentang "rumah tangga Allah, yang adalah gereja Allah yang hidup, tiang dan penopang kebenaran." "Kebenaran" yang ia singgung itu mendorong dia untuk menegaskan kembali kebenaran itu.
Ayat 16a. Daftar yang terdiri enam bait itu diawali dengan kata-kata ini: Oleh pengakuan bersama, agunglah rahasia kesalehan itu. "Oleh pengakuan bersama" adalah dari kata majemuk Yunani (oJmologoume÷nwß, homologoumenōs)103untuk "masalah yang tentangnya sudah ada kesepakatan bersama."104Ungkapan itu memiliki kemiripan arti dengan ungkapan Paulus "Benarlah perkataan ini" (lihat 3:1).
Tentang apakah umat Kristen sepakat? Tentang "agunglah rahasia kesalehan itu." Seperti yang ditunjukkan saat kita menemukan kata itu dalam 3:9, "rahasia" (musth÷rion, mustērion), seperti yang digunakan dalam Perjanjian Baru, tidak menunjukkan apa yang tidak diketahui dan tidak dapat diketahui. Sebaliknya, itu menunjuk kepada apa yang manusia tidak dapat temukan atas inisiatifnya sendiri, yang tidak akan pernah manusia ketahui jika Allah tidak dengan murah hati menyatakannya. Seperti yang Paulus gunakan, kata "rahasia" mengacu kepada penyataan, bukan pe-nyembunyian.105Dengan menggunakan kata "rahasia," Paulus mungkin bermaksud untuk menegur "agama-agama rahasia" pada zamannya yang mengklaim pengetahuan rahasia hanya tersedia untuk para anggotanya. Ini akan sudah mencakup guru-guru palsu di gereja di Efesus.
Paulus menggunakan kata "rahasia" dalam pelbagai tulisannya yang terkait dengan beragam aspek penyataan Allah.106Di sini, ia menyebutnya "rahasia kesa- lehan"—yaitu, "rahasia yang diungkapkan" yang menghasilkan "kesalehan" (eujse÷beia, eusebeia107) dalam hidup kita: "apa yang berkenan kepada [Allah]."108
Rahasia ini, menurut Paulus, "agung." "Agung" adalah dari me÷gaß (megas), menyatakan sesuatu sebagai "agung" atau "luhur."109Kadang-kadang kita menggunakan kata "mega" untuk menggambarkan apa yang sangat impresif atau masif yang tidak ada kata lain yang cukup untuk menggambarkannya. Itu adalah kata yang digunakan oleh gerombolan orang di Efesus ketika mereka berteriak-teriak selama dua jam, "Besarlah Artemis dewi orang Efesus" (Kisah 19:34). Seperti yang akan kita lihat, dalam nas yang sedang dibahas ini, "rahasia agung" itu adalah tentang Yesus Kristus.110Dayton Keesee berpendapat bahwa "rahasia yang diungkapkan" tentang Yesus "adalah agung dalam cakupan, makna, dan kesucian."111
Ayat 16b. Untuk menggambarkan apa yang ia maksudkan dengan penyataan yang menghasilkan kehidupan yang saleh,112Paulus memberikan ringkasan singkat tentang kehidupan dan pelayanan Kristus:
Ia yang telah dinyatakan dalam rupa manusia, Dibenarkan dalam Roh; Dilihat oleh para malaikat, Diberitakan di antara bangsa-bangsa, Dipercayai di dalam dunia, Diangkat dalam kemuliaan.
Ritme dan paralelisme dari bait-bait ini meninggalkan kesan bahwa mereka adalah puisi, dan kebanyakan terjemahan modern memperlakukan mereka sebagai puisi. Ada kemungkinan bahwa Paulus sedang mengutip kalimat-kalimat ini dari nyanyian rohani Kristen kuno.113Boleh jadi syair ini berasal dari rasul itu; tapi, jika tidak, ia setidak-nya sudah memberikan cap persetujuannya yang terilham pada syair itu.
Enam bait itu dapat didekati dengan berbagai cara. Cara termudah adalah dengan melihat mereka secara kronologis—mulai dari inkarnasi Kristus ("dinyatakan dalam rupa manusia/daging") sampai kepada kenaikan-Nya ("diangkat dalam kemuliaan"). Tantangan pendekatan ini adalah bahwa jika bait keenam ("diangkat dalam kemuliaan") mengacu kepada kenaikan Yesus, itu tampaknya akan mendahului bait keempat dan kelima ("diberitakan di antara bangsa-bangsa, yang dipercayai di dalam dunia"). Salah satu cara untuk menyelaraskan hal ini adalah dengan memberi penekanan pada kata "kemuliaan" di bait keenam daripada penekanan pada kata "diangkat." Gagasannya adalah bahwa Ia masuk ke dalam kemuliaan-Nya saat Ia "diangkat"—dan saat ini sedang memerintah dalam kemuliaan. Don DeWelt berpendapat bahwa bait itu "memiliki acuan kepada rumah-Nya, bukan kedatangan-Nya ke rumah"114—yaitu mengacu kepada kemuliaan yang Yesus miliki bersama Bapa "sebelum dunia ada" (Yoh. 17:5).115
Pendekatan lain adalah dengan memahami puisi/nyanyian itu sebagai tiga untaian berisi dua bait, yang masing-masing mengungkapkan perbedaan: "daging" dibedakan dengan "Roh"; "para malaikat" (makhluk sorgawi) dibedakan dengan "bangsa-bangsa" (makhluk duniawi); "dunia" ini dibedakan dengan "kemuliaan [sorgawi]." Cara lain untuk memahami ayat 16 mencakup susunan yang saling berkait-an.116Sebagian besar dari pelbagai pendekatan yang berbeda itu adalah cerdas dan masuk akal.
Jika yang dimaksudkan oleh penulis syair itu adalah susunan puisi tertentu, kita tidak dapat memastikan apa itu. Dalam pelajaran ini, kita akan memeriksa setiap bait sebagai pokok pemikiran di dalam bait itu sendiri dan melihat apa yang dikatakannya tentang keagungan Tuhan kita.
1. Ia Tiba.117Bait pertama adalah "Ia118yang telah dinyatakan dalam rupa manusia." "Dinyatakan" diterjemahkan dari fanero÷w (phaneroō), yang memiliki arti kemunculan atau menjadi terlihat oleh orang lain.119Kata yang diterjemahkan "daging" (sa÷rx, sarx) dapat memiliki berbagai makna; tapi di sini, itu hanya menandakan "tubuh fisik."120
Alkitab NIV1984 menulis "Ia menampakkan diri dalam tubuh." Sebagian besar orang setuju bahwa kata-kata itu berhubungan dengan inkarnasi Yesus. Bahasa yang serupa ditemukan di dalam Yohanes 1. Saat bicara tentang Yesus, Yohanes menulis, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.… Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita" (Yoh. 1:1, 14; lihat Mat. 1:23, Rom. 1:3). Karena para bidah mula-mula menyangkal bahwa Kristus telah menjadi manusia (1 Yoh. 4:2, 3; 2 Yoh. 7), maka garis pertempuran telah ditarik dalam kata-kata pertama dari puisi/nyanyian rohani itu.
Sejumlah kebenaran diajarkan atau disiratkan oleh beberapa kata ini. Misalnya, kata yang diterjemahkan "dinyatakan" mengisyaratkan adanya pra-wujud. Tidak ada orang yang dapat "menyatakan" apa yang belum ada. Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, "Sebelum Abraham jadi, aku telah ada" (Yoh. 8:58). Kebenaran yang paling penting adalah bahwa, untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, Yesus harus mati untuk kita (1 Kor. 15:1-3); tapi, sebagai Ilah, Ia tidak dapat melakukan itu tanpa lebih dulu menjadi manusia (Roma 8:3). Paulus menulis, Walaupun [Kristus] dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Flp 2: 6-8).
Kebenaran yang menenangkan adalah bahwa, dalam menjadi manusia, Yesus merasakan seperti yang kita rasakan, berjalan seperti kita berjalan, hidup seperti kita hidup. Penulis Ibrani menulis, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Ibr. 4:15, 16; lihat 2:17, 18).
2. Ia Direstui. Bait kedua mengatakan bahwa Kristus "dibenarkan dalam Roh." Kata yang diterjemahkan "dibenarkan/terbukti benar [Ing.: vindicated]" (dikaio÷w, dikaioō) normalnya diterjemahkan "dibenarkan [Ing.: Justified]," yang biasanya berkaitan dengan keadaan orang berdosa yang dianggap benar oleh karena imannya (lihat Rom. 3-5) dan karena itu diampuni dari dosa-dosanya. Karena Yesus hidup tanpa dosa (Ibr. 4:15), definisi itu tidak sesuai di sini. Namun begitu, kata itu juga dapat berarti "terbukti benar."121Kata Inggris "Vindicated" mencerminkan gagasan itu dalam ayat 16.
Selama pelayanan pribadi-Nya, Yesus membuat pelbagai klaim yang berani. Ia berkata, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yoh. 14: 9). Ia bicara tentang diri-Nya sebagai "Anak Allah" (Yoh. 10:36). Seperti yang telah diketahui, Ia mengatakan bahwa Ia telah ada sebelum Abraham ada (Yoh. 8:58). Para musuh-Nya menolak klaim-klaim tersebut dan menuduh Kristus menghujat (Yoh. 19:7). Namun begitu, Kristus dinyatakan tidak bersalah (terbukti benar) "dalam [atau 'oleh'] Roh]."
Ungkapan yang diterjemahkan "dalam Roh" agak ambigu. Ada kontroversi yang biasa muncul mengenai apakah "roh" (pneuvma, pneuma) harus dimulai dengan huruf besar "R" atau huruf kecil "r." "Beberapa terjemahan menulis "roh";122sebagian besar menulis "Roh."123Jika kita pun menggunakan istilah "Roh," tetap ada ketidakpastian atas makna ungkapan "dalam Roh." "Dalam" diterjemahkan dari ejn (en), yang biasanya hanya dipahami sebagai "dalam" atau "di antara."124Mungkin "dalam Roh" mencerminkan fakta bahwa Kristus dibenarkan dengan tetap berada dalam alam Roh (lihat Mat. 3:16; 4:1; 12:28; Luk. 4:18). Setelah pencobaan Yesus, Lukas menulis bahwa "Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus" (Luk. 4:14). Namun begitu, en juga dapat diterjemahkan "oleh,"125yang dapat menyiratkan keterlibatan Roh secara lebih langsung dalam pembenaran Yesus.
Ketika ambiguitas dikesampingkan, maka kita melihat Roh itu lagi dan lagi dalam kehidupan Kristus, yang membuktikan pelbagai klaim-Nya adalah benar. Ketika Ia masih bayi, Roh Kudus bicara melalui Simeon, yang memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias (Luk. 2:25-35). Ketika Ia dibaptis, Roh Kudus turun ke atas Dia sebagai tanda bahwa Ia adalah Anak Allah (Yoh. 1:29-34). Selama pelayanan pribadi Yesus, Roh Kudus memampukan Dia untuk mengusir roh-roh jahat (Mat. 12:28) dan melakukan pelbagai mujizat lainnya. Pembenaran puncak datang ketika Roh berperan dalam membangkitkan Dia dari antara orang mati (Roma 8:11). Kristus "menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa" (Rom. 1:4).
3. Ia Dipuja . Dalam bait ketiga, kita diberitahu bahwa Ia "dilihat oleh para malaikat." "Dilihat" berasal dari oJra÷w (horaō), yang berarti "merasakan dengan mata," "menatap [pada]."126Itu juga dapat mencakup sikap memperhatikan sesuatu, seperti dalam "melihat" ini atau itu.127Dalam ayat ini, itu mengungkapkan ketertarikan yang kuat dan kepedulian yang mendalam.
Malaikat (dari a¡ggeloß, angelos)128selalu tertarik kepada penyingkapan rencana penebusan oleh Allah (1 Pet. 1:12). Tidak sulit membayangkan minat besar mereka saat Yesus meninggalkan sorga untuk datang ke bumi. Kelahiran-Nya diumumkan oleh malaikat (Luk. 2:8-14). Setelah pencobaan-Nya, malaikat melayani Dia (Mat. 4:11). Kita dapat membayangkan kepedulian yang meningkat dari para malaikat saat Yesus semakin dekat kepada salib. Di taman Getsemani, "seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya" (Luk. 22:43). "Dua belas pasukan malaikat" dapat menyelamatkan Dia (Mat. 26:53).
Malaikat di sorga pasti bersukacita ketika Kristus dengan penuh kemenangan dibangkitkan dari antara orang mati. Setelah kebangkitan-Nya, seorang malaikat menggulingkan batu penutup dari kuburnya (Mat. 28:2). Dua malaikat muncul di makam itu; yang satu duduk di sisi kepala dan satu lagi di sisi kaki tempat Yesus dibaringkan (Yoh. 20:12). Seorang malaikat juga menyampaikan berita yang menakjubkan "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit" (Mat. 28:6).
Saat Yesus naik dari bumi ini, dua malaikat memberitahu para rasul, "Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (Kisah 1:10, 11). Para malaikat itu pasti merasakan sukacita yang besar sekali saat mereka menyambut Yesus kembali ke sorga! (Pemuliaan-Nya tercermin dalam bait terakhir puisi ini.)
4. Ia Disambut Meriah . Dalam beberapa kesempatan selama pelayanan Yesus di dunia, Ia menunjukkan bahwa Ia perduli terhadap semua orang, bukan hanya sesama-Nya orang Yahudi.129Kepedulian ini secara jelas disuarakan setelah kebangkitan-Nya, saat Ia memberikan Amanat Agung-Nya: "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Mat. 28:19).
Penggenapan amanat itu tercermin dalam bait keempat puisi itu: "Diberitakan di antara bangsa-bangsa."
"Diberitakan" berasal dari kata khru÷ssw (kērussō), sering diterjemahkan "beritakan." "Bangsa-bangsa" berasal dari kata e¡qnoß (ethnos). Bentuk jamak lain dari kata ini sebelumnya muncul dalam 2:7, di mana itu diterjemahkan "orang-orang bukan Yahudi." Dimasukkannya bangsa-bangsa lain (bukan Yahudi) ke dalam rencana kekal Allah adalah bagian penting dari rahasia itu.130
Bagaimanapun, kita boleh catat bahwa arti etnos lebih luas daripada "bukan Yahudi" atau bahkan "bangsa-bangsa." Menurut kamus Bauer , istilah itu melambangkan "kumpulan orang yang disatukan oleh kekerabatan, budaya, dan tradisi yang sama."131Ini adalah kata yang darinya kita mendapatkan kata "etnis" dan "etnisitas." Di dunia waktu itu dan di dunia sekarang ini, banyak negara memiliki kelompok etnis yang beragam; dan banyak dari etnis ini memiliki bahasa mereka sendiri. Pada zaman Perjanjian Baru, Kristus diberitakan kepada semua orang "tanpa memandang perbedaan kebangsaan, tanpa memandang kondisi sosial, tanpa memandang budaya, hanya memandang kenyataan bahwa semua orang adalah pendosa dan butuh keselamatan."132
Gereja memiliki tantangan yang sama sekarang ini
5. Ia Diterima . Ketika Kristus "diberitakan di antara bangsa-bangsa," Ia "dipercayai [dari pisteu÷w, pisteuō] di dalam dunia." Kata yang diterjemahkan "dunia" (ko÷smoß, kosmos) dalam bait kelima adalah kata yang sama yang ditemukan dalam Yohanes 3:16: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini"—bukan tanah dan batu di planet ini, tapi manusianya. Ketika injil diberitakan kepada para pendengar, iman timbul "dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Rom. 10:17).
Ini menakjubkan, mengingat bahwa kisah Kristus yang disalibkan adalah "suatu batu sandungan bagi orang-orang Yahudi dan suatu kebodohan bagi orang-orang bukan Yahudi" (1 Kor. 1:23; NASB). Para pengkhotbah Perjanjian Baru sangat berterus terang. Mereka memberitahu para pendengarnya bahwa mereka adalah orang berdosa dan perlu mengubah hidup mereka. Mereka menentang pandangan dan kebiasaan keagamaan masyarakat "beradab" dan masyarakat "kafir". Meski demikian, beberapa orang merespons secara positif terhadap pemberitaan mereka; mereka mempercayai pesan itu. Kita dapat bersyukur kepada Allah bahwa, ketika benih Firman ditaburkan dalam hati yang baik dan jujur, hasilnya masih merupakan panen rohani bagi Tuhan (Luk. 8:15).
6. Ia Telah naik. Bait terakhir dari puisi itu menegaskan bahwa Kristus "diangkat dalam kemuliaan." "Diangkat" berasal dari kata majemuk (ajnalamba÷nw, analambanō, "menerima di atas"); itu dibentuk oleh ajna (ana, "atas") dan lamba÷nw (lambanō, "ambil" atau "terima").133Ini adalah kata yang digunakan untuk mengacu kepada kenaikan Yesus. Kata itu diterjemahkan "diterima di atas" dalam Markus 16:19 (NASB): "Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, Ia diterima di atas ke dalam ke sorga, dan duduk di sebelah kanan Allah" (NASB; huruf miring ditambahkan). Dalam Kisah Para Rasul 1:11, kata itu diterjemahkan "terangkat": Malaikat-malaikat itu memberitahu murid-murid yang telah melihat Tuhan naik, "Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (huruf miring ditambahkan).
Yesus "diangkat dalam kemuliaan [do÷xa, doxa]" (huruf miring ditambahkan). Ia meninggalkan kemuliaan sorga untuk "dinyatakan dalam rupa manusia"; ketika Ia "diangkat," Ia kembali kepada kemuliaan surga. "Kisah Kristus berawal dan berakhir di sorga."134
Paulus menggambarkan kemuliaan kepulangan Yesus seperti ini:
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Flp. 2:9-11).
Suatu hari nanti Yesus akan datang kembali untuk membawa pulang milik-Nya (Yoh. 14:3). Ia akan datang "dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia" (Mat. 25:31). Mari kita bersiap untuk hari itu!
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 65 M
Latar Belakang
Surat 1 dan 2 Ti...
Penulis : Paulus
Tema : Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 65 M
Latar Belakang
Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus -- biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah surat-surat dari Paulus (1Tim 1:1; 2Tim 1:1; Tit 1:1) kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta) mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.
Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma (Kis 28:1-30) rupanya berakhir dengan kebebasan (2Tim 4:16-17). Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67\68 M (lihat 2Tim 4:6-8; juga Lihat "PENDAHULUAN SURAT 2TIMOTIUS" 08221).
Tujuan
Paulus mempunyai tiga maksud ketika menulis surat ini:
- (1) menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
- (2) mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan
- (3) memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.
Survai
Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan (1Tim 1:3-7; 1Tim 4:1-8; 1Tim 6:3-5,20-21). Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar).
Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempuan (1Tim 2:9-15; 1Tim 5:2), janda-janda (1Tim 5:3-16), orang laki-laki tua dan muda (1Tim 5:1), para penatua (1Tim 5:17-25), budak (1Tim 6:1-2), guru palsu (1Tim 6:3-10) dan orang kaya (1Tim 6:17-19). Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya (1Tim 1:18-20; 1Tim 3:14-16; 1Tim 4:11-16; 1Tim 5:21-25; 1Tim 6:20-21). Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.
Ciri-ciri Khas
Empat ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
- (2) Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
- (3) Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
- (4) Surat ini memberikan pedoman yang paling lengkap dalam PB mengenai bagaimana seorang gembala harus berhubungan secara patut dengan pria dan wanita serta dengan semua kelompok usia dan sosial dalam gereja.
Full Life: 1 Timotius (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(1Tim 1:1-20)
I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
(1Tim 2:1-4:5)
A. Pentingnya Doa
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(1Tim 1:1-20) - I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
(1Tim 2:1-4:5) - A. Pentingnya Doa
(1Tim 2:1-8) - B. Perilaku Wanita yang Sopan
(1Tim 2:9-15) - C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
(1Tim 3:1-7) - 1. Pribadi
- a. Tak Bercacat
(1Tim 3:2) - b. Dapat Menahan Diri
(1Tim 3:2) - c. Bijaksana
(1Tim 3:2) - d. Sopan
(1Tim 3:2) - e. Suka Memberi Tumpangan
(1Tim 3:2) - f. Cakap Mengajar
(1Tim 3:2) - g. Bukan Peminum
(1Tim 3:3) - h. Bukan Pemarah
(1Tim 3:3) - i. Peramah
(1Tim 3:3) - j. Pendamai
(1Tim 3:3) - k. Bukan Hamba Uang
(1Tim 3:3) - m. Mempunyai Nama Baik
(1Tim 3:7) - l. Jangan Orang Baru Bertobat
(1Tim 3:6) - 2. Keluarga
- a. Suami dari Satu Istri
(1Tim 3:2) - b. Kepala Keluarga yang Baik
(1Tim 3:4-5) - c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
(1Tim 3:4) - D. Syarat-syarat bagi Diaken
(1Tim 3:8-12) - 1. Pribadi
- a. Orang Terhormat
(1Tim 3:8) - b. Jangan Bercabang Lidah
(1Tim 3:8) - c. Jangan Penggemar Anggur
(1Tim 3:8) - d. Jangan Serakah
(1Tim 3:8) - e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani
yang Suci
(1Tim 3:9) - f. Diuji dan Tak Bercacat
(1Tim 3:10) - 2. Keluarga
- E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat Tinggi bagi Pemimpin
(1Tim 3:13-4:5) - II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
(1Tim 4:6-6:19) - A. Kehidupan Pribadinya
(1Tim 4:6-16) - B. Hubungan dengan Orang Dalam Gereja
(1Tim 5:1-6:19) - 1. Orang yang Tua dan Orang Muda
(1Tim 5:1) - 2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
(1Tim 5:2) - 3. Janda-Janda
(1Tim 5:3-16) - 4. Penatua dan Calon Penatua
(1Tim 5:17-25) - 5. Budak-Budak
(1Tim 6:1-2) - 6. Guru-Guru Palsu
(1Tim 6:3-10)
Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
(1Tim 6:11-16) - 7. Orang-Orang Kaya
(1Tim 6:17-19) - Penutup
(1Tim 6:20-21)
Matthew Henry: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Sejauh ini surat-surat kerasulan Paulus selalu ditujukan kepada jemaat-jemaat, tetapi sekarang menyusul beberapa surat yang diperuntukkan kepada...
- Sejauh ini surat-surat kerasulan Paulus selalu ditujukan kepada jemaat-jemaat, tetapi sekarang menyusul beberapa surat yang diperuntukkan kepada orang-orang tertentu. Dua pucuk surat kepada Timotius, satu untuk Titus, dan satu lagi untuk Filemon, dan ketiganya adalah pelayan-pelayan Tuhan. Timotius dan Titus adalah pemberita Injil, suatu jabatan yang lebih rendah dibandingkan dengan jabatan rasul, sebagaimana tertulis di dalam surat Efesus 4:11, baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala. Tugas dan pekerjaan mereka banyak samanya dengan para rasul, yaitu untuk menanam bakal-bakal jemaat, dan mengairi jemaat-jemaat yang sudah ditanam itu, dan sesuai dengan tugas-tugas itu, mereka selalu melakukan perjalanan keliling, seperti yang dilakukan oleh Timotius. Timotius pertama kali dipertobatkan oleh Rasul Paulus, dan itulah sebabnya ia menyapa Timotius sebagai anaknya yang sah di dalam iman. Kita membaca mengenai pertobatannya di dalam Kisah Para Rasul 16:3. Tujuan dari kedua surat kepada Timotius adalah untuk mengarahkan dia bagaimana melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemberita Injil di Efesus, tempat ia berada pada saat itu. Paulus menyuruh dia ke sana supaya tinggal di situ untuk beberapa waktu guna menyempurnakan pekerjaan baik yang telah dimulai Paulus di sana. Adapun tugas penggembalaan jemaat sehari-hari, telah dipercayakan Paulus dengan sangat khidmat kepada para penilik jemaat, seperti tampak dalam Kisah Para Rasul 20:28, di mana ia memerintahkan para penilik, jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Galilah: 1 Timotius (Garis Besar)
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang mau menangani...
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang mau menangani Firman Tuhan dengan sebaik-baiknya. Tidak berarti kita harus menjadi mampu membaca bahasa ini, tetapi sangat membantu kalau kita mengerti arti kata-kata dan juga tata bahasa yang menentukan arti dari kalimat, paragraf dan wacana. Bahasa ini bukan bahasa ajaib, atau luar biasa – Itu hanya bahasa – Jadi kita tidak mencari pengetahuan yang tersembunyi, melainkan hanya pengertian akan fungsinya bahasa ini dalam kaitannya dengan terjemahan-terjemahan yang ada pada kita. Sangat disarankan supaya Anda jarang membacakan kata Yunani dalam khotbah/pengajaran, kecuali menolong pengertian orang.
Ejaan yang Digunakan di Tafsiran ini
Huruf-huruf Yunani tidak selalu ada yang mirip dalam Bahasa Indonesia, sehingga ejaan yang dipakai di tafsiran ini berfokus pada ucapan yang mirip, bukan pada kesempurnaan. Jadi huruf η dan ε menjadi e saja dan huruf ο dan ω menjadi o saja. Huruf χ dieja kh dan tafsiran ini mengikuti kebiasaan modern untuk mengeja υ sebagai y, seperti dalam kata hyper, kecuali dipakai bersama huruf vokal lain.
Istilah-Istilah Tata Bahasa
Istilah- istilah tata bahasa ini terdapat di Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru.571 Biasanya ada penjelasan singkat sesudah istilah disebut, tetapi kalau saudara mau melihat logika yang mendasarinya, lihatlah lagi penjelasan berikut.
Person/Orang
Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat spesifik tentang pembicara dan pendengar – Ada dijelaskan juga gender daripada orang.
Singular/Tunggal
- 1. Aku/Saya
- 2. Kau/Kamu/Anda
- 3. Dia
Plural/Jamak
- 1. Kita/Kami
- 2. Kalian
- 3. Mereka
Tense
Tense berkaitan dengan waktu dan sifat daripada kegiatan/peristiwa.
Past/Masa Lalu – Ada empat macam yang biasanya dipakai:
Aorist = Masa lalu yang sederhana yang menekankan apa yang terjadi.
Contoh: “Kemarin dia belajar.”
Imperfek = Menjelaskan sesuatu yang terus-menerus, atau sedang terjadi di masa lalu. Misalnya “Kemarin, sementara dia sedang belajar…”
Perfek (Sempurna) = Menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi dan sudah selesai/berhasil dengan juga berkaitan dengan apa akibat/dampak daripada peristiwa tersebut. Misalnya “Dia sudah belajar (memiliki kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya)”
Pluperfek = Hampir sama dengan Perfek, tetapi akibat/dampak kurang pasti.
Present/Masa Kini = Sesuatu yang terus-menerus terjadi di masa kini. Misalnya “Dia sedang belajar.”
Future/Masa Depan = Sesuatu yang terjadi di masa depan. Misalnya “Dia akan/mau belajar.”
Suara
Suara Menjelaskan siapa/apa yang berlaku.
Aktif = Fokus ada pada pelaku. Misalnya “Saya mengasihi Yesus.”
Pasif = Fokus ada pada penerima/penderita. Misalnya Saya dikasihi oleh Yesus.
Medium = Suara ini mirip yang Aktif tetapi lebih menekankan kelakuan pelaku.
Contohnya:Saya yang selalu cuci piring!
Modus
Modus menjelaskan sifat daripada kata kerja.
Indikatif menyampaikan fakta-fakta dan apa yang akan terjadi. Misalnya “Saya akan makan.”
Imperatif adalah perintah atau permintaan. Misalnya “Makan!”
Subjunktif menyampaikan kemauan yang kemungkinan besar akan terjadi. Sering dipakai dengan kata hina (supaya) menyatakan tujuan. Misalnya “Saya memasak supaya kamu bisa makan.”
Optatif (Jarang dipakai) sangat mirip Subjunktif tetapi lebih diragu-ragukan. Sering digunakan dalam pemberkatan. Misalnya “Saya berdoa, kiranya kamu bisa makan.”
Infinitif adalah kata kerja yang bersifat seperti kata benda dan bicara secara umum saja. Misalnya “Makan, itu baik.”
Partisip
Partisip adalah kata kerja yang bersifat kata sifat benda, yaitu nomor, gender dan case (tidak dijelaskan di sini) sama dengan subyeknya. Pada dasarnya Partisip adalah kata kerja dan bisa diterjemahkan demikian.
Artikel
Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi artinya mirip dengan ini/itu, di mana sesuatu yang tertentu dimaksudkan. Misalnya di Kis 2 disebut dua kali bahwa orang percaya memecahkan roti, tetapi yang di ayat 42 mempunyai artikel, yang menandai pemecahan roti tertentu (perjamuan kudus) sedangkan di ayat 46, tanpa artikel, berbicara secara umum saja (makan bersama di rumah). Ada banyak contoh lain, jadi hal ini cukup penting dimengerti.
Berikut ada beberapa kombinasi tense, modus, suara yang dipakai di Perjanjian Baru.
Present Aktif Indikatif
Contoh: Dia sedang menulis surat.
Present Medium Indikatif
Contoh: Dia yang menulis surat itu.
Present Aktif Partisip
Contoh: Dia sedang menulis…
Present Pasif Indikatif
Contoh: Surat itu sedang ditulis.
Present Aktif Subjunktif (Berkaitan dengan harapan)
Contoh: Dia memberi kertas supaya kamu boleh menulis surat.
Aorist Aktif Indikatif
Contoh: Tadi dia menulis surat
Perfek Aktif Indikatif
Contoh: Dia sudah menulis surat itu. (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Imperfek Aktif Indikatif
Contoh: Kemarin, ketika dia sedang menulis surat…
Aorist Pasif Indikatif
Contoh: Itu sudah ditulis
Perfek Pasif Indikatif
Contoh: Ada tertulis… (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Present Aktif Imperatif
Contoh: Tolong tuliskan terus surat-surat itu. (kebiasaan yang diharapkan)
Aorist Aktif Imperatif
Contoh: Tulis surat itu! (Kegiatannya penting, atau urgen)
Footnote
1 Lihat pembahasan di Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990. Jil. 14, hal. 19-68)
2 Ray Van Neste, 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.Hal. 2324.
3 Van Neste, Hal. 2321.
4 Guthrie, Hal. 50 & Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word, Incorporated. 2000. Jil. 46, Hal. Lviii.
5 https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Timothy
6 Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992. Jil. 34, Hal. 52. Lihat juga Mounce, Hal. Lviii.
7 J. B. Polhill, Acts, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Illinois, 2008. Hal. 2125.
8 Menurut naskah-naskah Kisah Para Rasul yang terlestari di wilayah Barat dari dunia kuno itu, Paulus mengajar dari jam sebelas siang sampai jam empat sore, yaitu jam tidur siang di Efesus. Walaupun tidak ada bukti lain dari sejarah bahwa hal ini terjadi, ada cukup banyak ahli alkitab dari kalangan injili yang percaya bahwa itu benar. Hal ini cukup masuk akal karena tentu si Tiranus menggunakan rumah kuliahnya sendiri pada jam kerja dan kalau Paulus melayani jam istirahat, dia juga ada waktu pagi untuk bekerja. (Kis 20:34)
9 Wayne Grudem, Systematic Theology, IVP, Leicester, 1994. Hal 91.
10 J. B. Polhill, Acts. Broadman & Holman Publishers. Nashville, 1992. Jilid. 26, hal. 401.
11 Yohanes melayani di sana, sesudah Timotius.
12 Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992. Hal. 57.
13 Lea, T. D., & Griffin, Hal. 62.
14 Knight, Hal. 57.
15 Mounce, Hal. 5. Hanya 4 surat di mana dia tidak menggunakan sebutan Rasul – Filipi, 1&2 Tesalonika dan Filemon.
16 Knight, Hal. 61.
17 Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995. Hal. 9.
18 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament. Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000. Jil. 4, Hal. 145.
19 Knight, Hal. 62.
20 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata gnesios.
21 Knight, Hal. 63.
22 Lea & Griffin, Hal. 64. Knight, Hal. 66.
23 George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994. Penjelasan pada 1 Tim 1:3
24 Knight, Hal. 66.
25 Knight, Hal. 68.
26 Aoris
27 Mounce, Hal. 17.
28 Aoris Aktif Infinitif
29 Kebanyakan versi bahasa Inggris menerjemahkannya begitu, termasuk: ESV, NASV, NIV & NKJV.
30 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paranggello.
31 Knight, Hal. 72.
32 Stott, J. R. W. Guard the truth: the message of 1 Timothy & Titus. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996. p. 42.
33 Present Aktif Infinitif
34 Terikat pada kata datif.
35 TB di ayat 6 menerjemahkannya menerima dan di ayat 10 dan ayat 11 mengikutinya, artinya seharusnya mendengarkan, dalam arti asyik mendengar. Jadi boleh berarti mereka mengejar dia, tetapi supaya menerima ajarannya. Lihat Friberg, Friberg & Miller, kata prosekho.
36 Present Aktif Infinitif
37 Contoh: Buku Yobel-Yobel (The Book of Jubilees), yang ditulis dalam abad pertama sebelum masehi, dan Sejarah Alktab Filo (The Biblical Antiquities of Philo), yang ditulis 70 Masehi.
38 Stott, Hal. 43.
39 Lihat Stott, Hal. 45, Knight, Hal 74, Lea & Griffin, Hal 67, dll.
40 Arichea & Hatton, Hal. 17.
41 ESV, NASV.
42 Friberg, Friberg & Miller, kata agape.
43 Knight, Hal. 77.
44 Lihat penjelasan lebih mendetil di 4:2.
45 Aoris Aktif Partisip
46 Arichea & Hatton, Hal. 19.
47 Kadang-kadang kata kerja Aoris Pasif menjadi cara halus untuk mengkomunikasikan suara Medium, yaitu bahwa mereka sendiri menyimpang. Lihat Knight, Hal 79.
48 Mounce, Hal. 46.
49 Arichea & Hatton, Hal. 19.
50 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noeo.
51 Perfek Aktif Indikatif
52 Knight, Hal. 80.
53 Present Medium Subjunktif
54 Perfek Aktif Partisip
55 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata keimai.
56 Arichea & Hatton, Hal. 23.
57 Ibid, Hal. 23.
58 Ibid, Hal. 23.
59 Mounce, Hal. 37.
60 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anosios.
61 Mounce, Hal. 37.
62 Ibid, Hal. 46.
63 Memukul didukung oleh Mounce, Hal. 46. Membunuh didukung oleh Arichea & Hatton, Hal. 24.
64 Knight, Hal. 85.
65 Ibid, Hal. 85.
66 Arichea & Hatton, Hal. 25.
67 Mounce, Hal. 40.
68 Ibid, Hal. 40.
69 Knight, Hal. 88.
70 Guthrie, Hal. 76.
71 Present Aktif Indikatif
72 Sifat Aoris
73 Aoris Medium Indikatif (Menganggap) dan Aoris Medium Partisip (Mengangkat).
74 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
75 Present Aktif Partisip
76 Ibid, lihat kata blasfemos.
77 Arichea & Hatton, Hal. 30.
78 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hybristes.
79 Arichea & Hatton, Hal. 30.
80 Van Neste, Hal. 2326.
81 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata meta.
82 Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville, TN: Broadman Press. 1933. 1 Ti 1:15.
83 Lea & Griffin, Hal. 75.
84 Robertson, 1 Ti 1:15.
85 Present Aktif Indikatif
86 “Aku telah ada” (TB) kurang akurat dan sebenarnya mengikuti alkitab Saksi Yehova. Ego Eimi (Akulah Aku) di sana Kristus tentu menyebut diriNya Yahweh. Itu sebabnya para pendengar langsung mau membunuh Dia (Yoh 8:59).
87 UBS dan NA27
88 Lihat Knight, Hal. 105. Lea dan Griffin Hal. 77. Mounce, Hal. 60. Dll.
89 Lea dan Griffin Hal. 77.
90 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata doxa.
91 Ibid, lihat kata amen.
92 Stott, Hal. 56.
93 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paratithemi.
94 Present Medium Indikatif
95 https://en.wikipedia.org/wiki/Chapters_and_verses_of_the_Bible
96 Guthrie, Hal. 81.
97 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apotheo.
98 Aoris Medium Partisip
99 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paideuo.
100 Present Pasif Infinitif
101 Arichea & Hatton, Hal. 45.
102 Ibid, Hal. 45.
103 MacArthur, Hal. 1862.
104 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hyperokhe.
105 Mounce, Hal. 83. Lihat juga MacArthur, Hal. 1862.
106 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata thelo.
107 Ibid, lihat kata erkhomai.
108 Knight, Hal. 120.
109 Lea dan Griffin Hal. 89.
110 Ada yang menganggap bahwa bagian ini bicara mengenai Israel saja, tetapi jelas dari ayat Rom 9:24 bahwa orang percaya non-Yahudi, secara individu, dimaksudkan juga.
111 Mounce, Hal. 87.
112 Arichea & Hatton, Hal. 50.
113 Aorist Aktif Partisip.
114 Knight, Hal. 121-122.
115 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
116 Mounce, Hal. 92.
117 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Lihat penjelasan di 1 Tim 2:7.
118 A. T. Robertson. Lihat penjelasan di 2:7.
119 Arichea & Hatton, Hal. 54.
120 Mounce, Hal. 106.
121 Lock, Hal. 30.
122 Present Aktif Partisip
123 Present Aktif Infinitif
124 Mounce, Hal. 113.
125 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 96.
126 Mounce, Hal. 115.
127 Ibid, Hal. 114.
128 Present Aktif Indikatif.
129 Knight, Hal. 136.
130 Present Medium Partisip.
131 Knight, Hal. 136.
132 Daftaran referensi ini diambil dari Mounce, Hal. 115.
133 Wallace, Hal. 253-254
134 Present Aktif Imperatif
135 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hesykhia.
136 Ceslas Spicq, The Theological Lexicon of the New Testament, Hendrickson, Massachusetts, 1994. Jil 2, Hal. 179
137 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 98.
138 A. T. Robertson. Word Pictures of the New Testament, Broadman Press, Nashville, 1930. Lihat komentar di 2:12.
139 Mounce, Hal. 121.
140 Daftaran ini terdapat di Mounce, Hal. 121. Ada yang jauh lebih janjang di sana berkaitan dengan semua surat Paulus.
141 Present Aktif Indikatif
142 Kata orang di ayat 2 Tim 3:14 bersifat jamak, jadi berkaitan dengan ibunya dan neneknya, bukan Paulus.
143 Ada beberapa tafsiran akhir-akhir ini yang berusaha mengubahkan makna dari ayat ini dengan menegaskan bahwa ada situasi di Efesus, di mana beberapa perempuan mengajar ajaran sesat, sehingga Paulus bicara secara khusus pada mereka. Akan tetapi tidak ada bukti dari sejarah yang mendukung teori mereka, ataupun informasi dari surat ini. Jadi kita terpaksa menerima saja ajaran ini, karena sangat jelas isinya.
144 Ada diskusi yang sangat teliti di Mounce, Hal. 120-130. William Mounce adalah ahli Bahasa Yunani yang mungkin paling terkenal bagi generasi sekarang, dan penelitiannya sangat jelas.
145 Kata plasso dipakai di versi PL Bahasa Yunani, LXX. Lihat Knight, Hal. 143.
146 Thomas R, Schreiner, Romans, ESV Study Bible, CrossWay Bibles, Illinois, 2008. Hal. 2166.
147 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata exapatao.
148 Knight, Hal. 144.
149 Arichea & Hatton, Hal. 62.
150 Ayat ini tidak bermaksud mengajar bahwa orang harus meraih keselamatannya, melainkan bahwa dia hidup sesuai dengan kenyataan bahwa dia sudah diselamatkan. Rasa takutnya bukanlah ketakutan karena mungkin dia ditolak, melainkan bahwa dia takut akan kuasa Allah, yang sedang bekerja di dalam dirinya. Lihat Melick, R. R. Philippians, Colossians, Philemon. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1991. Jil. 32, Hal. 110.
151 Van Neste, Hal. 2328
152 Mounce, Hal. 145.
153 Ibid, Hal. 147.
154 Arichea & Hatton, Hal. 64.
155 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pistos.
156 Present Medium Indikatif
157 Di sana , kata rasul, nabi, pemberita injil dan gembala mempunyai artikel, tetapi pengajar tidak. Itu sebabnya disimpulkan bahwa gembala/pengajar menggambarkan satu jabatan.
158 Informasi ini terdapat di kamus: en.wikipedia.org/wiki/Pandita
159 Mounce, Hal. 33.
160 Present Aktif Indikatif
161 Present Aktif Infinitif
162 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 109.
163 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata sofron.
164 Ibid, lihat kata kosmios.
165 Arichea & Hatton, Hal. 67.
166 Mounce, Hal. 175
167 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paroinos.
168 Arichea & Hatton, Hal. 67-68.
169 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata plektes.
170 Ibid, lihat kata epieikes.
171 Mounce, Hal. 176.
172 Kutipan terdapat di Mounce, Hal. 177.
173 Mounce, Hal. 178.
174 Present Medium Partisip
175 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 112.
176 Knight, Hal. 161.
177 Ibid, Hal. 162.
178 Mounce, Hal. 180.
179 Lihat: Shade, W. Robert III and Nicholls, Bruce. J. Acts, Asia Bible Commentary Series, Asia Theological Association, Singapore. 2007. Hal. 298.
180 Knight, Hal. 163.
181 Present Aktif Infinitif
182 Knight, Hal. 165.
183 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata oneidismos.
184 Kita lihat dari ayat 1 Kor 9:23 ke atas bahwa bagian ini berkaitan dengan pelayanannya, sehingga ditolak, yang secara harfiah berarti diskwalifikasi berkaitan dengan upahnya, bukan jiwanya. Lihat juga 1 Kor 3:10-15 yang sangat jelas dalam hal itu.
185 Spicq, Hal. 244.
186 MacArthur, Hal. 1865.
187 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katharos.
188 Present Aktif Imperatif
189 Mounce, Hal. 201.
190 Knight, Hal. 170.
191 Present Aktif Partisip
192 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anegkletos.
193 Van Neste, Hal. 2330
194 Knight, Hal. 172.
195 Aoris Aktif Partisip
196 Present Medium Indikatif
197 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata bathmos.
198 Mounce, Hal. 205.
199 Tidak mempunyai artikel.
200 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 119.
201 Mounce, Hal. 206.
202 MacArthur, Hal. 1865.
203 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata bradyno.
204 Mounce, Hal. 219.
205 Knight, Hal. 178.
206 Mounce, Hal. 219.
207 Disebut refleksif, yaitu bicara bagaimana orang mengatur diri (berlaku) dalam suatu konteks.
208 Knight, Hal. 179.
209 Mounce, Hal. 220.
210 Silva, lihat kata ekklesia.
211 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata ekklesia.
212 Daftaran ayat ini dipinjam dari Mounce, Hal. 222.
213 Mounce, Hal. 222.
214 LXX adalah terjemahan PL dalam Bahasa Yunani.
215 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hedraioma.
216 Kedua kata tersebut tidak mempunyai artikel, jadi harus ada suatu/sebuah.
217 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata eusebeia.
218 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata homologoumenos.
219 Aoris Pasif Indikatif
220 Daftaran ayat dipinjam dari Mounce, Hal. 227.
221 Silva, kata sarks.
222 Biasanya Paulus menggunakannya dalam arti dibuat benar di hadapan Allah.
223 Daftaran ayat dipinjam dari Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 185.
224 Walaupun bukan kutipan langsung, bagian ini mengikut dengan cukup dekat Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 185.
225 Mounce, Hal. 229.
226 Kalau membandingkan dengan versi lain, dari Bahasa Inggris ESV, NASB, NIV, NLT, KJV dan HCSB semua menerjemahkannya seen (dilihat). BIS juga menggunakan dilihat.
227 Lock, Hal. 46.
228 Mempunyai artikel. Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi cukup mirip dengan arti ini/itu.
229 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata rhetos.
230 Present Aktif Indikatif
231 Mounce, Hal. 234.
232 Tidak ada artikel dalam Bahasa Indonesia, tetapi dalam konteks ini mungkin kataini memadai.
233 Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Literatur SAAT. 2008, 2014. Malang. Buku 1. Hal. 385-386.
234 Pembahasan ini dipinjam dari tafsiran Galilah: Surat Galatia, penjelasan di Gal 5:4.
235 Arichea & Hatton, Hal. 89.
236 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata prosekho. Tata bahasa: Partisip terikat pada datif dari roh-roh dan juga datif pada ajaran.
237 Gundry, Hal. 106.
238 Mounce, Hal. 237.
239 Knight, Hal. 189.
240 Penggunaan ini disebut instrumental (memperalat). Lihat J.W. Wenham, Elements of New Testament Greek. University Press, Cambridge. 1996. Hal. 45-46.
241 Silva, Hal. 561-563.
242 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 129. Lihat juga Robertson, penjelasan di 1 Tim 4:2.
243 Perfek Pasif Partisip
244 Knight, Hal. 189.
245 Robertson, penjelasan di 4:3.
246 Keragu-raguannya dengan pernikahan di 1 Kor 7 berkaitan dengan “waktu darurat” (7:26) yang mereka hadapi. Masa penganiayaan sangat sulit untuk orang berkeluarga.
247 Perfek Aktif Partisip
248 Present Pasif Partisip
249 Present Medium Partisip
250 Future Medium Indikatif
251 Present Pasif Partisip
252 Mounce, Hal. 249.
253 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata parakoloutheo.
254 Perfek Aktif Indikatif
255 D. Edmond Hiebert, First Timothy, Moody, Chicago. 1957. Hal. 81
256 Present Medium Imperatif
257 Mounce, Hal. 250.
258 Mounce, Hal. 250.
259 Present Aktif Imperatif.
260 Knight, Hal. 198.
261 Mounce, Hal. 252.
262 Present Aktif Indikatif
263 Present Aktif Partisip
264 Pengecualian satu-satunya terdapat di Kis 23:21 (bersumpah).
265 Mounce, Hal. 254.
266 TB berbunyi hidup yang saleh, tetapi Bahasa asli berbunyi zoe (kehidupan) kai (dan) eusebia (pengabdian), berkaitan dengan hidup kita, baik jasmani, maupun rohani.
267 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kopiao.
268 Ibid, lihat kata agonizomai.
269 Perfek Aktif Indikatif
270 Mounce, Hal. 256.
271 Present Aktif Imperatif
272 Present Aktif Imperatif
273 Knight, Hal. 205.
274 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katafroneo.
275 Present Medium Imperatif
276 Mounce, Hal. 259.
277 Mounce, Hal. 259.
278 Knight, Hal. 206.
279 Arichea & Hatton, Hal. 104.
280 Present Aktif Imperatif
281 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 138.
282 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anagnosis.
283 Mounce, Hal. 261.
284 BIS lebih akurat di 2 Tim 2:15. “Hendaklah engkau berusaha sungguh-sungguhsupaya diakui oleh Allah sebagai orang yang layak bekerja bagi-Nya. Berusahalah supaya engkau tidak malu mengenai pekerjaanmu, melainkan mengajarkan dengan tepatajaran-ajaran benar dari Allah.”
285 Present Aktif Imperatif
286 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata ameleo.
287 Mounce, Hal. 261.
288 Knight, Hal. 210.
289 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata epekho.
290 Present Aktif Imperatif
291 Future Aktif Indikatif
292 Mounce, Hal. 265.
293 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 145.
294 Aoris Aktif Subjunktif
295 Robertson, 1 Tim 5:1.
296 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata parakaleo.
297 MacArthur, Hal.1868.
298 Mounce, Hal. 270.
299 Mounce, Hal. 278.
300 Ibid, Hal. 280.
301 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata protos.
302 Present Aktif Imperatif
303 Mounce, Hal. 280.
304 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apodidomi.
305 Present Aktif Infinitif
306 Present Aktif Indikatif
307 Knight, Hal. 218.
308 Perfek Pasif Partisip
309 Perfek Aktif Indikatif
310 Robertson, 1 Tim 5:5.
311 Present Aktif Indikatif
312 Arichea & Hatton, Hal. 45.
313 Mounce, Hal. 282.
314 Ibid, Hal. 282.
315 Knight, Hal. 219.
316 Perfek Aktif Indikatif
317 Ibid, Hal. 219.
318 Ibid, Hal. 219.
319 Present Aktif Imperatif
320 Kata eimi dalam bentuk Present Aktif Subjunktif
321 Mounce, Hal. 284.
322 Present Aktif Subjunktif
323 Mounce, Hal. 286.
324 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pronoeo.
325 Ibid, lihat kata malista.
326 Perfek Medium Indikatif
327 Present Aktif Indikatif
328 Present Aktif Imperatif
329 Mounce, Hal. 286.
330 Knight, Hal. 223.
331 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 150.
332 Aoris Aktif Indikatif
333 Arichea & Hatton, Hal. 118.
334 Present Pasif Partisip
335 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata eparkeo.
336 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata epakoloutheo.
337 Ibid, lihat kata paraiteomai.
338 Mounce, Hal. 289.
339 Ibid, Hal. 289.
340 Knight, Hal. 226.
341 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katastreniao.
342 Van Neste, Hal. 2332.
343 Knight, Hal. 226.
344 Present Medium Partisip
345 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata flyaros.
346 Ibid, lihat kata periergos.
347 Present Aktif Partisip
348 Mounce, Hal. 294.
349 Ibid, Hal. 295.
350 Present Medium Indikatif
351 Knight, Hal. 229.
352 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata ektrepo.
353 Mounce, Hal. 297.
354 LAI sedunia.
355 Bruce Metzger. A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994. Hal. 574.
356 Mounce, Hal. 298.
357 Present Aktif Imperatif
358 Present Pasif Imperatif
359 Di Kis 20:28 kata kerja menggembalakan dipakai sebagai tujuan mengapa seseorang dijadikan penilik.
360 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata prohistemi.
361 Van Neste, Hal. 2333.
362 Perfek Aktif Partisip
363 Knight, Hal. 232.
364 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kalos.
365 Present Pasif Imperatif
366 Mounce, Hal. 309.
367 ESV, NASV, NIV, NLT, HCSB, KJV, lalu TB, BIS, TSI.
368 Mounce, Hal. 310.
369 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata logos.
370 Knight, Hal. 233.
371 Ibid, Hal. 233.
372 Present Aktif Indikatif
373 Mounce, Hal. 310.
374 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paradekhomai.
375 Present Medium Imperatif
376 Ibid, lihat kata martys.
377 Mounce, Hal. 313.
378 Present Aktif Imperatif
379 Knight, Hal. 237.
380 Present Aktif Subjunktif
381 Present Medium Indikatif
382 Arichea & Hatton, Hal. 130.
383 Knight, Hal. 237.
384 Frase malaikat-malaikat pilihan hanya ada di sini saja.
385 Robertson, 1 Tim 5:21.
386 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata fylasso.
387 Ibid, lihat kata prokrima.
388 Ibid, lihat kata prosklisis.
389 Present Aktif Imperatif
390 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata koinoneo.
391 Present Aktif Imperatif
392 Present Aktif Imperatif
393 Mounce, Hal. 319.
394 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata khraomai.
395 Present Medium Imperatif
396 MacArthur, Hal. 1870.
397 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal 158.
398 Present Aktif Indikatif
399 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata krisis.
400 Knight, Hal. 241.
401 Ibid, Hal. 240-241.
402 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dunamai.
403 Bruce Shelley, Church History in Plain Language, Thomas Nelson, Nashville, 1995. Hal. 33.
404 Kebanyakan informasi mengenai budak ini terdapat di: Judge, E. A. Dalam New Bible Dictionary 3rd ed. Leicester, England; Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996. Hal. 1113
405 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata zygos.
406 https://en.wikipedia.org/wiki/Gettysburg_Address
407 Present Medium Imperatif
408 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hegeomai.
409 Knight, Hal. 246.
410 Ibid, Hal. 246.
411 Present Pasif Subjunktif
412 Present Aktif Imperatif
413 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata mallon.
414 Knight, Hal. 246.
415 Present Aktif Imperatif
416 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata antilambano.
417 Mounce, Hal. 329.
418 Knight, Hal. 247.
419 Mounce, Hal. 337.
420 Arichea & Hatton, Hal. 142.
421 Knight, Hal. 250.
422 Berlagak tahu (TB), tetapi BIS/BMK menerjemahkannya angkuh dan TSI sombong.
423 Knight, Hal. 251.
424 Lock, Hal. 39.
425 Perfek Pasif Indikatif
426 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata epistamai.
427 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noseo.
428 Ibid, lihat kata zetesis.
429 Mounce, Hal. 338.
430 Lock, Hal. 68.
431 Present Medium Indikatif
432 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 166.
433 Mounce, Hal. 339.
434 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata diaparatribe.
435 Ibid, lihat kata diaftheiro.
436 Perfek Pasif Partisip
437 Perfek Pasif Partisip
438 Ibid, lihat kata apostereo.
439 Knight, Hal. 252.
440 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata nomizo.
441 Knight, Hal. 252.
442 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata porismos.
443 Present Aktif Infinitif
444 Mounce, Hal. 340.
445 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata autarkeia.
446 Aoris Aktif Indikatif
447 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tis.
448 Mounce, Hal. 343.
449 Present Aktif Partisip
450 Knight, Hal. 254-255
451 Future Pasif Indikatif
452 Mounce, Hal. 343.
453 Knight, Hal. 255.
454 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata boulomai.
455 MacArthur, Hal. 1871.
456 Present Medium Partisip
457 Arichea & Hatton, Hal. 149.
458 Present Aktif Indikatif
459 Mounce, Hal. 344-45.
460 Mounce, Hal. 345.
461 Knight, Hal. 256.
462 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata blabepos.
463 Ibid, lihat kata bythizo.
464 Mounce, Hal. 345.
465 Knight, Hal. 256.
466 Kata itu dipakai karena artikel digunakan dalam bs Yunani, menandai orang tertentu. Tidak ada artikel dalam bs Indonesia, tetapi kata ini/itu adalah paling dekat. Lihat Knight, Hal. 256.
467 Knight, Hal. 257.
468 Lihat catatan kaki 468 mengenai artikel. Kalau artikel tidak ada, harus ada suatu, sebuah, yaitu tidak bicara secara tentu.
469 Mounce, Hal. 346.
470 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata rhiza.
471 Knight, Hal. 258.
472 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata orego.
473 Aorist Pasif Indikatif
474 Lihat catatan kaki 468 & 469. Artikel agak mirip dengan ini/itu sehingga menunjukkan iman yang tertentu, bukan iman secara umum.
475 Knight, Hal. 258.
476 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata peripeipo.
477 Aoris Aktif Indikatif.
478 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata odyne.
479 Mounce, Hal. 351.
480 Knight, Hal. 260.
481 Ibid, Hal. 260.
482 MacArthur, Hal. 1871.
483 Van Neste, Hal. 2334.
484 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata feugo.
485 Present Aktif Imperatif
486 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dioko.
487 Present Aktif Imperatif
488 Ibid, lihat kata dikaiosyne.
489 Mounce, Hal. 354.
490 Thomas D. Lea and Hayne P. Griffin, Jr. Hal. 172.
491 Knight, Hal. 262.
492 Friberg, Friberg & Miller, kata hypomone.
493 Arichea & Hatton, Hal. 153.
494 Mounce, Hal. 354.
495 Ibid, Hal. 355.
496 Present Medium Imperatif
497 Arichea & Hatton, Hal. 154. Dalam Friberg, Friberg & Miller, kata epilambanomai, mereka tentukan 1 Tim 6:12 sebagai contoh di mana kata ini seharusnya diterjemahkan mengalami. Lihat Stott juga, Hal. 157.
498 MacArthur, Hal. 1871
499 Aoris Medium Imperatif
500 Mounce, Hal. 356.
501 Aoris Pasif Indikatif
502 Aoris Aktif Indikatif
503 Arichea & Hatton, Hal. 155.
504 Friberg, Friberg & Miller, kata zoogoneo.
505 Stott, Hal. 158.
506 Present Aktif Partisip
507 Mounce, Hal. 357.
508 Knight, Hal. 266.
509 Arichea & Hatton, Hal. 156.
510 Knight, Hal. 266.
511 Friberg, Friberg & Miller, kata tereo.
512 Aoris Aktif Infinitif
513 Mounce, Hal. 359.
514 Friberg, Friberg & Miller, kata epifaneia.
515 Mounce, Hal. 360.
516 Friberg, Friberg & Miller, kata deiknymi.
517 Future Aktif Indikatif
518 Mounce, Hal. 361.
519 Arichea & Hatton, Hal. 158.
520 Guthrie, Hal. 131.
521 Friberg, Friberg & Miller, kata kyrios.
522 Knight, Hal. 269.
523 Friberg, Friberg & Miller, kata oikeo.
524 Walaupun berkaitan dengan Kristus dalam kemuliaan-Nya, ayat ini memberi contoh saja, bahwa cahaya kemuliaan Allah membuat manusia, bahkan manusia yang paling kudus, mau pingsan.
525 Aoris Aktif Indikatif
526 Knight, Hal. 270.
527 Present Pasif Indikatif
528 Knight, Hal. 271.
529 Friberg, Friberg & Miller, kata time.
530 Mounce, Hal. 363.
531 Knight, Hal. 271.
532 Mounce, Hal. 366.
533 Present Aktif Imperatif
534 Mounce, Hal. 366.
535 Knight, Hal. 272.
536 Present Aktif Infinitif
537 Perfek Aktif Infinitif
538 Friberg, Friberg & Miller, kata adelotes.
539 Knight, Hal. 272-273.
540 Friberg, Friberg & Miller, kata parekho.
541 Present Aktif Partisip
542 Knight, Hal. 273.
543 Friberg, Friberg & Miller, kata apolausis.
544 Mounce, Hal. 367.
545 Friberg, Friberg & Miller, kata agathoergeo.
546 Present Aktif Infinitif
547 Present Aktif Infinitif
548 Present Aktif Infinitif
549 Friberg, Friberg & Miller, kata eumetadotos.
550 Knight, Hal. 274.
551 Friberg, Friberg & Miller, kata apothesaurizo.
552 Arichea & Hatton, Hal. 162.
553 Knight, Hal. 276.
554 Arichea & Hatton, Hal. 163.
555 Aoris Aktif Imperatif
556 Robertson, di 1 Tim 6:20.
557 Knight, Hal. 276.
558 Friberg, Friberg & Miller, kata paratheke.
559 Mounce, Hal. 371. Knight, Hal. 276.
560 Present Medium Partisip
561 Friberg, Friberg & Miller, kata bebelos.
562 Ibid, kata antithesis.
563 Friberg, Friberg & Miller, kata pseudonymos.
564 Mounce, Hal. 372.
565 Friberg, Friberg & Miller, kata epanggellomai.
566 Mounce, Hal. 372.
567 Artikel tidak ada dalam bahasa Indonesia, tetapi fungsinya agak seperti ini/itu yang menandai sesuatu tertentu.
568 Arichea & Hatton, Hal. 165.
569 Friberg, Friberg & Miller, kata astokheo.
570 Aoris Aktif Indikatif
571 Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012. Hal. Ix-x.
Galilah: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
GALILAH
Surat 1 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 1 Timotius
Oleh: Simon Pyatt
Copyright © 2014 - 2019 Simon M C Pyatt
Di...
GALILAH
Surat 1 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 1 Timotius
Oleh: Simon Pyatt
Copyright © 2014 - 2019 Simon M C Pyatt
Diterbitkan oleh:
Nulisbuku
www.nulisbuku.com
Penyunting: Bung Kecil
Desain Sampul: Nulisbuku
Soli Deo Gloria!
Pendahuluan Umum
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu persiapan pelajaran/khotbah ataupun penerjemahan Firman Tuhan.Harap tidak dibacakan di ibadah jemaat, karena bahan ini dimaksudkan menjadi bahan penelitian, bukan khotbah/pelajaran.
Terjemahan Alkitab yang dipakai dalam seri Galilah ini, adalah terjemahan harfiah yang dibuat langsung dari versi bahasa Yunani Nestle Aland. Tujuannya bukan untuk mengganti versi-versi Bahasa Indonesia, atau pun untuk mengutamakan terjemahan literal. Terjemahan harfiah ini dimaksudkan untuk membantu orang melihat ciri-ciri khas bahasa Yunani, supaya lebih mudah diteliti.
Kalau kita ingin menangani ayat apa saja dari Firman Tuhan dengan baik, harus ada lima macam sudut pandang yang dipikirkan:
- Konteks di dalam Alkitab
- Konteks Sejarah
- Konteks di dalam Penulisan
- Pengertian Arti kata dan Tata Bahasa
- Penerapan Praktis
Konteks dalam Alkitab berkaitan dengan peran ayat yang diteliti di dalam keseluruhan dari wahyu Allah. Jadi sebelum orang menyimpulkan sesuatu, penafsirannya harus dicek dengan bagian-bagian lain di Alkitab yang terkait dengan topik itu. Di buku pedoman ini akan sering dibaca referensi silang, supaya saudara dapat mengerti dan menerapkan dengan baik setiap bagian yang diteliti. Harap saudara mencari lebih banyak referensi.
Kalau kita ingin mengerti dengan benar apa yang dimaksudkan penulis, kita harus mengertiKonteks Sejarah. Langkah ini meliputi: meneliti budaya setempat, penanggalan kitab, peristiwa sejarah yang mungkin berdampak, apa yang diketahui mengenai penulis dan tokoh-tokoh di dalam kitab tersebut. Di buku pedoman ini, sering akan ada referensi pada sejarah dan budaya.
Salah pengertian paling sering terjadi kalau orang hanya mendengar sebagian dari perkataan orang dan tidak mendengar keseluruhan dari wacananya. Hal ini juga mengakibatkan banyak salah paham, bahkan salah doktrin, kalau berkaitan dengan penafsiran Firman Tuhan. Setiap ayat di Alkitab harus dimengerti menurutKonteks di dalam Penulisan. Sebelum bagian Firman Tuhan diteliti di buku ini, selalu akan ada garis besar, tema dan sub tema, supaya tidak mungkin lari dari konteks.
Pengertian Arti Kata dan Tata Bahasa juga sangat penting. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa, muatan kata dan kiasan-kiasan yang cukup unik dan indah. Jadi kalau kita ingin menerjemahkan ataupun mengerti sebuah ayat, kita perlu mengerti struktur dan maksud dari bahasa sumber itu. Oleh karena itu, bahan ini menjelaskan muatan kata, arti kiasan dan juga secara sederhana menjelaskan tata bahasa. Kalau orang mau belajar lebih dalam mengenai tata bahasa Yunani, ada bagian Apendiks di belakang yang menyediakan penjelasan.
Allah tidak hanya menghendaki gerejanya mengerti Firmannya, tetapi Dia juga ingin supaya Firman itu mengubahkan kita. Oleh karena itu pengajaran Firman Tuhan harus adaPenerapan Praktis yang mengalir dengan alami dan tepat dari bagian yang dipelajari. Penerapan-penerapan di pedoman ini ditandai dengan lambang panah dan tidak dimaksudkan menjadi keharusan, melainkan usulan saja dan dorongan untuk saudara memikirkan penerapannya bagi jemaat.
Galilah!
Galilah: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Pendahuluan 1 Timotius
Surat 1 Timotius adalah surat pertama dari kumpulan surat yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1...
Pendahuluan 1 Timotius
Surat 1 Timotius adalah surat pertama dari kumpulan surat yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1 & 2 Timotius dan Titus. Surat-surat ini agak berbeda sifatnya dari surat-surat lain yang Paulus tulis kepada jemaat-jemaat. Dari segi bahasa dan topik-topik yang muncul, jelas bahwa surat ini bersifat sangat praktis, berkaitan dengan pengaturan jemaat dan juga terkesan sangat akrab karena Paulus bicara dengan dua orang yang dia anggap sebagai anak bimbing rohani dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2Tit 1:4). Surat-surat ini juga tidak terlalu membahas tentang topik keselamatan, seperti yang lain, karena ditujukan kepada orang yang sudah lama melayani bersama rasul Paulus, dan dengan jelas mengerti Injil dan ajaran dasar. Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan apakah memang Paulus yang menulisnya, pada tahun 1800an. Menurut penelitian akan argumentasi ‘ahli-ahli’ yang menganut pendapat tersebut, ‘bukti-bukti’ yang dipakai sangat lemah dan bersumber dalam falsafah suatu gerakan yang pada waktu itu meragukan keaslian dari banyak kitab. Sangat jelas dari sejarah bahwa memang Paulus yang menulisnya. Sampai abad yang kesembilan belas Masehi, tidak ada yang meragukan fakta ini. Jadi kurang masuk akal kalau orang mulai meragukannya 1800 tahun kemudian. Bahasa yang digunakan di surat ini adalah bahasa yang dipakai pada abad pertama dan sebelumnya di LXX (PL Bahasa Yunani). Doktrin yang dikritik sesuai juga dengan apa yang dialami pada masa itu dan keakrabannya sesuai dengan hubungan yang jelas ada di antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Jadi orang yang meragukan bahwa Paulus yang menulis surat ini, menolak sejarah yang tertulis di dalam Alkitab, menolak sejarah mengenai anggapan dari tokoh-tokoh sejarah gereja mula-mula dan juga mengabaikan bukti-bukti dari segi bahasa, yang jelas sesuai dengan masa itu.1
Oleh karena peristiwa-peristiwa yang tercatat di dalam 1 Timotius tidak ada di Kisah Para Rasul, yaitu tidak dikatakan bahwa nantinya Paulus datang ke Makedonia lagi, ataupun mengutus Timotius ke Efesus (1 Tim 1:3), ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa surat ini ditulis oleh Paulus sesudah dia dibebaskan dari penjara pada tahun 62 Masehi.2 Menurut sejarah, sesudah dia dilepaskan, Paulus melayani dengan bebas selama beberapa tahun, baru dipenjarakan lagi di bawah pemerintahan kaisar Nero, lalu dibunuh beberapa waktu kemudian di sekitar tahun 64-67 Masehi.3 1 Timotius dan Titus ditulis pada waktu Paulus masih bebas, lalu 2 Timotius ditulis ketika dia sudah di penjarah, dan kali itu, rupanya dia sudah tahu bahwa dia tidak lama lagi akan menjadi martir (2 Tim 4:6-8).
Paulus menulis kepada Timotius, yang sering disebut sebagai letnannya4 dan oleh Paulus sendiri dianggap sebagai anak sungguh yang kekasih dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2). Supaya jelas, ada baiknya kalau kita melihat riwayat hidup Timotius di bagan waktu. Umur Timotius diperkirakan menurut 1 Tim 4:12, di mana dia disebut muda. Sebutan tersebut boleh dipakai sampai orang genap 30an tahun, jadi ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa umurnya kira-kira 35 tahun pada waktu itu, yaitu 62-63 Masehi. Memang sulit meneliti sejarah yang sudah ribuan tahun berlalu, jadi ada kemungkinan juga bahwa dia sedikit lebih muda.
Tahun | Umur | Peristiwa | Ayat |
45-46 | 18-19 | Menjadi percaya | Kis 14:6-23, 1Ti 1:2 |
49-51 | 22-24 | Bergabung dengan tim misi | Kis 16:1-3 |
50 | 23 | Diutus ke Tesalonika | 1Tes 3:1-6 |
53-55 | 26-28 | Diutus ke Korintus | 1Kor 4:17, 16:10-11 |
55 | 28 | Bersama Paulus dan Silas. | 2Kor 1:19 |
57 | 30 | Dengan Paulus lagi | Roma 16:21 |
62-63 | 35-36 | Pelayanan di Efesus | Filipi 1:1, 2:19-24, 1Tim 1:2-3 |
65-67 | 38-40 | Mengalami pergumulan | 2 Tim 1:6-7 |
69 | 42 | Dilepaskan dari penjara | Ib 13:23 |
97 | 70 | Dibunuh | Tradisi mengatakan bahwa Timotius dibunuh di Efesus waktu dia menantang orang-orang yang buat persembahan pada berhala. |
Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa ibunya Timotius adalah orang Yahudi, sedangkan ayahnya orang Yunani (Kis 16:1). Belum jelas apakah bapanya masih hidup pada waktu Timotius percaya, karena tidak disebut, tetapi ibunya dan neneknya berperan besar dalam pembentukannya, karena mengajar Perjanjian Lama kepadanya dan juga membawa Timotius menjadi percaya Kristus (2 Tim 1:5, 3:15).
Timotius sering dianggap sebagai seorang penakut, hanya karena apa yang dikatakan Paulus kepadanya di 2 Tim 1:6-7. Sebenarnya, kalau melihat riwayat pelayanannya, anggapan ini sangat salah. Timotius ini, kemungkinan besar, menjadi percaya pada waktu Paulus pertama kali datang ke Listra, dalam perjalanan misi pertamanya (Kis 14:6-23). Lalu hanya beberapa tahun kemudian dia bersedia bergabung dengan tim misi, yang dalam perjalanan pertamanya, sudah dianiaya berulang-ulang (13:8, 45, 50, 14:5), sampai dilempari dengan batu (14:19). Apakah ini tindakan seorang penakut? Lalu ketika dia masih sangat muda, dia siap diutus untuk menguatkan jemaat di Tesalonika dan tidak lama kemudian ke Korintus juga, yang tentu sangat sulit. Tugasnya di Efesus adalah untuk menentang para pengajar sesat. Paulus yang mempercayakan tugas yang amat sulit ini kepadanya, dan Paulus bukan orang yang mudah percaya orang lain, kalau mereka tidak berkomitmen (Kis 15:37-41). Kalau kita membaca di Ibrani, kita lihat bahwa Timotius dipenjarakan, tentu karena kesaksiannya. Dan menurut sejarah gereja, dia dilempari dengan batu sampai mati, karena dia berani menginjili sekelompok orang yang menyembah dewi Diana di Efesus.5 Timotius bukan seorang penakut!6 Kita lebih baik menganggap bahwa perkataan di 2 Timotius itu, berkaitan dengan kelelahan/kejenuhan yang dialaminya, karena dia bertahun-tahun mengalami berbagai “benturan” dan “hempasan” dalam pelayanan yang demikian berat dan secara khusus banyak berjuang menghadapi dan menangani pengajar-pengajar sesat di Efesus.
Seperti kita lihat, Timotius didesak Paulus, supaya tetap di Efesus dan menyuruh pengajar sesat untuk berhenti dari kelakuan mereka (1 Tim 1:3). Memang bukan Paulus yang menanam gereja di Efesus, melainkan Priskila dan Akwila, yang dia antar ke sana.( Kis 18:18-21) Hal ini terjadi di perjalanan misi yang kedua. Waktu Paulus kembali, pada perjalanan misi berikut, dia menetap di Efesus selama tiga tahun.( Kis 20:31) Hal ini terjadi pada tahun 52-55 Masehi.7 Jelas di Kisah Para Rasul sembilan belas bahwa Paulus, konsisten dengan kebiasaannya, mulai pelayanannya di rumah ibadat Yahudi dulu (Kis 19:8), tetapi oleh karena ada penganiayaan di sana, dia ke luar dan berpusat di Rumah Kuliah Tiranus.8 Di situ dia bersedia mengajar setiap hari sampai “semua penduduk Asia mendengar Firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.”( Kis 19:10) Jadi rupanya sebelum kedatangan Paulus, Priskila dan Akwila masih bergabung di rumah ibadat Yahudi, serta orang-orang percaya lain, tetapi karena Paulus bicara dengan begitu berani, penolakan orang ikut menjadi semakin keras, sehingga orang percaya tidak lagi bebas beribadah di antara teman-teman sebangsa.
Jelas juga bahwa pelayanan Paulus ini sangat luas pengaruhnya, sehingga “semua penduduk Asia mendengar” (Kis 19:10). Jadi walaupun Paulus tetap di Efesus, orang yang dia muridkan memberitakan Injil di seluruh Asia.
Menarik untuk dicermati, Lukas mengatakan bahwa Paulus melayani di Efesus selama dua tahun di pasal sembilan belas (19:10) lalu mengutip perkataan Paulus di pasal dua puluh bahwa masa itu berlangsung tiga tahun (20:31). Dalam hal ini harus disadari bahwa penulis-penulis Alkitab sering menggunakan perhitungan kasar.9 Jadi kalau dua tahun tersebut berkaitan dengan ketika di Rumah Kuliah Tiranus dan bicara mengenai waktu yang sedikit lebih, lalu dihitung tiga bulan di mana Paulus melayani di rumah ibadat Yahudi, lalu menambah “beberapa lama” dari Kis 19:22, perhitungan kasar boleh sampai di tiga tahun.10 Jadi boleh disimpulkan bahwa Paulus menjadi sangat akrab dengan jemaat ini dan pelayanannya di sana membawa perubahan besar, baik dari segi lokasi dan gaya beribadah, maupun dari segi penyebar-luasan Injil di Asia.
Sebelum dipenjarakan dan dibawa ke Roma, Paulus bertemu dengan para penatua dari Efesus dan, antara lain, memperingati bahwa tentu akan ada penyesat-penyesat yang masuk ke dalam gereja mereka, bahkan akan ada yang muncul dari dalam (Kis 20:29-30). Rupanya hal ini yang kemudian terjadi, sehingga Timotius diperlukan di sana.
Memang gereja ini mempunyai posisi yang sangat istimewa dibanding dengan gereja-gereja lain: Mereka dilayani oleh dua rasul, yaitu Paulus dan nanti Yohanes11 dan juga dibantu oleh empat tokoh Perjanjian Baru yang cukup menonjol, yaitu Timotius, Apolos (Kis 18:24-26), Priskila dan Akwila (Kis 18:19). Mereka menerima satu surat dan juga surat Satu Korintus ditulis di sana. Akan tetapi, walaupun mereka menerima begitu banyak pelayanan yang bermutu, mereka ditegur dengan berat di kitab Wahyu, bahkan diancam oleh Kristus karena mereka “meninggalkan kasih…yang semula”. (Wahyu 2:1-7) Hal ini perlu menjadi pelajaran untuk kita. Walaupun menerima pelajaran dan pengajar bermutu, hal lain yang tak kalah penting adalah bagaimana orang setempat meresponinya.
Jerusalem: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PERTAMA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Tiga surat Paulus -- jang terachir -- biasanja disebut surat-surat
penggembalaan, sebab hamp...
SURAT PERTAMA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Tiga surat Paulus -- jang terachir -- biasanja disebut surat-surat penggembalaan, sebab hampir melulu berisi petundjuk-petundjuk bagaimana dua wakilnja harus "menggembalakan", jaitu memimpin umat-umat dan menjusun badan pimpinan bagi tiap-tiap umat. Ketiga surat itu ialah I Tim.; Tit. dan 11 Tim.
Walaupun dialamatkan kepada tokoh-tokoh pribadi, namun tentu dimaksudkan untuk disimpan dan mendjadi pedoman jang lebih umum. Memang pada achir abad pertama dan diawal abad kedua telah tersiar sampai di Roma dan Siria. Ketiga Surat ini merupakan sekelompok tersendiri diantara surat-surat Paulus, mengenai isi dan bahasanja. Sebab isinja terdiri dari ketentuan-ketentuan mengenai tata- tertib dari pemimpinan umat-umat, jaitu bersifat hukum Geredja, maka dengan sendirinja gaja bahasa tenang dan sederhana. Bahan-bahan baru pula menimbulkan dan membutuhkan istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan baru, sehingga sudah sewadjarnja, bahwa dalam surat-surat ini kita bertemu dengan banjak perkataan dan ungkapan, jang tidak pernah digunakan Paulus dalam surat-surat perdjuangan, atu jang ditulis dalam tahanan di Roma. Untuk mengerti baik surat-surat ini perlu kita mengetahui waktu dan keadaan, dalam mana surat-surat ini ditulis. Pasti ditulis sesudah Paulus dibebaskan dari tahanan jang pertama.
Tentang riwajat hidup Paulus sesudah pembebasannja itu hanja sedikit jang kita ketahui, dan itu sebagian berdasarkan dugaan pula.
B.S. Klemens dari Roma menulis kira-kira dalam tahun 95, bahwa Paulus telah menjiarkan Indjil sampai keudjung Barat. Dari itu dapat diduga bahwa sesudah dibebaskan dalam tahun 63, Paulus dahulu pergi ke Spanjol, menurut rentjana jang diutjapkannja dalam Rom. 15:24. Untuk mendapat suatu pandangan atas hidupnja selandjutnja kita punjai hanja satu sumber, ialah ketiga surat tersebut. Dan didalamnja terdapat hanja beberapa pegangan jang pasti, jang harus ditambah dan dihubungkan dengan dugaan pula.
Agak pasti bahwa ia datang ke Asia-Ketjil (Efesus) dalam tahun 64, mengundjungi umat-umat disitu, lalu umat-umat di Masedonia dan Achaja sampai ke Korintus. Waktu itu atau barangkali sudah lebib dahulu ia pergi kepulau Kreta djuga, dan disana ditinggalkannja Titus untuk melandjutkan pekerdjaannja dipulau itu. Sekembali di Efesus ditinggalkannja Timoteus sebagai wakilnja disitu, dan ia sendiri pergi melalui Korintus dan Masedonia sampai di Nikopolis dalam wilajah Epirus. Pada perdjalanan ini, barangkali di Korintus, ia menulis surat kepada Titus, dan minta supaja. ia datang ke Nikopolis; dan satu surat lain lagi kepada Timoteus ke Efesus, jaitu I Tim. Selama musim dingin Paulus menetap di Nikopolis, jaitu rupanja pergi melalui Masedonia ke Efesus kembali dan mengundjungi sekurang-kurangnja Miletus dan Troas. Diduga bahwa di Efesus ia ditangkap lalu dibawa ke Roma. Dalam tahanan jang kedua di Roma itu, jang djauh lebih berat daripada jang pertama, dan berachir dengan mati martir, ia menulis 11 Tim., dan dalam surat itu ia minta supaja Timoteus datang ke Roma selekas mungkin.
Nilai-nilai ketiga surat penggembalaan ini besar bagi seluruh Geredja. Dalam ligkungan sedjarah Geredja dia merupakan dokumen-dokumen jang resmi tentang perkembangan hidup keagamaan dan susunan hierarki di Geredja purba. Tetapi nilai-nilai jang terutama ialah, bahwa dia mendjadi suatu pedoman jang rapat berdasarkan asas-asas Indjil, serta diilhamkan oleh Roh Kudus, bagi pemimpin Geredja umum, dan bagi masing-masing gembala. djiwa suatu tjermin untuk mengudji sifat-sifat kegembalaan dirinja sendiri dan pekerdjaannja. Dan bagi pembatja pribadi faedahnja tidak sedikit djuga. Ia melihat adjaran-adjaran Indjil dalam hubungan-hubungan baru, dan sebab itu segi-segi baru padanja, jang memberi pengertian dan adjakan-adjakan baru untuk praktek hidup. Lagipula djiwa dan semangat kerasulan Paulus jang tidak mengendur sampai pada achir hidupnia, seperti kelihatan dalam surat-surat ini, dan memuntjak dalam utjapannja dalam Il Tim. 4:6-8, tentu sadja berkesan pada tiap-tiap pembatja sampai memperkuat dan menghidupkan semangat keagamaannja.
Tentang pribadi Timoteus
Pertemuan pertama Paulus dengan Timoteus diberitakan dalam Kis. Ras. 16:2-3. la segera mengikuti Paulus pada perdjalanannja jang kedua. Tentu sebagai muridnja, tetapi pada perdjalanan ini, di Masedonia, ia djuga sudah tampil sebagai pembantu. Pada waktu Paulus terpaksa meninggalkan Masedonia, Timoteus dan Silas tinggal disitu dan kemudian dikirim kembali ke Masedonia, Timoteus chususnja ke Tesalonika (Kis. Ras. 16:40; 17:14; 1 Tes. 3:1). Dari tahun 53 sampai 56 ia tinggal bersama dengan Paulus di Efesus. Dari sana ia diutus ke Masedonia (Kis. Ras.19:22), lalu ia ke Korintus (I Kor. 4:17 dan 16:10 sld.). Kemudian ia bersama dengan Paulus di Masedonia Pula (II Kor. 1:1). Lalu di Korintus kembali (Rom. 16:21). Ia menemani Paulus pada perdjalanan ke Jerusalem dan dalam tahanan Paulus jang pertama di Roma. Dari sana Paulus bermaksud mengutusnja ke Pilipi (Pil. 2:19). Menurut Ibr. 13:23 iapun untuk sementara dipendjarakan di Roma. Barangkali dalam tahanan bersama dengan Paulus. Sesudah pembebasan Paulus di Roma Timoteus mengikutinja ke Timur, dan pada perkundjungan Paulus di Efesus, ia tinggalkan Timoteus sebagai wakilnja disitu.
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) "Rahasia Kesalehan" (1 Timotius 3:16)
Ketika saya membaca enam bait puisi dalam 3:16, hal itu membuat saya ingin menyanyi. Jika puisi itu b...
"Rahasia Kesalehan" (1 Timotius 3:16)
Ketika saya membaca enam bait puisi dalam 3:16, hal itu membuat saya ingin menyanyi. Jika puisi itu berasal dari nyanyian rohani Kristen mula-mula, seperti anggap- an banyak orang, puisi itu mungkin dinyanyikan. Inilah bait-baik dalam format yang diperluas yang lebih seperti lagu yang kita nyanyikan sekarang ini:
"Agunglah rahasia kesalehan itu"; Untuk ini kita semua setuju;
Kristus adalah "rahasia kesalehan itu"; Ia mati untuk Anda dan saya.
"Ia dinyatakan dalam daging"; Ia mengambil bentuk manusia; "Dibenarkan dalam Roh"
Ketika pelbagai mujizat Ia adakan.
"Dilihat oleh malaikat-malaikat," Ketika Ia menjelajah kehidupan ini; "Diberitakan di antara bangsa-bangsa," Ia adalah Anak Allah!
"Dipercayai di dalam dunia," Ia menyentuh hati manusia; "Diangkat dalam kemuliaan," Suatu hari nanti Ia akan datang lagi.
"Agunglah rahasia kesalehan itu";
Untuk ini kita semua setuju; Kristus adalah "rahasia kesalehan itu";
Ia mati untuk Anda dan saya.145
Adalah baik untuk mengucapkan bait-bait seperti ini, tapi yang bahkan lebih penting lagi adalah memiliki kebenaran itu di dalam hati kita. Pernyataan-pernyataan itu dapat berfungsi sebagai daftar iman kita:146Apakah kita benar-benar percaya, tanpa syarat, bahwa Yesus "itu dinyatakan dalam daging," bahwa Ia datang dari sorga untuk hidup di antara manusia? Apakah kita percaya bahwa, melalui Roh, pelbagai klaim-Nya yang berani terbukti benar? Apakah kita percaya bahwa malaikat-malaikat memantau setiap langkah-Nya dan bersukacita saat Ia "dinyatakan di antara bangsa-bangsa" dan "dipercayai dalam dunia"? Apakah kita percaya dengan segenap hati kita bahwa Ia "diangkat dalam kemuliaan," saat ini sedang memerintah dalam kemuliaan, dan suatu hari nanti akan datang kembali dengan kemuliaan untuk membawa pulang orang-orang yang setia ke sorga? Jawaban kita terhadap masing-masing pertanyaan ini harus "Ya!" yang keras.
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Inti 1 Timotius (1 Timotius 3:16)
Beberapa orang menganggap 1 Timotius 3:16 sebagai inti 1 Timotius, karena tempatnya yang di tengah-tengah kitab ini...
Inti 1 Timotius (1 Timotius 3:16)
Beberapa orang menganggap 1 Timotius 3:16 sebagai inti 1 Timotius, karena tempatnya yang di tengah-tengah kitab ini dan karena pelbagai kebenaran yang diberitakannya. "Inti 1 Timotius" akan menjadi pendekatan yang baik untuk teks itu ("Dari Hati Allah Kepada Hati Anda, Dalam Inti Surat Itu").
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) MENGURUS GEREJA (1 TIMOTIUS 3)
"… sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup,...
MENGURUS GEREJA (1 TIMOTIUS 3)
"… sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (1Timotius 3:15).
Pelbagai rencana dan penyediaan Allah bukanlah untuk perorangan saja, tetapi untuk gereja sebagai tubuh Kristus. Paulus memberitahu Timotius tentang rancangan Allah untuk kepengurusan gereja-Nya oleh para penatua (3:1-7) dan para diaken (3:8-13) yang memenuhi syarat. Ia juga membeberkan rencana Allah tentang prilaku di dalam gereja (3:14, 15) dan tentang keyakinan orang Kristen terhadap keselamatan (3:16).
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) 1 TIMOTIUS 3 KUALIFIKASI UNTUK PARA PEMIMPIM GEREJA
Dalam 1 Timotius 2, kita mencatat bahwa Allah menghendaki kaum laki-laki memimpin pelayanan ibad...
1 TIMOTIUS 3 KUALIFIKASI UNTUK PARA PEMIMPIM GEREJA
Dalam 1 Timotius 2, kita mencatat bahwa Allah menghendaki kaum laki-laki memimpin pelayanan ibadah gereja. Dalam memeriksa pasal 3, kita akan melihat bahwa Ia juga menghendaki kaum laki-laki menjadi pemimpin di setiap jemaat. Kita tidak diberitahu alasannya. Namun kita dapat yakin bahwa itu bukan karena kaum perempuan kurang berbakat atau kurang mampu dibandingkan kaum laki-laki. Apa pun alasannya, Allah telah memutuskan bahwa kaum laki-laki yang memenuhi kualifikasi tertentu harus menjadi pemimpin. Sewaktu mempelajari teks ini, setiap laki-laki Kristen harus melihat daftar kualifikasi ini sebagai tantangan pribadi, panggilan untuk menjadi jenis laki-laki yang Allah dapat gunakan dalam pelayanan-Nya.
LATAR BELAKANGNYA
Sebelum kita memeriksa teks itu, beberapa komentar mengenai kata-kata Paulus dalam pasal 3 akan berguna. Pertama-tama mari kita tinjau kembali apa yang Perjanjian Baru ajarkan tentang organisasi gereja.
Penatua-Penatua . Sebagaimana ditetapkan oleh Allah, satu-satunya kepala gereja universal adalah Yesus.1Bagaimanapun, ada para pemimpin yang diberi wewenang oleh Allah di dalam jemaat lokal. Sebutan yang paling umum untuk orang-orang ini adalah "penatua penatua." Pada perjalanan misi Paulus, saat ia mendirikan jemaat-jemaat, ia "di tiap-tiap jemaat … menetapkan penatua-penatua" (Kisah 14:23). Ia memberitahu Titus untuk "menetapkan penatua-penatua di setiap kota" (Tit. 1:5). Paulus juga menyebutkan penatua-penatua dalam 5:17, 19.
Istilah "penatua-penatua" digunakan sebagai terjemahan kata Yunani presbu÷teroß (presbuteros), yang juga ditransliterasikan sebagai "presbiter" Secara harfiah, kata itu menunjukkan "orang yang lebih tua,"2tapi penekanannya tidak begitu banyak pada usia dibandingkan pada kedewasaan—kedewasaan rohani.
Dalam 1 Timotius 3, sebutan yang digunakan untuk para pemimpin ini adalah "penilik" (3:1, 2). "Penilik" adalah terjemahan harfiah ejpi÷skopoß (episkopos), kata majemuk yang menggabungkan ejpi÷ (epi, "atas") dan skope÷w (skopeō, "lihat" atau "berjaga-jaga").3Kata "penilik" berfokus pada tanggung jawab para penatua. Mereka bertugas mengawasi jemaat.
Selama bertahun-tahun, kata Yunani episkopos melekat pada bahasa Latin dan bahasa Perancis dan berakhir sebagai kata bahasa Inggris "bishop"4(lihat KJV). Istilah "bishop," bagaimanapun, dipenuhi dengan "pembawaan sejarah."5Pada awal abad kedua, sistem "episkopal monarki" pemerintahan muncul. Dalam hirarki ini, seorang "bishop" memerintah atas sekelompok "presbiter"6—suatu pengaturan yang sama sekali asing bagi Perjanjian Baru. Oleh karena penyalahgunaan istilah ini, kata "bishop" itu mungkin harus digunakan secara hati-hati sebagai sebutan untuk seorang pemimpin dalam gereja Tuhan.
Pada abad pertama, sebutan "penatua" dan "penilik" mengacu kepada posisi atau "jabatan" yang sama. Dalam Kisah Para Rasul 20, ketika Paulus memanggil "para penatua gereja," ia memberitahu mereka bahwa Roh Kudus telah menjadikan mereka "penilik" (Kisah 20:17, 28). Dalam Titus 1, Paulus memberitahu Titus untuk "menetapkan penatua-penatua"; tapi ketika ia memberi kualifikasi untuk kaum laki-laki ini, ia menggunakan istilah "penilik" (Tit. 1:5, 7).7William Hendriksen menulis, "Di dalam Surat-surat Pastoral, istilah 'penatua' (atau 'presbiter') dan 'penilik' (atau 'bishop') secara jelas sinonim."8Donald Guthrie telah mengatakan bahwa "fakta ini sekarang diterima secara umum di kalangan sarjana Perjanjian Baru."9
Sebutan ketiga yang digunakan untuk "jabatan" ini adalah "gembala," yang berasal dari kata Yunani poimh÷n (poimēn).10Kata Latin untuk poimēn adalah "pastor." Mengenai pekerjaan para penatua, bentuk kata benda poimēn hanya ditemukan dalam Efesus 4:11, namun bentuk kata kerjanya ditemukan dalam dua nas lainnya. Paulus memberitahu "penatua-penatua" untuk "menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri" (Kisah 20:17, 28; huruf miring ditambahkan). Petrus menginstruksikan "penatua-penatua" untuk "gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa" (1 Pet. 5:1, 2; huruf miring ditambahkan).
Istilah "gembala" dapat dianggap sebagai "uraian pekerjaan" para penatua. Sebagaimana gembala bertanggung jawab atas pemeliharaan domba mereka—termasuk memberi makan, melindungi, dan merawat mereka hingga sehat kembali (lihat Maz. 23)—begitu juga para penatua bertanggung jawab untuk merawat para anggota jemaat. Menurut Yakobus 5:14, 15, mereka harus memperhatikan kebutuhan fisik dan rohani para anggota dalam "kawanan domba" mereka (jemaat setempat di mana mereka menjadi bagiannya). Penulis Ibrani menyatakan tanggung jawab mereka seperti ini: "Mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya" (Ibr. 13:17).
Juga, kita harus mencatat bahwa dalam abad pertama "terdapat pluralistis penatua yang mengawasi pekerjaan setiap gereja."11"Gambaran yang jelas … dalam Perjanjian Baru adalah pluralistis pemimpin."12Gereja mula-mula tidak mengenal sistem satu orang pastor yang umum terjadi di kalangan banyak denominasi sekarang ini.
Diaken-Diaken. Bekerja dengan dan di bawah para penatua/penilik adalah sekelompok pelayan yang berkualitas yang disebut "diaken-diaken." Ketika Paulus menyurati jemaat di Filipi, ia menyapa "semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken" (Flp. 1:1).
"Diaken" adalah transliterasi kata Yunani dia÷konoß (diakonos). Bila digunakan dalam arti umum, diakonos diterjemahkan sebagai "pelayan" (lihat Mat. 23:11) atau "minister" (lihat Efe. 6:21; NASB). Bila digunakan dalam arti khusus, ia menunjuk sekelompok pelayan dalam gereja, kaum laki-laki yang ditetapkan untuk membantu para penatua dan melayani jemaat itu.
Para penatua bertugas mengawasi jemaat, tapi mereka tidak boleh (dan tidak seharusnya) melakukan semua pekerjaan itu sendiri. Sebuah contoh diberikan dalam Kisah Para Rasul 6. Beberapa kaum laki-laki dipilih untuk "melayani" (diakene÷w, diakeneō) meja sehingga para pemimpin jemaat (para rasul) dapat mencurahkan diri mereka untuk "dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman" (Kisah 6:2, 4). Dalam jemaat mana saja, banyak tugas harus dilakukan. Literatur awal gereja (yang tidak terilham) menunjukkan bahwa tugas diaken mencakup berikut ini: merawat tempat di mana gereja berhimpun, membantu pembaptisan, mempersiapkan komuni, bertanggung jawab atas "perjamuan kasih" (perjamuan persekutuan), mengunjungi orang sakit, dan menolong orang yang kekurangan.13Para penatua dapat menugaskan pekerjaan ini dan pekerjaan lainnya kepada para diaken sehingga mereka sendiri dapat berfokus menjadi gembala.
Seperti yang disiratkan oleh kata "pelayan," seorang diaken tidak memiliki otoritas yang melekat. Satu-satunya otoritas yang dimiliki diaken adalah yang diberikan kepada dia oleh para penatua—apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
Dengan mengingat latar belakang umum itu, mari kita lihat krisis khusus yang mungkin telah mendorong penekanan Paulus pada pekerjaan dan kualifikasi para penatua dan diaken dalam 3:1-13.
Seperti telah dicatat, gereja di Efesus diganggu oleh guru-guru palsu. Paulus telah meramalkan hal ini beberapa tahun sebelumnya, ketika ia bicara kepada para penatua dari kota itu (Kisah 20:17-35). Ia telah memberitahu mereka, "Jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, … Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu" (Kisah 20:28, 29). Salah satu tanggung jawab gembala adalah melindungi kawanan itu dari pemangsa. Dalam 1 Timotius 3, Paulus mengidentifikasi jenis kaum laki-laki yang dibutuhkan untuk menjaga gereja: kaum laki-laki Kristen yang kuat yang mampu dan akan teguh berdiri melawan penyimpangan. Biasanya, kekuatan sebuah jemaat hanya sekuat para pemimpinnya.
Paulus mungkin memiliki alasan tambahan untuk penekanannya. Dalam Kisah Para Rasul 20, setelah memperingatkan para penatua mengenai "serigala-serigala yang ganas … dan tidak akan menyayangkan kawanan itu," ia menambahkan, "Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar" (Kisah 20:29, 30; huruf miring ditambahkan). Ada kemungkinan bahwa beberapa guru palsu di Efesus itu adalah para penatua jemaat itu. Jika demikian, Paulus berkata, "Kaum laki-laki penyebar ajaran palsu harus jangan—aku ulangi, harus jangan—menjadi penatua!"
TFTWMS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Para Pemimpin Dari Allah Dan Guru-Guru Palsu (1 Timotius 3)
Perbedaan paling mencolok mengenai pasal 3 adalah perbedaan yang tidak dinyatakan: Gambar...
Para Pemimpin Dari Allah Dan Guru-Guru Palsu (1 Timotius 3)
Perbedaan paling mencolok mengenai pasal 3 adalah perbedaan yang tidak dinyatakan: Gambaran Paulus tentang bagaimana para pemimpin gereja itu seharusnya versus bagaimana guru-guru palsu di Efesus sebenarnya.
Paulus mengatakan bahwa para penatua harus "cakap mengajar" (3:2). Guru-guru palsu itu ingin menjadi "guru hukum Taurat," tetapi "Mereka juga [tidak] mengerti apa yang mereka [sedang] katakan atau hal-hal yang tentangnya mereka [membuat] pernyataan yang pasti" (1:7; NASB).
Para penatua harus "peramah" dan "pendamai" (3:3). Guru-guru palsu adalah orang yang "mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan [munculnya] dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan [yang konstan]" (6:4, 5).
Para penatua harus "bukan hamba uang" (3:3). Para guru palsu beranggapan bahwa "kesalehan adalah sarana untuk mendapat keuntungan" (6:5).
Baik para penatua maupun para diaken harus menjadi laki-laki dari keluarga yang baik (3:2, 4, 5, 12). Beberapa guru palsu menentang perkawinan (4:3).
Para penatua harus menghindari kesombongan (3:6). Guru-guru palsu itu berlagak tahu (6:4), sombong, dan arogan (lihat 2 Tim. 3:2).
Para diaken harus berpegang teguh pada "iman" (3:9). Guru-guru palsu telah "mengkandaskan iman mereka" (1:19).
Diaken harus mempertahakan "hati nurani yang suci" (3:9). Guru-guru palsu mengabaikan hati nurani mereka (1:19), melukainya (4:2) dan membuatnya tidak berguna.
Pesan Paulus yang tidak disebutkan kepada gereja di Efesus tampak jelas: "Guru-guru palsu tidak memenuhi syarat untuk memimpin jemaat Anda. Jangan biarkan mereka menjadi pemimpin Anda."
TFTWMS: 1 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 James Burton Coffman, 1 & 2 Thessalonians, 1 & 2 Timothy, Titus & Philemon (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing H...
Catatan Akhir:
- 1 James Burton Coffman, 1 & 2 Thessalonians, 1 & 2 Timothy, Titus & Philemon (Austin, Tex.: Firm Foundation Publishing House, 1978), 182-84.
- 2 A. C. Hervey, "1 Timothy," in The Pulpit Commentary, ed. H. D. M. Spence and Joseph S. Exell (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1950), 21:53.
- 1 Para penginjil perlu menyimak pekerjaan yang selesai dikerjakan ketika Roh Kudus mengutus Paulus dan Barnabas (Kisah 13:1-3). Mereka tidak menyelesaikan pekerjaan mereka hanya dengan sekedar pergi dan memberitakan injil. Mereka tidak berhenti bekerja hanya dengan pergi, menginjil, dan membaptiskan orang-orang percaya. Mereka tidak menyelesaikan tugas mereka hanya dengan pergi, menginjil, membaptiskan orang-orang percaya, dan mendirikan jemaat-jemaat baru. Pekerjaan mereka selesai hanya ketika mereka telah menginjil, membaptiskan orang-orang percaya, mendirikan jemaat-jemaat baru, dan menetapkan para penatua di setiap gereja. (Lihat Kisah 14:23, 26.) Para penginjil sudah terlalu sering merasa puas hanya dengan pergi dan menginjil saja. Begitulah mereka dilatih, dan begitulah mereka melayani. Akibatnya, pekerjaan Tuhan di jemaat lepas jemaat di di seluruh dunia ditinggalkan terbengkalai (lihat Titus 1:5).
- 2 Menginginkan (Yun.: orego)- "… meregangkan diri dengan maksud untuk mengambil sesuatu, berusaha memperoleh atau menginginkan sesuatu" (C. G. Wilke and Wilibald Grimm, A Greek-English Lexicon of the New Testament, trans. and rev. Joseph H. Thayer [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1901; reprinted., Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1977], 452).
- 3 Kata untuk "penilik," episkopos, dijabarkan sebagai "seorang penilik, seorang pria yang diberi tugas untuk mengawasi pekerjaan yang harus dikerjakan oleh orang lain itu dikerjakan dengan benar, kurator, penjaga, atau pengawas apa saja" (Thayer, 243).
- 4 Menginginkan (Yun.: epithumeo)-"… menyesuaikan hati seseorang terhadap, keinginan, nafsu terhadap, mendambakan" (G. Abbott-Smith, A Manual Greek Lexicon of the New Testament [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1948], 170).
- 5 Harus (Yun.: dei, present imperative, orang ketiga tunggal dari deo). Bentuk imperative membuat kata ini suatu keharusan, deo artinya "mengikat, tali, mengencangkan … ditempatkan di bawah kewajiban hukum, tugas" (Thayer, 131).
- 6 Tak bercacat (Yun.: anepileptos )-"… tidak ditahan … tidak mendatangkan kecaman, tidak bercela" (Thayer, 44); "tanpa kesalahan, tidak bisa disalahkan" (Edward Robinson, A Greek & English Lexicon of the New Testament [New York: Harper & Brothers, 1863], 54).
- 7 Bukan peminum (Yun.: me paroinos)-"condong kepada anggur, mabuk … ribut karena anggur; karena itu, cekcok, bersikap kasar" (Thayer, 490); "oleh anggur, … apa yang terjadi oleh atau karena anggur, keriangan yang gaduh … lagu-lagu minum minuman keras … duduk berlama-lama karena anggur, condong kepada anggur" (Robinson, 558).
- 8 J. W. McGarvey, A Treatise on the Eldership (N.p.: 1870; reprint, Murfreesboro, Tenn.: Dehoff Publications, 1950), 61.
- 9 Bukan pemarah (Yun.: plektes)-"… tukang berkelahi, siap dengan hantaman, … orang yang suka bertengkar, cekcok" (Thayer, 516-17); "… orang yang suka menyerang, tukang bertengkar" (Robinson, 589).
- 10 Tidak suka bertengkar (Yun.: amachos)-passive: "… tidak melawan, tidak bisa dikalahkan .…"; aktif: "tidak berkelahi …; intensif: "tidak suka bertengkar, tidak suka cekcok" (Robinson, 36).
- 11 Webster's Unabridged Dictionary , 1983 ed., s.v. "contentious."
- 12 Simaklah kesamaan tiga ungkapan negatif yang pertama. Akankah orang seperti itu suka bersikap kasar dan meletup-letup. Akankah orang seperti itu remuk di bawah tekanan?
- 13 Bukan hamba uang (Yun.: aphilarguron)-"tidak mencintai uang, tidak serakah" (Thayer, 89); "tidak tamak" (Robinson, 113).
- 14 Seorang yang baru bertobat (Yun.: neophutos)-"… baru ditanam … pemula … orang baru … orang yang baru saja menjadi Kristen (Thayer, 424).
- 15 Tidak angkuh (Gk.: authades)-"… cari senang sendiri, kepala batu, sombong" (Thayer, 83); "… cari kepuasan sendiri, … keras kepala" (Robinson, 106).
- 16 Bukan pemberang (Gk.: orgilos)-"suka marah, cepat naik darah" (Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 2d ed., rev. William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich [Chicago: University of Chicago Press, 1957], 583);"… mudah marah, lekas naik pitam" (Thayer, 452).
- 17 Suami dari satu isteri (Gk.: mias gunaikos andra)-secara harfiah, "pria satu wanita."
- 18 J. W. McGarvey, "Church Government," The Missouri Christian Lectures, 1889-91 (St. Louis: Christian Publishing Co., 1892), 191.
- 19 Keputusan dalam persoalan ini harus konsisten. Sebagai contoh, bagaimana jika isteri seorang penatua mati? Haruskah penatua itu mengundurkan diri? Apakah ia jadi kurang memenuhi syarat? Akankah pekerjaannya menjadi terhambat (khususnya dalam situasi memberi nasihat)? Sebaliknya, jika ada orang yang memenuhi syarat tetapi isterinya sudah mati, bisakah ia ditetapkan? Bagaimana jika isteri seorang penatua masih hidup, tetapi kedua anaknya yang setia terbunuh? Apakah ia tidak lagi memenuhi syarat? Jika isterinya mati dan jemaat menganggap dia harus mengundurkan diri, akankah bijaksana bagi dia untuk mempertahankan haknya untuk terus melayani?
- 20 Dapat menahan diri (Yun.: nephalios)-"… tenang, … pantang anggur, baik secara total … atau setidaknya dari konsumsi yang tidak wajar" (Thayer, 425); "… berpikiran sehat, waspada, sangat berhati-hati" (Robinson, 480).
- 21 Bijaksana (Yun.: sophron)-"… berpikiran sehat, berotak waras, punya pikiran sehat … mengekang keinginan dan gejolak diri, penguasaan diri, berkepala dingin" (Thayer, 613); "tentang orang yang menuruti akal sehat dan mengendalikan nafsunya … berkepala dingin, moderat, yaitu punya pikiran, keinginan, nafsu yang moderat dan diatur baik" (Robinson, 707).
- 22 Sopan (Yun.: kosmios)-"… tertata rapi, terhormat, sederhana, dalam kehormatan moral" (Robinson, 409); "teratur baik, pantas … tentang seorang pria yang hidup dengan pantas, kehidupan yang tertata rapi" (Thayer, 356).
- 23 Suka memberi tumpangan (Yun.: philoxenos)-"… dermawan kepada para tamu, suka keramah-tamahan" (Thayer, 654); "mengasihi orang asing" (Robinson, 763).
- 24 Otto Foster, Scriptural Government of the Church (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., 1948), 16-17.
- 25 Cakap mengajar orang (Yun.: didaktikos)-"suka dan mahir dalam mengajar … sifat baik yang membuat orang dapat diajar, ketaatan" (Thayer, 144).
- 26 McGarvey, "Church Government," 193.
- 27 Peramah (Yun.: epieikes)-"patut, cocok … pantas, adil, lembut .…" (Thayer, 238).
- 28 Kepala keluarga (Yun.: oikou, bentuk genitive singular dari oikos)-"sebuah rumah … tempat tinggal apa saja … tempat dimana orang telah menentukan kediamannya, tempat tinggal seseorang yang telah mapan, domisili … penghuni rumah, semua orang yang membentuk satu keluarga, sebuah rumah tangga … dari satu keturunan" (Thayer, 441).
- 29 Mengatur (Yun.: proistamenon , bentuk present middle participle dari proistemi)-"menjadi di atas, mengawasi, … mengurus apa saja, bersikap rajin, mempraktikkan, mempertahankan" (Robinson, 620); "menjadi pelindung atau penjaga; memberi bantuan … merawat, memberi perhatian kepada" (Thayer, 539).
- 30 Tunduk (Yun.: hupotage, bentuk 2 aorist subjunctive passive dari hupotasso)-Fakta bahwa kata ini dalam bentuk passive menunjukkan dibolehkannya diri seseorang untuk diarahkan sedemikian rupa oleh pola keputusannya; simaklah Efesus 6:4; Kolose 3:21. Arti kata itu sendiri adalah "mengatur atau menempatkan di bawah … mengebawahkan, membuat tunduk; … ditundukkan … menjadi patuh" (Robinson, 752); "tunduk ke bawah kendali seseorang; menerima teguran atau nasihat seseorang" (Thayer, 645).
- 31 Martabat (Yun.: semnotes)-"… kesungguhan, keagungan, kekudusan … kehormatan, ketulusan, kemurnian" (Thayer, 573).
- 32 Thayer, 511. Istilah ini dipakai berulang-ulang dalam Perjanjian Baru untuk menceritakan orang-orang yang telah menaati injil untuk masuk ke dalam Kristus (Kisah 4:4; 15:9). Kepercayaan yang demikian memimpin kepada baptisan dan ketaatan selanjutnya (Kisah 2:37-42, 47; 5:14).
- 33 Tidak senonoh (Yun.: asotia )- "pesta-pora berlebihan, keriangan yang gaduh, keributan" (Robinson, 104); "… tentang orang yang ditinggalkan, orang yang tidak bisa diselamatkan … tidak dapat diperbaiki … tidak adanya pengekangan diri, kehidupan; liar, pemborosan" (Thayer, 82).
- 34 Memberontak (Yun.: anupotaktos)-"… tidak bisa ditundukkan untuk dikontrol, tidak tunduk, sulit dikendalikan, keras kepala" (Thayer, 52).
- 35 Pembahasan yang lebih lengkap tentang pertanyaan ini disuguhkan dalam sebuah buku saku oleh Dayton Keesee, A Re-Evaluation of the Eldership (Abilene, Tex.: Quality Publications, 1967), 30-36.
- 36 Nama baik (Yun.: marturia)-"… kesaksian yang diberikan seseorang … dalam pengertian etika, tentang kesaksian mengenai karakter seseorang" (Thayer, 391).
- 37 Foster, 22.
- 38 Suka yang baik (Yun.: philagathon)-"… mencintai kebaikan" (Thayer, 653); "… pencinta kebaikan, kesalehan" (Robinson, 761).
- 39 Bijaksana (Yun.: dikaios)-"… memberikan kepada masing-masing orang haknya … memberikan penilaian yang adil kepada orang lain, baik terungkap dalam kata-kata atau terlihat dalam cara berhubungan dengan mereka" (Thayer, 149); "… dengan keadilan yang tegas … dalam jalan yang benar, sebagaimana sepatutnya" (Robinson, 185).
- 40 Saleh (Yun.: hosios)-"… tidak tercemar oleh dosa, bebas dari kejahatan, secara agamis melaksanakan setiap kewajiban moral, murni, kudus, saleh" (Thayer, 456).
- 41 Menguasai diri (Yun.: egkrates)-"menguasai, mengontrol, mengekang, mengendalikan … menguasai diri, berkepala dingin, berpantang" (Thayer, 167).
- 42 Foster, 26.
- 43 A. L. Deveny, The Church and Its Elders (Austin, Tex.: Press of Von Boeckmann-Jones Co., 1941), 48.
- 44 Informasi lebih lanjut tentang peranan para penatua dibahas dalam buku Keesee, A Re-Evaluation of the Eldership, 11-24.
- 45 Ron D. Smotherman, "Deacons' Work as Reflected in the Early Church," Christian Bible Teacher (July 1974): 284.
- 46 Diaken (Yun.: diakonoi)-Smotherman membedakan diakonia dari istilah-istilah Yunani lainnya untuk pelayanan, seperti pelayanan yang dilakukan karena kasih; pelayanan sukarela (Smotherman, 284).
- 47 Terhormat (Yun.: semnos)-"… yang terhormat, penuh kebesaran, yang patut dimuliakan … sederhana, serius" (Abbott-Smith, 404); "karakter yang patut dimuliakan, terhormat" (Thayer, 573); "terhormat, punya nama baik … tentang orang-orang yang sederhana, terhormat" (Robinson, 659).
- 48 Bercabang lidah (Yun.: me dilogous, dari dilogos)-"… mengucapkan hal yang sama dua kali, mengulangi … bicara dua kali, mengatakan satu hal dengan seseorang, mengatakan hal lain lagi dengan orang yang lain (dengan niat untuk menipu)" (Thayer, 152); "… bicara tentang satu hal namun lain pula yang dimaksud" (Robinson, 186).
- 49 Jangan penggemar anggur (Yun.: me oino pollo prosechontas )-secara harfiah "tidak memberikan [atau melekatkan] diri terhadap anggur secara berlebihan." Bagi pikiran yang melatarbelakangi tindakan itu, sikap ini bisa jadi melampaui tindakan tersebut, sebab di dalam kata Yunani prosecho terkandung juga gagasan "mengalihkan pikiran seseorang kepada" (Abbott-Smith, 385).
- 50 Jangan serakah (Yun.: me aischrokerdeis)-"ingin sekali akan keuntungan yang tidak layak" (Robinson, 18-19); "ingin sekali akan keuntungan yang hina, serakah terhadap uang haram" (Thayer, 17).
- 51 Rahasia (Gk.: musterion)-"… rahasia Injil, dispensasi Kristen, sebagai sudah lama disembunyikan dan diungkapkan pertama kali di zaman akhir" (Robinson, 473-74); "… rencana Allah untuk menyediakan keselamatan bagi manusia melalui Kristus, yang dulunya pernah disembunyikan tetapi sekarang diungkapkan" (Thayer, 420).
- 52 Hati nurani (Yun.: suneidesis)-"jiwa yang dibedakan antara apa yang baik dan jelek secara moral, mendorong untuk melakukan kebaikan dan menghindari kejahatan, memuji kebaikan, menghukum kejahatan; .…(Thayer, 602).
- 53 A. T. Robertson, Word Pictures of the New Testament, vol. 4 (New York: Harper & Brothers, 1932), 574.
- 54 Tak bercacat (Yun.: anegkletos)-"… yang tidak bisa dimintai tanggung jawab; tidak bisa dimarahi, tidak tertuduh, tanpa kesalahan" (Thayer, 44).
- 55 Menguji (Yun.: dokimazesthosan, bentuk present imperative, passive, orang ketiga jamak dari dokimazo )-Fakta bahwa kata ini dalam bentuk imperative menuntut bahwa "pengujian" ini dilakukan dengan perhatian yang bijaksana. Arti dokimazo adalah "mencoba … menguji, … seperti dengan api … mengadili, membedakan, menyetujui, mengadili dengan pas" (Robinson, 188).
- 56 Mengatur (Yun.: proistemi )-"menjadi di atas, mengawasi, … mengurus apa saja, bersikap rajin, mempraktikkan, mempertahankan" (Robinson, 620); "menjadi pelindung atau penjaga ; memberi bantuan … merawat, memberi perhatian kepada" (Thayer, 539).
- 57 Dengan baik (Yun.: kalos)-"… dengan indah … dengan baik, dengan benar, sehingga tidak akan ada ruang untuk kesalahan … dengan hormat, dalam kehormatan" (Thayer, 323).
- 58 Kaum wanita (Yun.: gunaikas, accusative plural dari gune)-"… seorang wanita berusia berapa saja, baik seorang gadis, atau wanita menikah, atau janda … seorang isteri [lihat 1Kor. 7:3, 10, 13] … wanita yang telah bertunangan [lihat Mat. 1:20, 24]" (Thayer, 123).
- 59 Pemfitnah (Yun.: me diabolous)-"… mudah menghujat, … memfitnah" (Thayer, 135); seorang pemfitnah, penuduh, pengumpat" (Robinson, 168).
- 60 Robertson, 575.
- 61 Menahan diri (Yun.: nephalios; Abbott-Smith)-"… tenang, … pantang anggur, baik secara total … atau setidaknya dari konsumsi yang tidak wajar" (Thayer, 425); "… berpikiran sehat, waspada, sangat berhati-hati" (Robinson, 480).
- 62 Smotherman, 284-85.
- 63 Prilaku (Yun.: anastrepho)-"… mengganggu, menggulingkan … berkelakuan, … dalam pengertian mempraktikkan prinsip-prinsip tertentu … memperlakukan diri sendiri dengan kekuatan dan keberanian … dalam rumah tangga Allah, 1Tim. 3:15 … hidup dalam kekudusan dengan pikiran yang murni .…" (Arndt and Gingrich , 60-61).
- 64 William Barclay, The Letters to Timothy, Titus and Philemon, The Daily Study Bible Series, rev. ed. (Philadelphia: Westminster Press, 1960), 102-3
- 65 Pengakuan bersama (Yun.: omologoumenos)-"… dengan persetujuan bersama, diakui, tanpa perdebatan" (Thayer, 446)
- 66 Agung (Yun.: megas)-"… besar … berlimpah … tentang pelbagai kejadian alam yang secara kuat mempengaruhi pikiran sehat … tentang obyek penglihatan yang membangkitkan pujian dan rasa heran … sebagai kepunyaan orang yang terkenal karena kemampuan, kebajikan, otoritas, kekuatannya … pribadi Yesus yang penuh kebesaran, Mesias … dan pengaruh-Nya yang paling baik … benda-benda yang dihargai tinggi karena punya nilai penting … disiapkan dalam skala besar" (Thayer, 594-95).
- 67 Mengenai Kristus yang menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia [daging] dan dibenarkan dalam Roh, William Hendriksen berkata, "Kombinasi 'daging' dan 'Roh' memiliki jaminan kitab suci. Simaklah: 'Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran .… Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: 'Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya' (Yoh. 1:14, 32; band. 3:34). Setelah diurapi oleh Roh Kudus (Maz. 22; 45:7; Mat. 3:16; Mrk. 1:10; Luk. 3:22; Kisah 4:27; 10:38), Ia mampu, sewaktu dalam 'daging' (sifat manusia yang lemah), mengadakan pelbagai mujizat, mengusir roh-roh jahat, dll. (Mat. 12:28). Keadilan-Nya ditegakkan melalui setiap perbuatan kuasa-Nya, sebab Roh Kudus sudah tentu tidak akan memberi kuasa ini kepada orang berdosa (Yoh. 9:31). Namun secara khusus melalui kebangkitan dari antara orang mati bahwa Roh itu secara penuh membenarkan klaim Yesus bahwa Ia adalah Anak Allah (Rom. 1:4)" (William Hendriksen, A Commentary on 1 and 2 Timothy and Titus [London: The Banner of Truth Trust, 1964], 140).
- 68 Alexander Campbell, "Justification and Coronation of the Messiah," A Collection of Original Sermons (Louisville, Ky.: Morton & Griswold, 1851), 438.
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 1 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat Mat. 28:18; Efe. 1:22, 23; Kol. 1:18.
2 W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Exposit...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat Mat. 28:18; Efe. 1:22, 23; Kol. 1:18.
- 2 W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Pub-lishers, 1985), 195. Kamus Walter Bauer menulis "secara relatif lebih tua dalam usia" (Walter Bauer, A Greek -English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature , 3rd ed., rev. and ed. Frederick William Danker [Chicago: University of Chicago Press, 2000], 862).
- 3 Vine, Unger, and White, 67.
- 4 J. W. Roberts, Letters to Timothy, The Living Word (Austin, Tex.: R. B. Sweet Co., 1964), 26.
- 5 Bauer, 379. Artinya, penggunaan kata itu di masa lalu telah menimbulkan beban dan konotasi yang membingungkan.
- 6 William Hendriksen, Exposition of The Pastoral Epistles, New Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1965), 23; John R. W. Stott, Guard the Truth: The Message of 1 Timothy & Titus, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1996), 90.
- 7 Sebagai tambahan bagi dua nas ini, lihat 1 Pet. 5:1, 2.
- 8 Hendriksen, 23. Stott mengatakan "bukti itu adalah kuat" bahwa ini adalah "dua gelar untuk jabatan yang sama" (Stott, 90).
- 9 Donald Guthrie, The Pastoral Epistles, rev. ed., The Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1990), 32.
- 10 Vine, Unger, and White, 462; Bauer, 843.
- 11 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary: New Testament, vol. 2 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 219.
- 12 I. Howard Marshall, "Congregation and Ministry in the Pastoral Epistles," in Community Formation in the Early Church and in the Church Today , ed. Richard N. Longenecker (Peabody, Mass.: Hendrickson Publishers, 2002), 118-19. (Lihat Kisah 14:23; 15:2, 22; 20:17; Fil. 1:1; 1 Tes. 5:12; Tit. 1:5; Ibr. 13:17.)
- 13 Roberts, 40.
- 14 Lihat 1:15; 3:1; 4:7-9; 2 Tim. 2:11-13; Tit. 3:4-8a.
- 15 Teks Yunaninya berbunyi "jika siapa saja." Para penerjemah menggunakan kata "laki-laki" untuk klarifikasi; menurut ayat berikutnya, penilik harus seorang "suami dari satu isteri" (3:2; penekanan ditambahkan). "Suami" adalah dari kata Yunani ajnh÷r (anēr), yang menunjukkan seorang laki-laki, bukan perempuan.
- 16 "Baik" adalah dari kalo֧ (kalos), yang mengacu kepada apa yang secara intrinsik baik (lihat 1:8).
- 17 Bauer, 721; Vine, Unger, and White, 162.
- 18 Active voice menunjukkan apa yang subjek lakukan. Passive voice menunjukkan apa yang dilakukan terhadap subjek. Bahasa Yunani juga memiliki middle voice , yang menunjukkan apa yang orang itu lakukan kepada atau untuk dirinya sendiri.
- 19 Bauer, 371; Vine, Unger, and White, 162, 384.
- 20 Carl Spain, The Letters of Paul to Timothy and Titus, The Living Word Commentary (Austin, Tex.: R. B. Sweet Co., 1970), 55; Kamus Bauer menjabarkan dei sebagai sesuatu yang "penting" atau "cocok" (Bauer, 213-14).
- 21 Dayton Keesee, "Caring for the Church (1 Timothy 3)," Truth for Today 17 (April 1997): 28.
- 22 Coy Roper, "The Qualifications and Appointment of Elders," Truth for Today 15 (December 1994): 19.
- 23 Kata itu menggabungkan an (an, negatif) dengan ejpi÷ (epi, "atas") dan lamba÷nw (lambanō, "memegang"). (Vine, Unger, and White, 68.)
- 24 Roberts, 27.
- 25 Kata untuk "laki-laki" ( ajnh÷r, anēr) adalah juga kata untuk "suami." Kata untuk "perempuan" ( gunh, gunē) adalah juga kata untuk "isteri."
- 26 Bauer, 672, 987.
- 27 Francis Rabelais, The Works of Francis Rabelais, vol. 1, rev. ed., trans. Thomas Urquhart and Motteux (London: Henry G. Bohn, 1864), 265 (ch. 52).
- 28 Lihat 1:9.
- 29 Roberts, 28.
- 30 Bauer, 1058.
- 31 Vine, Unger, and White, 312.
- 32 Petunjuk untuk praktik ini ditemukan dalam 2 Yohanes 9-11.
- 33 Stott, 95.
- 34 Bauer, 240.
- 35 Pertama Timotius 5:17 mengacu kepada penatua tertentu yang berkhotbah dan mengajar secara umum, tapi ini menyiratkan bahwa penatua yang tidak melakukan hal itu.
- 36 Kualifikasi ini diperluas dalam Titus 1:9-11.
- 37 Stott, 96.
- 38 Lihat Ima. 10:8-11; Ams. 31:4, 5; Yes. 5:22, 23; 28:6, 7.
- 39 Vine, Unger, and White, 604.
- 40 Bauer, 826.
- 41 Ibid., 371.
- 42 Vine, Unger, and White, 77.
- 43 Lihat 6:12; 2 Tim. 4:7; Yudas 3.
- 44 Vine, Unger, and White, 136, 414, 576; Bauer, 157.
- 45 Lihat5:17, 18.
- 46 Bauer, 698-99; Vine, Unger, and White, 313. Pada zaman Alkitab, "rumah tangga" ini mencakup setiap orang yang tinggal di rumah yang sama itu, termasuk para ipar dan para pelayan.
- 47 Vine, Unger, and White, 540, 598.
- 48 Bauer, 870.
- 49 Ibid.
- 50 Ibid., 919. Semnotēs juga muncul dalam 2:2, di mana itu diterjemahkan "kehormatan."
- 51 Denny Petrillo, Commentary on 1, 2 Timothy & Titus (Abilene, Tex.: Quality Publications, 1998), 39.
- 52 Vine, Unger, and White, 436; Bauer, 669.
- 53 Spain, 61.
- 54 Vine, Unger, and White, 304; Bauer, 1021.
- 55 55 Jika demikian, ini adalah salah satu dari sedikit pernyataan dalam Alkitab mengenai asal-usul "kejatuhan" setan. Nas-nas yang kadang-kadang dikutip mengenai "kejatuhan" setan (seperti halnya Luk. 10:18; Why. 12:9) menceritakan kekalahannya oleh Yesus dan tidak ada kaitannya dengan "kejatuhan" mula-mula [manusia].
- 56 Dick Marcear, "Who Can Serve as Elder?" The Eastside Bulletin, Eastside church of Christ, Midwest City, Oklahoma (October 21, 1979).
- 57 Bauer, 710.
- 58 Ibid., 747; Vine, Unger, and White, 582.
- 59 Bauer, 230.
- 60 Lihat 3:4.
- 61 H. C. G. Moule, The Epistle to the Philippians, Thornapple Commentaries (Cambridge: Cambridge University Press, 1897; reprint, Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1981), 82.
- 62 Bauer, 250.
- 63 Kata yang diterjemahkan "kecanduan" ( prose÷cw, prosechō) diungkapkan "memberikan perhatian" dalam 4:1.
- 64 Perkataan itu sedikit berbeda dalam teks Yunaninya, tetapi maknanya pada dasarnya sama.
- 65 Bauer, 29.
- 66 Alkitab NASB menulis "iman itu" dalam 1 Timotius 1:2 dan 14, tetapi penerjemah menambahkan "itu" dalam kedua ayat itu. Teks Yunaninya tidak memiliki kata sandang pasti dalam ayat-ayat itu. Sebaliknya, Alkitab NASB menulis "iman mereka" dalam 1 Timotius 1:19, sedangkan dalam teks Yunaninya tertulis "iman." Ungkapan itu dipahami sebagai "iman [dari mereka] itu," yaitu, "iman mereka."
- 67 Stott, 100.
- 68 Bauer, 421.
- 69 Ibid., 489.
- 70 Mengenai kata anenklētos , lihat komentar tentang Tit. 1:6, 7.
- 71 Satu argumen yang menentang perkataan 3:11 mengacu kepada para istri diaken adalah bahwa Paulus tidak memasukkan kata ganti kepemilikan ( "mereka") dengan kata untuk "istri-isteri/perempuan-perempuan." Namun begitu, sudah biasa bagi Paulus untuk tidak menyertakan kata ganti kepemilikan. Misalnya, beberapa ayat sebelumnya (3:4; NASB), teks Yunaninya terbaca "menjaga anak-anak di bawah kendali," tanpa kata "nya."
- 72 Dalam Roma 16:1 (NASB), Paulus menyebut Febe "seorang pelayan [dari diakenos] gereja." Ia kemungkinan besar sedang mengacu kepada kesetiannya dalam melayani, tidak sedang menunjukkan gelar yang ia pakai. (Ini dibahas dalam David L. Roper, Romans 8-16: A Doctrinal Study, Truth for Today Commentary [Searcy, Ark.: Resource Publications, 2014], 438-42.)
- 73 Diaken tidak memiliki kendali dan kuasa atas jemaat. Tidak ada alasan untuk menganggap diaken perempuan memiliki. (Spain, 67.)
- 74 Hendriksen, 46, 132-33.
- 75 Lihat 2:2; 3:4, 8.
- 76 Archibald Thomas Robertson, Word Pictures in the New Testament, vol. 4, The Epistles of Paul (New York: Harper & Brothers, 1931), 575.
- 77 Lihat 3:2.
- 78 Lihat 3:2, 4, 5.
- 79 Ungkapan itu dapat diyatakan "bersikap patuh dan baik" (ASV; NKJV; NRSV). Satu ungkapan yang sering terdengar mengenai anggota dari organisasi tertentu adalah bahwa laki-laki atau perempuan itu adalah "anggota yang patuh dan baik," yang berarti individu itu telah memenuhi persyaratan organisasi itu dan karena itu berhak atas pelbagai manfaat dari menjadi anggota organisasi itu. Paulus pastinya sedang mengatakan sesuatu yang lebih daripada ini.
- 80 Vine, Unger, and White, 155.
- 81 Bauer, 162.
- 82 "Iman yaitu kepada Kristus Yesus" mungkin mengacu kepada ajaran yang berpusat di dalam Kristus dan pengorbanan-Nya (lihat 3: 9).
- 83 Vine, Unger, and White, 72; Bauer, 781.
- 84 Lihat Kisah Para Rasul 18:21; Rom. 1:10; 1 Kor. 4:19. Contoh lain dari sikap ini dapat ditemukan dalam Ibrani 6:3 dan 1 Petrus 3:17.
- 85 Kata-kata "orang" dan "dirinya" telah dipasok oleh penerjemah; tidak ada kata-kata yang sesuai dalam teks Yunaninya. Beberapa terjemahan menulis "kamu" dan "dirimu." Yang lainnya menulis "kaum laki-laki" (atau "orang-orang") dan "diri mereka sendiri." Arti dasar ayat ini tidak terpengaruh oleh kata ganti orang yang digunakan.
- 86 Bauer, 72.
- 87 Beberapa orang menganggap kata-kata Paulus dalam 3:14 hanya berhubungan dengan petunjuknya dalam bagian pertama pasal 3, tetapi kebanyakan orang percaya kata-kata itu lebih komprehensif daripada itu.
- 88 Bauer, 213-14.
- 89 Ibid., 698-99; Vine, Unger, and White, 313.
- 90 Salah satu argumen untuk posisi ini adalah bahwa Paulus menggunakan istilah yang berkaitan dengan bagunan ( "tiap" dan "penopang").
- 91 Untuk referensi lain kepada gereja sebagai keluarga Allah, lihat Ibr. 3:5, 6; 1 Pet. 4:17.
- 92 Dalam NASB, kata "gereja" juga telah dipasok dalam 1 Timotius 3:7; kata itu tidak muncul dalam teks Yunaninya.
- 93 Lihat 1 Kor. 1:2; 10:32; 11:22; 15:9; 2 Kor. 1:1; Gal. 1:13; 1 Tim. 3:5.
- 94 Bauer, 424-26.
- 95 C. F. Hogg and W. E. Vine, The Epistle to the Galatians (Grand Rapids, Mich.: Kregel Publications, 1921), 324.
- 96 Bauer, 303.
- 97 Ibid., 276.
- 98 Tentu saja, saya tidak hanya sedang menopang anak yang lebih besar, tetapi juga menopang anak yang lebih kecil-sebagaimana Kristus menopang gereja dan kebenaran. Namun begitu, tidak perlu menarik ilustrasi itu sejauh ini.
- 99 Sebuah contoh "kebenaran" diberikan dalam ayat 16. Paulus mungkin telah sedang membedakan kebenaran Firman Allah dengan kesalahan yang sedang diajarkan oleh guru-guru palsu di Efesus.
- 100 Bauer, 949.
- 101 Kuil Artemis dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.
- 102 Roberts, 43.
- 103 Ini adalah kata keterangan yang didasarkan pada bentuk partisip oJmologe÷w (homologeō), sebuah kata kerja yang menggabungkan oJmo÷ß (homos, "sama") dengan le÷gw (legō, "bicara") dan berarti "membicarakan hal yang sama."
- 104 Bauer, 709.
- 105 Roberts, 44.
- 106 Lihat Rom. 16:25, 26; 1 Cor. 15:51; Eph. 1:9; 6:19; Col. 1:25-27
- 107 Lihat komentar tentang 2:2.
- 108 Vine, Unger, and White, 272.
- 109 Bauer, 623-24.
- 110 Satu penerapan yang dapat dibuat adalah bahwa yang agung adalah Kristus, bukan Artemis atau "dewa" atau "dewi" kafir lainnya.
- 111 Dayton Keesee, "The Confidence of the Church," Truth for Today 17 (April 1997): 38.
- 112 Untuk menjadi saleh, kita harus menjadi lebih seperti Yesus (Fil. 2:5; 1 Pet. 2:21).
- 113 Pertama Korintus 14:26 mungkin menunjukkan bahwa salah satu karunia Roh adalah karunia menulis lagu (mazmur).
- 114 Don DeWelt, Paul's Letters to Timothy and Titus, Bible Study Textbook (Joplin, Mo.: College Press, 1961), 75.
- 115 Cara yang kurang memuaskan untuk menyelaraskan pendekatan kronologis itu adalah dengan menganggap bait keempat dan kelima sebagai mengacu kepada peristiwa dalam kehidupan Yesus ketika orang-orang non-Yahudi menyatakan beriman kepada Dia (misalnya, Mat. 8:5-13; 15:21-28; Yoh. 4), episode yang meramalkan pemberian dan penggenapan Amanat Agung.
- 116 Rincian mengenai berbagai pendekatan diberikan dalam Stott, 106-8, dan Hendriksen, 138-39.
- 117 Judul-judul paragraf dalam bagian ini disadur dari Keesee, "The Confidence of the Church," 38-39.
- 118 Alkitab KJV menulis kata "Allah"; tapi bacaan ini "tidak muncul dalam penulis Kristen sampai akhir abad keempat, dan tidak muncul dalam terjemahan Kitab Suci, yang lebih awal daripada abad ketujuh atau kedelapan" Alfred Plummer, The Pastoral Epistles, The Expositor's Bible [Toronto: Willard Tract Depository and Bible Depôt, 1888], 133). Karena sebagian besar setuju, bahwa bait pertama bicara tentang inkarnasi Yesus (Allah yang menjadi daging), maka apakah "Ia" atau "Allah" yang digunakan tidaklah mengubah pesannya.
- 119 Bauer, 1048; Vine, Unger, and White, 390.
- 120 Bauer, 914-15.
- 121 Ibid., 249.
- 122 Lihat ASV; NEB; REB; NRSV. Mereka yang menyukai "roh" atas "Roh" berpendapat bahwa "roh" di baris kedua adalah perbedaan yang lebih alami dengan "daging" dalam bait pertama (lihat Mat. 26:41). Namun begitu, sudah umum bagi "daging" dan "Roh" untuk dibedakan dalam Perjanjian Baru Testament (Yoh. 3:6; 6:63; Rom. 8:4-6, 9, 13; Gal. 4:29; 5:16, 17; 6:8).
- 123 Lihat KJV; NKJV; RSV; GNT; NJB; NCV; NLT; ESV; NIV.
- 124 Bauer, 326-28. Banyak terjemahan menulis "dalam" (KJV; NKJV; ASV; NJB; NEB; REB; NRSV).
- 125 Ibid., 329. Beberapa terjemahan menulis "oleh" (GNT; NIV; NCV; NLT; ESV; MSG).
- 126 Ibid., 719-20.
- 127 Ibid., 720.
- 128 Karena angelos berarti "utusan," beberapa penulis percaya kata itu di sini mengacu kepada utusan manusia yang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya (para rasul, beberapa perempuan, dan orang lainnya).
- 129 Lihat Mat. 11:21; Mrk. 11:17; Luk. 2:32; Yoh. 10:16.
- 130 Lihat Rom. 16:25, 26; Efe. 3:4-6; Kol. 1:25-27.
- 131 Bauer, 276.
- 132 James Hastings, ed., The Great Texts of the Bible: Thessalonians to Hebrews (New York: Charles Scribner's Sons, n.d.), 113.
- 133 Vine, Unger, and White, 510; Bauer, 66.
- 134 Petrillo, 50.
- 135 Dua dari mereka yang sering disebut "diaken-diaken pertama" (lihat Kisah 6:5) berkhotbah dan mengajar (lihat Kisah 6:8-7:53; 8:5-40).
- 136 Pokok pikiran tambahan tentang pemilihan dan penunjukan penatua dan diaken akan diberikan sehubungan dengan Titus 1:5.
- 137 Diasumsikan bahwa ia harus menikah dengan orang Kristen (lihat 1 Kor. 7:39).
- 138 Jemaat tidak dapat memutuskan bahwa kualifikasi ini atau itu adalah tidak penting dan oleh sebab itu dapat menyingkirkannya. Dalam kerangka kualifikasi yang diberikan oleh Allah, jemaat dapat memutuskan orang laki-laki mana yang memenuhi kualifikasi tersebut.
- 139 Karena 3:12 mengacu kepada anak-anak dari semua diaken, pertanyaan tentang pluralistis anak untuk diaken umumnya tidak muncul.
- 140 Diskusi lebih luas tentang pertanyaan ini muncul dalam David Roper, "Supplementary Notes on the Qualifications of Elders," Truth for Today 28 (July 2007): 30.
- 141 Keesee, "Caring for the Church," 31.
- 142 Gaya bahasa yang terkait adalah tentang adopsi (lihat Rom. 8:15; Gal. 4:5).
- 143 Jika Anda mengajarkan materi ini di kelas, Anda dapat meminta anggota kelas Anda untuk menyampaikan poin-poin penerapan mengenai gereja sebagai keluarga Allah.
- 144 Stott, 108.
- 145 Bait-bait tambahan ditulis oleh David Roper.
- 146 Pemikiran ini adalah dari Jim Bill McInteer, Great Preachers of Today: Sermons of Jim Bill McInteer, ed. J. D. Thomas (Abilene, Tex.: Biblical Research Press, 1966), 10-14.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2018 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS YANG PERTAMA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah
menjadi kawan dan pemb
SURAT PAULUS YANG PERTAMA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pekerjaan Paulus. Ayah Timotius seorang Yunani dan ibunya Yahudi. Dalam Surat Paulus Yang Pertama \\Kepada Timotius\\, dibentangkan tiga hal yang ada sangkut pautnya satu sama lain.
Pertama-tama ialah peringatan kepada Timotius terhadap ajaran-ajaran salah yang terdapat di dalam jemaat. Ajaran-ajaran itu merupakan campuran faham Yahudi dan faham bukan Yahudi berdasarkan kepercayaan bahwa semesta alam sudah jahat, dan keselamatan hanya dapat diperoleh kalau orang mempunyai pengetahuan tentang rahasia tertentu, dan mentaati peraturan- peraturan seperti misalnya peraturan tidak boleh kawin, pantang makanan- makanan tertentu dan lain sebagainya.
Kedua, ialah petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pengurusan jemaat dan mengenai ibadat. Dijelaskan baginya sifat-sifat orang yang boleh menjadi penilik dan pembantu jemaat. Akhirnya Timotius diajar mengenai bagaimana ia dapat menjadi seorang hamba Yesus Kristus yang baik dan mengenai tanggung jawabnya terhadap setiap golongan orang yang menjadi anggota jemaat.
Isi
- Pendahuluan
1Tim 1:1-2 - Petunjuk-petunjuk mengenai jemaat dan para pengurusnya
1Tim 1:3-3:16 - Petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pekerjaannya
1Tim 4:1-6:21
Ajaran: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti isi Kitab I Timotius dan melakukan kebenaran
Firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
Pendahuluan
Penulis
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti isi Kitab I Timotius dan melakukan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 63 Masehi.
Penerima : Seorang pendeta muda yang bernama Timotius, di kota Efesus. (Dan juga semua jemaat Kristen di dunia). Keadaan di jemaat Efesus: ada orang yang menjadi guru, tetapi tidak tahu Firman Allah. Mereka menyimpang dari ajaran Alkitab. Kehidupan rohani yang tidak bertumbuh. Juga ada persoalan-persoalan pribadi dan persoalan kepemimpinan dalam ibadah jemaat.
Isi Kitab: Kitab I Timotius terbagi atas 6 pasal. Kitab ini ditulis untuk meminta Timotius tetap tinggal di Efesus, agar Timotius menasehati orang-orang tertentu yang mengajarkan ajaran lain, dan membicarakan dongeng-dongeng yang justru membawa masalah bagi jemaat (/TB 1Tim
1:3-4). Tujuan khusus, ialah Paulus hendak menguatkan iman Timotius karena mungkin banyak orang tidak mau mendengarkan Timotius. Mereka itu adalah orang-orang yang mau menjadi pemimpin tetapi sebenarnya tidak mengenal Firman Allah.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Timotius
Pasal 1 (1Tim 1:1-20).
Pengajaran tentang tugas seorang pendeta jemaat setempat
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 1:1-2. _Tanyakan_: Siapakah yang memerintahkan Rasul Paulus untuk memberitakan Injil? Siapakah yang memerintahkan saudara untuk memberitakan Injil?
- Bacalah pasal 1Tim 1:3-10. _Tanyakan_: Apakah yang harus dikerjakan oleh Timotius (tugas- tugas yang harus ia laksanakan)? Apakah saudara seorang pendeta? Bagaimanakah caranya Timotius menghadapi pengajar-pengajar sesat? Bagaimanakah caranya saudara menghadapi pengajaran-pengajaran yang sesat?
Pasal 2 (1Tim 2:1-15).
Pengajaran tentang ibadah jemaat dan sikap di dalam beribadah
Dalam bagian ini dijelaskan mengenai isi doa anggota jemaat dan bagaimana sikap laki-laki ketika beribadah dan bagaimana sikap seorang perempuan di dalam ibadah.
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 2:1-7. _Tanyakan_: Apakah yang dikehendaki. Allah dari doa anggota jemaat? Apakah isi doa jemaat yang diperintahkan dalam ayat-ayat itu?
- Bacalah pasal 1Tim 2:8-15. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap seorang laki-laki ketika beribadah kepada Allah? Bagaimanakah sikap seorang wanita ketika beribadah dalam kebaktian? Apakah perhiasan yang indah di hadapan Tuhan?
Pasal 3 (1Tim 3:1-16).
Pengajaran tentang syarat-syarat pekerja-pekerja gereja (Penatua/diaken)
Dalam bagian ini Rasul Paulus memberikan syarat-syarat seseorang yang akan dipilih menjadi pekerja-pekerja gereja, penatua, dan diaken. Tetapi walaupun demikian syarat-syarat ini juga merupakan pembuktian kedewasaan rohani setiap orang Kristen.
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 3:1-7. _Tanyakan_: Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat seorang penilik jemaat dan apakah hal itu ada pada saudara.
- Bacalah pasal 1Tim 3:8-13. _Tanyakan_: Sebutkanlah dengan lengkap semua syarat untuk menjadi seorang diaken dan apakah hal itu sudah ada pada saudara.
Pasal 4-6 (1Tim 4:1-6:21).
Pengajaran tentang kehidupan seorang hamba Tuhan dan setiap orang Kristen
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa seorang hamba Tuhan haruslah menjadi seorang hamba Tuhan Yesus Kristus yang baik, yaitu tekun dalam mengajar dan setia kepada kebenaran Firman Allah. Dan kehidupannya haruslah dapat menjadi teladan setiap orang, khususnya dalam pergaulannya dengan semua anggota jemaat.
Pendalaman
- Bacalah pasal 1Tim 4:1-16. _Tanyakan_: Apakah yang dikatakan oleh Roh Kudus pada hari kemudian? Lihat ayat 1-4 (1Tim 4:1-4). Apakah yang diperintahkan dalam ayat 11-12? (1Tim 4:11-12) Apakah hal itu sudah saudara lakukan?
- Bacalah pasal 1Tim 5:1-16. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap terhadap seorang janda?
- Bacalah pasal 1Tim 5:17-24. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap terhadap penatua-penatua yang baik? (lihat ayat 17; 1Tim 5:17) Bagaimanakah sikap terhadap tuduhan yang dijatuhkan orang lain kepada seorang penatua?
- Bacalah pasal 1Tim 6:2-10. _Tanyakan_: Apakah nasehat tentang bersilat lidah? Apakah akibat daripada memburu uang? (lihat ayat 10; 1Tim 6:10).
- Apakah akhir kitab ini? (Bacakan pasal 1Tim 6:19-20).
II. Kesimpulan
Dalam I Timotius diajarkan dengan jelas akan kehidupan dari setiap orang Kristen dalam melayani jemaat atau Gereja, baik ia seorang pendeta, penatua, maupun anggota jemaat biasa. Ada empat hal penting yang Rasul Paulus ingatkan kepada Timotius:
- _Larilah_ dari pertengkaran/pertentangan dan cinta akan uang.
- _Carilah_ buah-buah Roh.
- _Lawanlah_ ajaran sesat dengan iman yang teguh.
- _Peliharalah_ Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, denga melaksanakannya dalam sukacita.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab I Timotius?
- Apakah jabatan Timotius?
- Bagaimanakah keadaan jemaat saudara? Apakah jemaat saudara suda menuruti Firman Allah yang ada dalam I Timotius?
- Sudahkah saudara mengajarkan/berusaha melakukan syarat-syarat atau tanda tanda orang Kristen yang dewasa dalam rohani? (lihat pasal 1Tim 3:1-13).
Intisari: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) Buku pegangan untuk para pemimpin Kristen
SURAT PENGGEMBALAAN.Tiga pucuk surat, I dan II Timotius serta Titus, dikenal sebagai surat penggembalaan, s
Buku pegangan untuk para pemimpin Kristen
SURAT PENGGEMBALAAN.
Tiga pucuk surat, I dan II Timotius serta Titus, dikenal sebagai surat penggembalaan, sebab sebagian besar isinya merupakan nasihat yang diberikan oleh seorang gembala yang dewasa kepada orang-orang yang lebih muda yang untuk gilir berikutnya akan membimbing orang-orang lain untuk memikul tugas penggembalaan jemaat.
TIMOTIUS.
Ayah Timotius adalah seorang Yunani, tetapi ibunya seorang Yahudi. Ia bertobat pada usia kurang lebih lima belas tahun, ketika Rasul Paulus mengunjungi kota asalnya, Listra (Kis 16:1-3; 1Tim 1:2). Tujuh tahun kemudian ia ikut dalam pelayanan penginjilan Paulus dan terjalinlah hubungan persahabatan yang sangat erat antara Paulus yang saat itu sudah berumur kira-kira tujuh puluh tahun dengan rekannya yang lebih muda. Setelah pemenjaraan Paulus yang pertama, ia mengunjungi beberapa tempat antara lain Efesus, dan karena tidak dapat lama berada di sana ia meninggalkan Timotius untuk memikul pelayanan di sana. Ketika ditinggal sendirian Timotius mendapatkan ujian yang sangat berat, karena sebelumnya ia sangat bergantung kepada nasihat Paulus. Sifatnya agak pemalu dan peka. Paulus menulis surat kepadanya dari Korintus untuk mendorong dia dan memberikan beberapa nasihat. Ayat kunci kitab ini adalah 1Ti 3:15. Paulus sangat ingin melihat anak rohaninya memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin Kristen. Ia berkeinginan supaya dalam segala hal Timotius dapat memberi teladan kepada jemaat yang mengharapkan kepemimpinannya (1Tim 4:12).
CIRI-CIRI KHUSUS.
Ada beberapa kata dan frasa yang hanya terdapat dalam surat-surat penggembalaan, seperti 'Allah Juruselamatku' (1Tim 1:1; 2:3; 4:10; Tit 1:3; 2:10, 13; 3:4) dan petunjuk-petunjuk pada 'peribahasa' yang perlu mendapat perhatian khusus (1Tim 1:15; 3:1; 4:9, 10; 2Tim 2:11-13; Tit 3:8). Surat-surat penggembalaan ini senantiasa menjadi sumber pembangkit semangat dan nasihat praktis bagi para pekerja Kristen.
Pesan dan Penerapan
1. Gereja harus diperingatkan terhadap ajaran sesat.o Ajaran sesat sudah merupakan ancaman sejak permulaan (13-7) dan seringkali
sangat erat hubungannya dengan tingkah laku yang salah. 1Ti 1:8-11
o Kehidupan yang diubahkan oleh kasih karunia Allah merupakan jawaban yang
paling efektif. 1Ti 1:12-17
o Guru-guru palsu perlu didisiplin. 1Ti 1:20
2. Pentingnya doa.
o Doa harus melibatkan semua orang. 1Ti 2:1
o Doa untuk para penguasa merupakan prioritas. 1Ti 2:2
o Doa harus didukung dengan hidup yang sesuai. 1Ti 2:8-10
3. Petunjuk-petunjuk untuk para penilik jemaat.
o Penilik jemaat harus orang yang tak bercacat dalam masyarakat dan kehidupan
keluarganya terhormat. 1Ti 3:1-7
o Para diaken harus memiliki moral yang tak bercela dan memenuhi persyaratan
rohani. 1Ti 3:8-13
4. Seorang pendeta harus...
o Memiliki kearifan rohani. 1Ti 4:1-5
o Memberi petunjuk yang jelas tentang ajaran sesat. 1Ti 4:6, 7
o Memperhatikan nilai kesalehan. 1Ti 4:8-10
o Menjadi teladan bagi jemaat. 1Ti 4:11-15
o Mengatur prioritas yang tepat. 1Ti 4:16
o Berhati-hati memperlakukan orang lain.1Ti 5:1-22
o Menyiagakan kesehatan yang baik. 1Ti 5:23
5. Pesan terakhir.
o Praktislah dalam pengajaran. 1Ti 6:1, 2
o Jauhilah ketamakan akan harta. 1Ti 6:6-10
o Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar. 1Ti 6:12
o Bertekunlah dalam panggilan. 1Ti 6:20
Tema-tema Kunci
1. Ajaran sesat.
Perjanjian Baru penuh dengan peringatan terhadap ajaran sesat. Dunia dewasa ini sedang ditantang oleh berbagai macam 'isme' dan 'ideologi'. Dalam zaman yang mudah bertoleransi ini, peringatan para rasul perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketulusan saja tidak cukup: kita harus 'menguji roh-roh itu' (1 Yoh. 4:1). Perhatikan berbagai petunjuk dalam Perjanjian Baru tentang guru-guru palsu - (misalnya, Kis 20:28-30; Mat 24:4, 5, 23, 24; 2Yoh 1:7-11). Kegagalan untuk mengerti siapa dan apa yang dilakukan oleh Kristus merupakan akar dari hampir semua ajaran palsu - mengenai hal ini - lihat 1Timotius 3:16.
2. Doa.
Seringkali doa-doa kita hanya terbatas untuk lingkungan keluarga dekat saja, tetapi di sini kita didorong untuk berdoa jauh lebih luas lagi. Para penguasa harus mendapat tempat yang istimewa dalam doa-doa kita. Perlu juga diingat bahwa penguasa pada masa itu adalah Kaisar Nero! Di dalam doa kita berhubungan langsung dengan Allah, tetapi jika doa-doa kita ingin berhasil maka doa-doa itu harus didukung dengan kehidupan yang 98 sepadan. Tangan yang kita angkat untuk berdoa haruslah 'tangan-tangan yang kudus'. Perhatikanlah sikap praktis dan cara-cara untuk memastikan bahwa doa-doa kita tidak menjadi picik. Kapan kita terakhir berdoa untuk para pemimpin pemerintah kita?
3. Kepemimpinan.
Jika gereja ingin memuliakan Allah, maka gereja itu harus mempunyai pola kepemimpinan yang benar. Perhatikan persyaratan rohani dan moral yang ditekankan oleh Rasul Paulus. Perhatikan juga bahaya mengangkat petobat baru untuk menduduki posisi yang menuntut tanggung jawab (1Tim 3:6). Bandingkan persyaratan bagi para penatua dan diaken. Perhatikan penekanan pada kehidupan rumah tangga yang baik dan juga pada reputasi pemimpin itu dalam dunia sekuler. Apakah kelemahan gereja merupakan sebagian pencerminan dari kepemimpinannya? Apakah kita cukup berhati-hati dalam memastikan bahwa para pemimpin itu memenuhi persyaratan yang dituntut dalam Perjanjian Baru? Apakah metode pengangkatan pemimpin gereja kita cukup mampu untuk menetapkan orang-orang yang tepat?
Garis Besar Intisari: 1 Timotius (Pendahuluan Kitab) [1] PERLUNYA PENGAJARAN YANG BENAR 1Ti 1:1-20
1Ti 1:1-2Salam
1Ti 1:3-11Peringatan yang tepat waktu
1Ti 1:12-17Kesaksian pribadi
1Ti 1:18-20Tug
[1] PERLUNYA PENGAJARAN YANG BENAR 1Ti 1:1-20
1Ti 1:1-2 | Salam |
1Ti 1:3-11 | Peringatan yang tepat waktu |
1Ti 1:12-17 | Kesaksian pribadi |
1Ti 1:18-20 | Tugas yang serius |
[2] PERLUNYA DOA 1Ti 2:1-15
1Ti 2:1-8 | Orang Kristen yang berdoa |
1Ti 2:9-15 | Pelayanan kaum wanita |
[3] PERLUNYA KEPEMIMPINAN YANG BAIK 1Ti 3:1-16
Syarat-syarat yang diperlukan dari seorang pemimpin Kristen.
[4] PERLUNYA KEARIFAN ROHANI 1Ti 4:1-16
1Ti 4:1-6 | Untuk memberi peringatan kepada orang lain |
1Ti 4:7-16 | Untuk melatih disiplin diri |
[5] PERLUNYA PETUNJUK-PETUNJUK PRAKTIS 1Ti 5:1-25
Bagaimana menghadapi berbagai kelompok yang berbeda.
[6] PERLUNYA SIKAP-SIKAP YANG BENAR 1Ti 6:1-21
1Ti 6:1, 2 | Di pihak hamba |
1Ti 6:3-21 | Berbagai petunjuk |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi